Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malu

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Seperti biasa, dengan suara menggebu dan tangan tak bisa diam, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengajak bangsa yang pernah berbudaya luhur ini kembali mengenal rasa malu. Hal itu dikaitkan dengan "musibah kecil" yang menimpa Partai NasDem. Sekretaris jenderal partai, Patrice Rio Capella tiba-tiba dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hanya perlu waktu tiga jam, Rio Capella sudah dicopot dari partai, bahkan juga sebagai anggota DPR. Surya Paloh menyebutkan, kita harus membudayakan rasa malu. Korupsi itu memalukan. NasDem memang terkenal dengan gerakan perubahan atau restorasi Indonesia. Kembali memiliki rasa malu bisa jadi restorasi yang paling mendasar, tak usah bicara yang muluk-muluk. Dengan memiliki rasa malu, seseorang bisa menahan diri dari nafsu setan, berhati-hati melangkah, dan selalu becermin: "Kalau saya melakukan perbuatan buruk itu, memalukan keluarga apa tidak, ya?"

Tak lama setelah Rio Capella dijadikan tersangka, DPR, yang "belum berhasil" melemahkan KPK, kembali jadi korban. Kali ini menimpa Dewie Yasin Limpo, politikus Partai Hanura. Dewie tertangkap tangan menerima suap untuk sebuah proyek kelistrikan di Papua yang baru dalam pembahasan anggaran. Bayangkan, proyek di negeri ini baru pada tingkat pembahasan saja sudah ada suap-suapan di DPR, lembaga yang menyetujui dan mengawasi anggaran. Luar biasa modus korupsi sekarang ini.

Andai Dewie mempertimbangkan rasa malu, mungkin dia tak perlu melakukan hal itu. Apa lagi yang kurang pada keluarga Limpo? Kekayaan dan kehormatan sudah menyatu. Ayah Dewie tokoh terhormat dan amat disegani di Makassar, kakaknya sedang menjabat gubernur saat ini, saudara-saudaranya pegang berbagai jabatan publik dengan kendaraan politik yang berbeda-beda. Setitik Dewie, rusak dinasti Limpo sebelanga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adakah semesta bergerak? Ketika para dinasti yang awalnya membangun kedinastian dengan idealisme lalu tergoda untuk menguasai secara berlebihan dan rakyat tak berdaya mengingatkan, alam pun ikut campur. Gara-gara diabaikannya rasa malu, beberapa dinasti guncang. Dinasti Atut di Banten, kini dinasti Limpo di Makassar. Juga "setengah dinasti" yang sedang dibangun di Bangkalan.

Memudarnya rasa malu tak cuma di kalangan para dinasti. Juga perorangan. Misalnya, anggota DPRlagi-lagi harus dijadikan contoh buruk. Dewie Limpo adalah anggota DPR ke-86 yang dijerat KPK sejak 2002. Semua partai tak ada yang bersih mulus. Di luar korupsi, rasa malu pun merosot di urusan etika. Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkena kasus saat bertemu dengan kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kasusnya ditangani majelis kehormatan. Kedua pemimpin DPR itu sudah tiga kali dipanggil majelis, tapi mangkir. Tiba-tiba saja majelis memutuskan memberikan hukuman ringan: teguran. Bagaimana mungkin orang yang gagal diperiksa tiba-tiba dijatuhi hukuman? Baik pimpinan DPR maupun majelis sudah tak punya rasa malu mempertontonkan sandiwara ini.

Tentu tak adil jika hanya menyebut anggota DPR. Rasa malu yang hilang melanda berbagai orang. Ada yang mencela Presiden Jokowi dan tanpa malu memelihara kebencian itu terus-menerus. Sebaliknya, ada yang terus-menerus membela Jokowi apa pun yang dikerjakan, juga tanpa malu-malu. Padahal Jokowi bisa salah dan bisa pula benar. Mari ikuti Surya Paloh yang mengajak kita untuk punya rasa malu, meski Bang Surya patut juga dikritik karena tak malu tampil berlama-lama di televisi yang frekuensinya milik publik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

2 menit lalu

Pak Raden (Ist)
4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Drs Suryadi alias Pak Raden merupakan tokoh-tokoh pendidikan anak-anak Indonesia. Berikut profilnya


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

3 menit lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

3 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

3 menit lalu

Logo PBNU dan Muhammadiyah. Istimewa
PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

Dua ormas keagamaan besar, PBNU dan Muhammadiyah menerima tawaran izin tambang Jokowi


Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

3 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

PPATK mengungkapkan cara lembaganya untuk mengendus transaksi judi online.


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

20 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

26 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

30 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

30 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

34 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.