Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebur

Oleh

image-gnews
Iklan

Ah, Tuhan, tak bisa kita lagi bertemu
dalam doa bersama kumpulan umatSitor Situmorang, "Cathedrale de Chartres"

Mungkin ia menginginkan keheningan. Tapi bisakah ia lepas ke dalam sunyi, menyingkir dari "doa bersama kumpulan umat", di dalam katedral dengan arsitektur gothis yang mengagumkan itu, tempat jemaat, peziarah, dan turis berdatangan? "Keagungan yang tanpa nama ini, keagungan di atas segala hal ini, rimba batu yang lebat dan tembang yang penuh cerita besar ini"Orson Welles menyanjung bangunan dari abad ke-12 itu, yang ia jadikan latar bagi film besar terakhirnya, F for Fake. Sang sineas hanyalah salah satu dari jutaan pengunjung yang terpesona.

Sungguh tak mudah untuk hening. Katedral dan gereja adalah ekspresi agama sebagai lembaga yang membentuk orang jadi umat. Umat adalah identitas yang tampaknya saja stabil, tapi sebenarnya bisa berubah-ubahkadang-kadang sebagai sebuah persaudaraan, kadang-kadang sebuah kesatuan dalam pasukan, kadang-kadang sebagai sebuah kelimun. Sewaktu-waktu, kelimun, crowd, yang berkumpul tanpa bentuk yang jelas, bisa berubah jadi gerombolan, sebuah kolektivitas yang melahirkan energi. Apa pun bentuknya, di dalamnya, nasib bukanlah "kesunyian masing-masing", untuk memakai kalimat Chairil Anwar. Nasib, dalam kolektivitas itu, adalah derap sebuah parade, empasan sebaris gelombang.

Imaji yang tajam, ekstrem, dan mengejutkan tentang perubahan identitas umat itu kita temukan dalam sajak terkenal Rendra, "Khotbah".

Adegan: di suatu Minggu siang yang panas, di sebuah gereja yang penuh. Jemaat duduk berdesak, menatap ke arah mimbar. Seorang padri muda yang rupawan berdiri di sana, "matanya manis seperti mata kelinci", kedua tangannya "bersih dan halus bagai leli". Ia feminin, ia memikat.

Tapi ia juga hadir sebagai sebuah kontras di depan orang-orang yang berderet itu. Menghadapinya, jemaat pun berubah. Mereka bukan lagi sebuah persaudaraan, melainkan lebih seperti sebuah gerombolan. Sang padri makin tampak bukan bagian dari mereka, terutama ketika suaranya terdengar menginginkan misa itu batal, kumpulan itu mencair, tak terjadi. "Sekarang kita bubaran," katanya. "Hari ini khotbah tak ada."

Tapi orang-orang itu tak mau bergerak.

Mata mereka menatap bertanya-tanya.
Mulut mereka menganga
berhenti berdoa
tapi ingin benar mendengar.

Bagi orang banyak itu, doa tak lagi merupakan ekspresi ataupun keinginan. Doa yang khusyuk bertaut dengan hening. Orang-orang itu justru "ingin benar mendengar", menghendaki bunyi. Mereka bahkan membangun bunyi: "dengan serentak mereka mengesah".

Bunyibukan suara. Suara adalah sesuatu yang datang dari makhluk hidup dengan lapis-lapis kesadarannya. Bunyi datang dari zat dan benda-benda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi padri itu memahaminya lain. Orang-orang itu menginginkan "pedoman", demikian kesimpulannya, dan itu berarti memerlukan sebuah komunikasi antara kesadaran yang satu dan kesadaran yang lain. Kesalahan mereka, menurut padri itu, adalah tak mau mengaktifkan kesadaran mereka sendiri. Mereka "sekelompok serigala yang malas dan lapar".

Dan ia, yang melihat dirinya sebagai sang pemberi pedoman, tak punya banyak pilihan. Ia pun menyampaikan khotbah.

