Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teror

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Tak terduga saya berjumpa Romo Imam di sebuah mal. Dia antar cucunya membeli sepatu, saya cari buku di sudut mal itu. "Tak takut membawa anak-anak ke tempat ramai begini? Lagi musim teror," tanya saya. Romo pun memeluk saya. "Sampeyan ini penakut. Korban media apa korban pengamat intelijen?"

Saya tertawa sebelum Romo melanjutkan. "Kelemahan kita dalam menghadapi teror adalah kita terlalu cepat memberi reaksi dan informasi yang belum jelas. Media berlomba-lomba memberi kabar seolah-olah makin cepat makin tepercaya, padahal belum tentu kabar itu betul. Ada pengamat intelijen dengan yakin menyebut, teror Sarinah adalah awal dari teror-teror yang lain. Kabar terlalu cepat dan pernyataan yang seolah-olah benar itu justru menjadi teror yang sebenarnya."

Saya sependapat. "Betul Romo. Pernyataan yang menyebutkan polisi sudah siap mengamankan negeri, seharusnya cukup sampai di situ. Tak harus disebutkan sekian peleton polisi berjaga di tempat ini, sekian peleton di tempat itu, pelabuhan dijaga ketat, bandar udara dijaga di setiap sudut. Meskipun pernyataan itu dimaksudkan supaya masyarakat tenang, justru hal itu membuat masyarakat takut. Penjagaan itu tak usah digembar-gemborkan."

"Ada lagi yang penting," Romo menyela. "Ketika menara kembar di Amerika dihancurkan teroris, ada ribuan korban tewas. Apakah pernah ada tayangan atau gambar-gambar korban? Tidak ada. Ini salah satu cara untuk tidak membuat masyarakat tambah terteror. Dengan menayangkan korban dan kerusakan, teroris semakin senang karena ulahnya dipublikasi gratis. Ini seharusnya ditiru oleh media di Indonesia, termasuk para pengguna media sosial. Jangan tayangkan korban teror itu. Jangan tayangkan orang-orang yang tewas, bahkan darah di aspal pun jangan ditampilkan."

"Bagaimana jika teror Sarinah ini dianggap pengalihan isu?" Belum sempurna pertanyaan saya, Romo langsung menimpali, "Hanya orang gila yang menuduh teror yang makan korban nyawa ini sebagai pengalihan isu. Itu bukan saja melecehkan aparat keamanan, tetapi juga meremehkan orang yang membuat pernyataan seperti itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya paham apa yang dimaksudkan Romo. Saya ingat cuitan budayawan Goenawan Mohamad di Twitter beberapa jam setelah teror Sarinah. "Kepada tuan yang anggap tindakan teror hari ini hanya pengalihan isu, semoga dibebaskan hati tuan dari fitnah dan dengki tak henti-henti." Sebelumnya penyair ini menulis, "Dalam suasana dramatis, selalu ada orang-orang yang ingin tampak keren dengan info-info yang dramatis pula. Jangan dipercaya."

Memang ada pengamat intelijen dengan gaya yang seolah-olah hanya dia yang tahu apa latar belakang kejadian itu, dengan entengnya mengatakan bahwa teror ini sudah diprediksi. Lha, kalau sudah diprediksi, kenapa tak dilaporkan ke polisi?

Romo Imam sudah melangkah ke kasir. Tapi dia masih sempat menutup sapaan pada perjumpaan yang tak direncanakan ini. "Kita ada di alam teknologi yang canggih. Setiap orang punya handphone yang ada kamera untuk mengambil gambar dan video. Setiap orang bisa saja berada di tempat yang beruntung dekat dengan kejadian yang dramatis. Dia bebas mengambil adegan-adegan yang dramatis itu, tetapi untuk membaginya ke publik seharusnya memperhatikan etika. Bisa dibayangkan bagaimana trauma keluarga korban melihat gambar itu? Media televisi seharusnya juga memperhatikan etika ini, jangan menaikkan rating dengan cara-cara murahan."

Saya berpisah dengan Romo dan mulut saya tak sengaja berucap menirukan kalimat Romo: "Kita tak boleh takut."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

1 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

5 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

6 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

6 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

6 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

6 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

6 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

6 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.


Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

16 menit lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

Di dalam JDIH Kemensesneg di Jakarta telah memuat ketentuan distribusi IUP kepada kelompok masyarakat tercantum dalam Pasal 5A ayat (1).


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

20 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.