Riwayat baik Saldi Isra menumbuhkan harapan akan perbaikan terhadap reputasi Mahkamah Konstitusi. Skandal suap yang menjatuhkan Akil Mochtar dari kursi Ketua Mahkamah dan Patrialis Akbar sebagai hakim konstitusi berturut-turut membuat kredibilitas lembaga itu hancur lebur.
Saldi merupakan hakim konstitusi termuda. Umurnya baru 48 tahun ketika ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai unsur pemerintah di lembaga itu. Ia telah memperoleh beberapa penghargaan yang berkaitan dengan kekritisannya terhadap korupsi, di antaranya Bung Hatta Anti-Corruption Award pada 2004 setelah guru besar Universitas Andalas itu mengungkap korupsi di DPRD Sumatera Barat yang berlangsung sejak 1999. Ia pun mendapat penghargaan Megawati Soekarnoputri Award dalam kategori Pahlawan Muda Bidang Pemberantasan Korupsi pada 2012.
Baca juga:
Saldi juga dikenal tahu betul tugas-tugas Mahkamah Konstitusi. Lembaga ini bukanlah tempat asing baginya, karena sering kali ia memberikan keterangan sebagai ahli dalam sidang-sidang uji materi. Saldi bahkan pernah menjadi anggota panitia seleksi hakim konstitusi.
Ada catatan baginya: berada di dalam sistem berbeda dengan di luar. Sekarang ia tak lagi sekadar menjadi pengamat, tapi juga dituntut mengawal langsung mekanisme permohonan uji materi mulai dari pendaftaran, sidang, hingga rapat pra-putusan dan pasca-putusan. Hal-hal teknis seperti modernisasi pelayanan--dalam hal ini pendaftaran online yang transparan--juga merupakan hal mendesak yang bisa ia lakukan setelah berada di dalam Mahkamah.
Kita menginginkan, begitu diterima dan terverifikasi, permohonan uji materi langsung diunggah ke situs MK sehingga semua orang bisa mengawasi. Hal ini penting untuk menghindari kemungkinan hilangnya dokumen atau bahkan pencurian berkas perkara.
Saldi juga memiliki pekerjaan rumah memperbaiki sidang putusan MK yang selalu lamban. Dalam berbagai kesempatan, Saldi mengatakan akan membentuk semacam "Justice Office". Hakim MK akan dibantu staf pendukung yang terdiri atas para ahli. Ia perlu memastikan staf semacam ini tidak memunculkan masalah-masalah baru.
Hakim konstitusi yang baru diharapkan bisa membuat terobosan dalam memutus suatu perkara. Putusan MK belakangan ini kurang memuaskan publik. Sering kali putusan dihasilkan dari pemungutan suara sembilan hakim konstitusi. Kerja sama antarhakim akan menjadi kunci. Sebagai hakim paling junior, Saldi bisa memunculkan berbagai ide untuk memecahkan persoalan dengan baik.
Harap diingat, hakim hanyalah satu elemen di MK. Ada elemen lainnya, seperti Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal. Ada pula elemen "semi-eksternal", yakni Dewan Etik. Demi pemulihan MK, Saldi dituntut untuk memperhatikan semua elemen ini. Saldi memang bukan makhluk suci, tapi riwayatnya diharapkan bisa menjadi darah segar di tubuh MK
Saldi dikenal dekat dengan Istana. Pada titik ini, ia harus mampu menempatkan diri. Jangan sampai ada pandangan bahwa ia ditaruh demi kekuatan politik pemerintah. Ia sepatutnya menjaga kredibilitas agar kecurigaan itu bisa ditepis. Satu-satunya hal yang harus ia pegang adalah konstitusi.