Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rojava

Oleh

image-gnews
Iklan

Di daerah pertempuran itu, anak-anak menonton The Kid Charlie Chaplin. Mereka ketawa berderai-derai. Orang tua atau kakak-kakak mereka mungkin sedang berjaga-jaga dengan bedil dikokang di perbatasan, tapi di Rojava, di wilayah utara Suriah yang didiami orang Kurdi itu, perang memang sedang jeda dan harapan dibangun.

Entah sampai kapan.

Tapi tampak ada yang tumbuh: di wilayah seluas satu setengah kali Belgia itu orang sedang mencoba sebuah masyarakat yang egaliter; sebuah perekonomian yang tanpa akumulasi modal; sebuah tata yang tanpa pusat kekuasaan; sebuah demokrasi di mana lelaki dan perempuan setara dan bukan hanya orang Kurdi yang mendapat hak. Sebuah demokrasi yang radikal.

Penulis Belanda, Chris Keulemans, yang berkunjung ke sana, menulis sebuah reportase dalam De Groene. Ia mengirimkan versi bahasa Inggrisnya kepada sayasebuah tulisan pendek yang dengan memukau menampilkan suasana interim antara damai dan tak damai: buruh bangunan yang mengenakan baju terbaiknya di hari Minggu; komandan yang punya raut dagu seperti George Clooney; nenek-nenek yang menyandang senapan Kalashnikov; barak yang dengan ketat dibarikade, tempat perempuan-perempuan muda pejuang duduk bersama di atas karpet....

Hari-hari itu orang Rojava sedang membangun gedung parlemen rakyat. Jonas Staal, salah seorang dari tiga seniman Belanda yang datang dan tinggal di sana untuk membantu mereka, berkata, "Di sini revolusi masih kerja yang belum selesai." Mungkin akan berlanjut. Ia berseru dalam bahasa Kurdi, "Berxwedan Jiyane." Perlawanan adalah kehidupan.

Apa yang dilawan? Di Rojava musuh itu kapitalisme, konsentrasi kuasa, pemerintah Turki yang menolak kemerdekaan orang Kurdi, dan lebih dekat lagi: ISIS.

Korban sudah banyak jatuh. Tiga orang baru saja tewas oleh bom bunuh diri. Tiap orang yang ditemui Keulemans punya sanak saudara yang terbunuh. Semen, yang sedang dipakai membangun gedung parlemen, kadang-kadang harus dipindahkan untuk membangun barikade. Sekop yang untuk mengeruk tanah kadang-kadang diambil orang untuk membuat liang lahad.

Tapi mereka tak menyerah. Orang-orang Kurdi ini berhasil merebut kembali Kota Kobane dan menolong orang-orang Yezdi dari pembantaian ISIS. Dan lebih dari itu, di wilayah perang itu, mereka mencoba mempraktekkan ide-ide Abdullah calan.

Sejak ditangkap pada 1999, sampai hari ini calan disekap pemerintah Turki di Imrali, pulau penjara yang dijaga pasukan 1.000 orang. Ia berbahaya. Ia mendirikan Partai Pekerja Kurdi yang Marxis-Leninis, untuk melahirkan negeri tersendiri. Untuk kemerdekaan Kurdi, ia angkat senjata.

Tapi berangsur-angsur, pandangannya berubah. Kini ia memilih jalan damai. Ia melepaskan Marxisme-Leninisme dan mengadopsi ide-ide pemikir politik kelahiran New York, Murray Bookchin.

Bookchin, yang semula juga seorang Marxis, sejak 1970-an merumuskan gagasannya yang ia sebut "libertarian municipalism": demokrasi rakyat di lingkungan yang kecil. Rojava mungkin tempat pertama di dunia di mana cita-cita yang bermula pada Anarkisme itumenampik modal, mengelakkan birokrasi besar negarasedang dijalankan. "Revolusi akan berhasil!" kata Staal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Optimismekah yang harus disuarakan? Atau sinisme? Mungkin bukan kedua-duanya. Mereka yang melihat kembali masa lalu dengan sedih akan menemukan bagaimana percobaan demokrasi radikal tumbuh, menggugah, tapi tak lama kemudian kelihatan rapuh.

