Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Asap bikin repot banyak orang. Ini bukan asap dari penjual sate pinggir jalan, melainkan asap dari jutaan hektare hutan yang terbakar. Hutan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Timur, bahkan merembet ke beberapa gunung di Jawa. Nusantara seakan begitu kecil, api seperti mudah melompat menyeberang laut luas.

Para menteri sibuk, kecuali Menko Puan Maharani, yang menurut Menteri Kesehatan tak ikut meninjau asap. Mungkin Ibu Puan alergi asap. Maklum, itu memang berbahaya. Presiden pun teramat sibuk. Sudah enak-enak berada di Amerika Serikat dipaksa pulang oleh asap, meski saat berangkat pun asap sudah mengepul dahsyat. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga menghabiskan waktu lama di stasiun televisi miliknya untuk mengabarkan para relawan NasDem, lengkap dengan atribut dan bendera, yang berangkat ke empat provinsi untuk melawan asap.

Apakah rakyat ikut sibuk memadamkan api di hutan? Sudah pasti. Tapi apakah kesibukan rakyat itu digerakkan oleh lembaga adat setempat? Belum pasti. Ada kabar dari Riau, lembaga adat yang secara faktual ada di sekitar hutan terpinggirkan. Mereka bukan saja tak dilibatkan jika pemerintah memberikan izin konsesi hutan, tak jarang tanah ulayat mereka pun dicaplok patok pengusaha hutan. Teriakan mereka tak terdengar.

Kedekatan masyarakat adat dengan hutan tentu tak cuma di Riau. Di banyak tempat di Nusantara, barangkali sudah tradisi turun-temurun hutan itu dijaga oleh komunitas adat. Mereka menyatu dengan hutan, termasuk apa pun yang ada di dalamnya, baik flora maupun fauna. Maka, ketika masyarakat adat merasa tidak diajak bicara oleh penguasa dalam membagi dan mengkapling hutan, mereka menjadi jauh dengan hutan. Begitu ada pengusaha yang membuka lahan dengan membakar hutan, masyarakat adat bukan saja cuek. Mereka malah ikut membakar hutannya, yang hanya dua atau tiga hektare. Tak ada lagi rasa memiliki hutan.

Di Bali, tak banyak ada hutan jika dibandingkan dengan Sumatera atau Kalimantan. Karena itu, tak ada "pengusaha hutan". Masyarakat adat masih merasa memiliki hutan, terutama hutan di gunung, yang umumnya memiliki tempat persembahyangan pada puncaknya. Kalau ada asap mengepul sedikit saja, kentongan dibunyikan, warga adat langsung menyerbu sumber asap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pendaki gunung pun diawasi masyarakat adat. Mereka tak boleh berbuat seenaknya, misalnya merusak ranting pohon dan membuang puntung rokok. Berbeda dengan gunung-gunung di Jawa, meskipun ada kawasan tirakat di puncaknya, tak ada komunitas adat yang mengawasi pendaki. Ketika lereng Gunung Lawu terbakar, yang sibuk memadamkan api adalah tim SAR. Mendaki gunung sudah menjadi komoditas, membayar di pos pendakian, menyewa penduduk yang membantu angkut peralatan. Warga sekitar gunung hanya menonton sambil berjualan minuman, tak merasa memiliki hutan.

Tapi hutan yang terbakar di Sumatera dan Kalimantan, yang menebarkan bencana asap ke mana-mana, sesungguhnya bukan hutan dalam artian tumbuh pohon besar. Ini merupakan lahan gambut yang memang tak ditumbuhi pohon. Justru gambut itu harus dimusnahkan agar lahan bisa lapang untuk menanam kelapa sawit. Karena begitu luasnya area untuk menanam sawit, membakar lahan menjadi cara yang paling murah.

Hutan ataupun lahan gambut seharusnya ada yang menjaga. Kalau masyarakat adat sudah lepas tangan, penjagaan semestinya muncul dari pekerja perusahaan perkebunan. Lalu ada pengawasan dari pemerintah sebagai pemberi izin. Masalahnya lahan itu begitu luas, apa mereka sanggup mengawasi? Makanya, kenapa komunitas adat di sekitar lahan itu tak dilibatkan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

4 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat acara peluncuran Golden Visa di Jakarta, Kamis 25 Juli 2024. Presiden mengatakan layanan Golden Visa diharapkan dapat memberi kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia yang menargetkan investor dan pebisnis internasional, talenta global, dan wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Untuk Siapa Jokowi Bikin Golden Visa Indonesia, Apa Manfaatnya?