Tapi dengan demikian, ia sebenarnya menyerah. Ia mengikuti hasrat orang banyak itu. Ia tak lagi sebuah kontras nun di atas mimbar. Ia meleburkan diri ke dalam energi dalam kolektivitas itu. Berangsur-angsur, "pedoman" yang diberikannya berubah: dari suara menjadi suara yang bercampur aduk dengan bunyi.

Kepada kaum lelaki yang suka senapan
yang memasang panji-panji kebenaran di mata bayonetnya
aku minta dicamkan
bahwa lu-lu-lu, la-li-lo-lu.
Angkatlah hidungmu tinggi-tinggi
agar tak kaulihat siapa yang kaupijak.
Kerna begitulah li-li-li, la-li-lo-lu.

Sajak ini, dengan suspens yang memukau, kemudian mengisahkan bagaimana orang banyak itu menyambut dan menirukan bunyi yang datang dari mulut sang padri. Suara mereka bersatu, sambil mengentakkan kaki ke lantai. Ra-ra-ra. Hum-pa-pa, ketika sang padri menyatakan bahwa "kebijaksanaan hidup adalah ra-ra-ra, ra-ra-ra, hum-pa-pa".

Tak ada arti. Tak ada arahan. Tak ada pedoman.

Berangsur-angsur, bunyi dengan rima dan tekanan yang berulang-ulang itu memperoleh daya hipnotis, seperti tetabuhan yang membikin pemain kuda lumping trance dan memperoleh energi yang tak lazim. Sajak "Khotbah" diakhiri dengan sebuah communion yang radikal: gerombolan jemaat itu makin agresif. Mereka bergerak, mendesak, dan merusak gereja. Akhirnya, mereka mencincang dan memakan tubuh sang padri.

Fantastis. Rendra, dengan sajak ini, menghadirkan imaji-imaji yang brutal dari sebuah kekuatan yang destruktif: apa yang semula merupakan kontras akan segera lenyap. Sang padri yang lembut, yang ingin "kembali ke biara, merenungkan keinginan Ilahi", tak ada lagi. Ia, yang semula berdiri di mimbar untuk menegakkan peradaban dan kesadaran, luruh, dan jadi bagian dari orgy yang penuh nafsu, dinikmati dan menikmati, bersama umat yang dengan seketika berubah jadi puak serigala. Jadi kolektivitas yang ganas.

Ah, Tuhan. Tak bisa kita lagi bertemu
dalam doa bersama kumpulan umat.

(Di katedral tua itu, dalam keagungan yang tanpa nama itu, seperti dalam semua ruang dan waktu di mana Tuhan dimuliakan, seperti dalam tiap agama, orang sebenarnya bisa memilih: ia akan membiarkan diri lenyap dalam kekhusyukan yang tanpa-aku, atau akan meleburkan diri dalam kumpulan yang hingar, sebuah "kami" yang tanpa-aku.)

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

50 detik lalu

OnePlus Ace 3. Gsmarena.com
Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

Fitur OnePlus Ace 3 Pro dikabarkan lebih canggih dibanding generasi OnePlus sebelumnya.


Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

1 menit lalu

Pemain Indonesia All Stars, Yolla Yuliana, seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks. Latihan dilakukan di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

Yolla Yuliana ingin tampil maksimal selama masa uji coba Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) Women's Asia Quarter 2024.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

13 menit lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

14 menit lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

20 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

21 menit lalu

Lando Norris di F1 Cina 2024 raih pole position untuk Sprint Qualifying. (Foto: McLaren Mercedes)
Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.


Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

23 menit lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin ke level Rp 16.260 per dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

25 menit lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

34 menit lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Analis Apindo Minta Pemerintah Cermati Proyeksi Makro

35 menit lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Analis Apindo Minta Pemerintah Cermati Proyeksi Makro

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo menanggapi soal antisipasi terhadap dampak ekonomi dari konflik Iran-Israel. Menurut Analis Ekonomi Apindo, Ajib Hamdani, hal yang perlu dicermati adalah proyeksi pemerintah.