Tapi mungkin tak sepenuhnya sia-sia.

Pada akhir 1936 George Orwellia sudah dikenal karena bukunya Keep the Aspidistra Flyingdatang dari Inggris ke Spanyol untuk menulis tentang Perang Saudara yang waktu itu sedang jadi pusat perhatian dunia. Tapi akhirnya ia bergabung dengan para pejuang kiri yang bertempur di wilayah Catalonia dan Aragon. "Pada waktu itu dan dalam suasana itu, itulah satu-satunya hal yang terpikirkan untuk dilakukan," tulisnya.

Homage to Catalonia, yang ditulisnya sebagai rekaman masa itu, adalah kesaksiannya. Ia gambarkan keberanian para pejuang yang kacau dalam perang yang tak siap ("Ini bukan perang," kata seorang komandannya yang agak putus asa melihat kualitas anak buahnya. "Ini opera penggeli hati di mana orang kadang-kadang mati").

Tapi Orwell bukan mengejek. Sebab ia juga menyaksikan sesuatu yang menakjubkan: sebuah masyarakat sama-rata-sama-rasa yang suatu saat terjadi di Barcelona.

"Itulah buat pertama kalinya saya lihat sebuah kota di mana kaum buruh memegang kendali," tulis Orwell. Praktis tiap gedung sudah mereka rebut dan dihiasi bendera merah, gambar palu-arit, bendera kaum Anarkis, dan slogan-slogan perjuangan. Di kafe-kafe, para pelayan tak diperlakukan sebagai pelayan. Tak ada sebutan "Senior" atau "Don". Yang ada "kamerad". Gereja dan para padri yang semula pegang privilese sudah dihabisi. Tak tampak ada orang kaya. Tak ada penganggur.

"Semua tampak ganjil dan mengharukan," tulis Orwell pula. "Banyak yang tak saya pahami, malah ada cara-cara yang tak saya sukai, tapi segera saya mengenalinya sebagai satu keadaan yang berharga untuk diperjuangkan."

Ia pun ikut dalam perjuangan itutapi tak lama kemudian kalah. Sekutunya, Partai Komunis, dengan dukungan dari Stalin, sengaja tak berbagi senjata dengan mereka. Pada suatu hari bahkan ada pembersihan. Orwell melarikan diri. Tapi kata-kata itu tak pernah disangkalnya: ia pernah melihat "satu keadaan yang berharga untuk diperjuangkan".

Dan perjuangan itu tak sepenuhnya bisa ditutup dengan satu kesimpulan. Seperti film The Kid yang dimulai dengan sebaris teks: A picture with a smile, and perhaps, a tear.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

5 menit lalu

Ilustrasi Mobil tabrak motor. mkhlawyers.com
Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.


Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

6 menit lalu

OnePlus Ace 3. Gsmarena.com
Rumor Spesifikasi OnePlus Ace 3 Pro, Punya Layar OLED Melengkung dan Chip Snapdragon

Fitur OnePlus Ace 3 Pro dikabarkan lebih canggih dibanding generasi OnePlus sebelumnya.


Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

7 menit lalu

Pemain Indonesia All Stars, Yolla Yuliana, seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks. Latihan dilakukan di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Ikut KOVO Women's Asia Quarter 2024, Yolla Yuliana Fokus Tingkatkan Massa Otot dan Jaga Pola makan

Yolla Yuliana ingin tampil maksimal selama masa uji coba Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) Women's Asia Quarter 2024.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

19 menit lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

20 menit lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

26 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

27 menit lalu

Lando Norris di F1 Cina 2024 raih pole position untuk Sprint Qualifying. (Foto: McLaren Mercedes)
Lando Norris Rebut Pole untuk Sprint Race Formula 1 China 2024, Hamilton Posisi Kedua, Verstappen Keempat

Pembalap McLaren Lando Norris merebut pole position untuk sprint race pada kualifikasi balapan Sprint Formula 1 China 2024.


Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

29 menit lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin ke level Rp 16.260 per dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini.


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

30 menit lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

40 menit lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.