Jokowi resmi meluncurkan Golden Visa Indonesia pada Kamis, 25 Juli 2024. Dibuat untuk siapa? Apa manfaatnya?


Jadwal Olimpiade Paris 2024 Sabtu 27 Juli: 9 Atlet Indonesia Berlaga di Cabang Bulu Tangkis, Rowing, dan Selancar

6 menit lalu

Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jadwal Olimpiade Paris 2024 Sabtu 27 Juli: 9 Atlet Indonesia Berlaga di Cabang Bulu Tangkis, Rowing, dan Selancar

Sembilan atlet Indonesia dari tiga cabang olahraga akan memulai kiprahnya di Olimpiade Paris 2024 pada hari ini Sabtu, 27 Juli.


Prediksi Susunan Pemain Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia U-19: Jens Raven dan Welber Jardim Starter Lagi?

7 menit lalu

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti latihan jelang pertandingan semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 26 Juli 2024. Timnas Indonesia akan bertemu Malaysia dalam semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (27/7). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi.
Prediksi Susunan Pemain Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia U-19: Jens Raven dan Welber Jardim Starter Lagi?

Pelatih Indra Sjafri diprediksi akan kembali menurunkan Jens Raven dan Welber Jardim sebagai starter dalam laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia U-19.


28 Tahun Peristiwa Kudatuli yang Diperingati PDIP, Berikut Kronologinya

11 menit lalu

Ratusan Kader dan simpatisan PDIP membawa spanduk saat melakukan longmarch menuju Kantor Komnas HAM di depan Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. Aksi tersebut dalam rangka memperingati peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan
28 Tahun Peristiwa Kudatuli yang Diperingati PDIP, Berikut Kronologinya

Ratusan kader dan simpatisan PDIP memperingati peristiwa Kudatuli pada hari ini. Ini kilas balik peristiwanya.


Jokowi Buka Munas Relawan Alap-alap yang Digelar Tertutup, Ada Gibran hingga Bahlil

13 menit lalu

Presiden Joko Widodo memberi pidato saat menghadiri Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat,  Sabtu 7 Oktober 2023. Konsolidasi nasional yang bertajuk Taat Instruksi, 2024 Apa Kata Jokowi tersebut dihadiri oleh 16.000 relawan perwakilan dari seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Jokowi Buka Munas Relawan Alap-alap yang Digelar Tertutup, Ada Gibran hingga Bahlil

Jokowi bertolak ke lokasi munas relawan dari Pasar Jongke Solo seusai meresmikan pasar tersebut tadi pagi.


5 Momen Menarik dari Pembukaan Olimpiade Paris 2024

21 menit lalu

Defile atlet Jepang mengenakan jas hujan bening saat berparade menyusuri Sungai Siene dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. ANTARA/AFP/MICHAEL REAVES.
5 Momen Menarik dari Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 sudah berlangsung Jumat, 26 Juli 2024. Simak lima momen menarik dari acara tersebut.


Serba-serbi Susu UHT

26 menit lalu

Ilustrasi minum susu. Shutterstock
Serba-serbi Susu UHT

Apakah susu UHT baik bagi kesehatan?


Klaim Netanyahu di Depan Kongres AS: Fakta atau Dusta?

29 menit lalu

Demonstran pro-Palestina berkumpul pada hari pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pertemuan gabungan Kongres, di Capitol Hill di Washington, AS, 24 Juli 2024. REUTERS/Nathan Howard
Klaim Netanyahu di Depan Kongres AS: Fakta atau Dusta?

Netanyahu membela perang Israel di Gaza, dengan menyatakan bahwa Israel telah meminimalisir korban sipil, apa faktanya?


Timnas Bola Voli Putra Indonesia Turun Setingkat ke Posisi 53 Ranking Dunia

29 menit lalu

Timnas Bola Voli Putra Indonesia. (pbvsi)
Timnas Bola Voli Putra Indonesia Turun Setingkat ke Posisi 53 Ranking Dunia

Timnas bola voli putra Indonesia turun satu posisi dalam peringkat dunia FIVB, kini menempati posisi 54.


Politikus Nasdem Ujang Iskandar Jadi Tersangka Korupsi di Kotawaringin Barat

31 menit lalu

Ujang Iskandar. dpr.go.id
Politikus Nasdem Ujang Iskandar Jadi Tersangka Korupsi di Kotawaringin Barat

Kejaksaan Agung menyatakan bekas Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, telah berstatus tersangka. Ujang merupakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi NasDem.