Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hatra

Oleh

image-gnews
Iklan

Apa yang bisa kita lakukan terhadap masa lalu, ketika kita berdiri tercengang di puing-puing Hatra?

Hanya beberapa tahun yang silam, di padang pasir antara Sungai Tigris dan Eufrat, di tengah wadi datar yang kecokelatan hampir 300 kilometer dari Bagdad, reruntukan kota purba itu terbentang di arah utara. Sisa-sisa dinding kota menjulang tinggi. Para arkeolog mengatakan tembok itu, yang dibuat dari batu bata, pelindung sebuah kehidupan 2.200 tahun yang lalusemacam benteng melingkar dengan diameter dua kilometer. Juga sebuah karya arsitektural yang memukau: berjalan mengelilinginya, kita akan menemukan empat pintu gerbang, sebelas bastion, 28 menara besar, dan 160 menara kecil.

Di pusat kota, ada "temenos". Di sini, di wilayah berbentuk persegi panjang yang luasnya satu hektare lebih inijuga dikelilingi temboktak ada rumah, tak ada istana. Yang ada hanya kuil demi kuil, dengan balai agung yang terbuka di depannya, dengan dekorasi topeng-topeng wajah muda, dengan atap berbentuk kubah.

Mungkin jajaran kuil itu yang menyebabkan orang Arab yang 500 tahun sebelum Islam adalah penghuni Hatrasetelah orang Parthia, setelah orang Persiamenamakan kota ini, dalam bahasa Aramaik, Beit 'Elh', atau "Rumah Tuhan".

Tuhan atau dewa-dewa memang tak kurang di sini. Bersama itu, lapisan sejarah. Hatra, seperti halnya kota-kota lain di wilayah yang dulu disebut Mesopotamia itu, adalah sebuah dokumen yang tak tepermanai tentang manusia.

Tapi yang "tak tepermanai" itu hanya terasa bila kita merasakan kharisma masa lalu, bila kita menemui masa lalu dengan rasa ingin tahu, atau takjub, atau bersyukur, atau rindu. Sebagaimana umumnya manusia. Itulah yang membuat turisme tumbuh, arkeologi jadi ilmu, museum berdiri, hikayat ditulis, dan tambo jadi ritual.

Tapi tidak bagi IS, atas nama "Islam". Tak ada kharisma masa lalu itu bagi mereka.

Selama beberapa bulan dalam tahun 2015, ketika mereka menduduki Hatra, mereka hanya menjalankan apa yang mereka anggap "hukum Islam": kuil, patung, ukiran, prasasti, semua harus dihancurkan. Dari artefak di museum Kota Mosul, Irak, sampai dengan kuil berumur 2.000 tahun di Palmira, Suriah, IS menunjukkan salah satu bentuk ikonoklasme yang paling agresif dalam sejarah. Seperti pendahulu mereka: 15 tahun yang lalu Taliban mendinamit sepasang patung Buddha yang terbesar di dunia di kaki pegunungan Hindu Kush. Patung berusia 1.700 tahun di Afganistan Tengah itu runtuh.

Ikonoklasme adalah kelanjutan yang tak diakui dari Yudaisme. Kitab Keluaran (Exodus) yang melarang manusia membuat apa saja yang menyerupai segala sesuatu yang di langit, di darat, dan di dalam air menghantui para perupa Yahudi berabad-abad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juga berlanjut ke abad ke-16, di dunia Kristen. Yang paling diingat adalah tahun 1566, ketika di Kota Antwerp orang-orang Calvinis merusak sebuah katedral dan membakar patung dan lukisan di dalamnyadan menandai apa yang dalam bahasa Belanda disebut Beeldenstorm di Nederland dan sekitarnya. Itu pula bagian konflik sosial yang mendalam di sana, yang merebakkan Perang Agama bertahun-tahun.

Tanpa disadari, para ikonoklas sebenarnya mengukuhkan apa yang naif dalam kepercayaan para penyembah berhala: mereka meyakini bahwa berhala bisa jadi substitusi, atau pesaing, Yang Maha Dimuliakan. Mereka tak memahami kebutuhan manusia akan simbol dan kiasan, dan lupa akan kemampuan manusia membentuk dan menerima imajinasi. Dan seperti kaum Wahabi di Arab Saudi yang mencoba meniadakan petilasan Nabi, mereka menampik kharisma masa lalu.

Dalam hal itu, IS tak jauh berbeda dengan para Pengawal Merah dalam "Revolusi Kebudayaan" Tiongkok. Dengan bernabi pada Ketua Mao, Pengawal Merah bertekad "Hancurkan Empat Kuno". Pada pertengahan 1960-an, Kuil Konghucu di Shandong yang berumur 2.000 tahun lebih mereka ganyang; 6.000 artefaknya mereka binasakan.

IS, Pengawal Merah: ada sikap yang mengutamakan "patah arang" dan bukan "kelanjutan" dalam sejarah. Bagi mereka harus ada manusia yang dianggap lain, atau yang mewakili waktu laindan "lain" berarti "najis", atau "cemar", atau "berdosa"

Mereka tampik Mesopotamia. Mereka hancurkan bekas-bekasnya. Mereka tak ingin mengakui bahwa dalam peradaban yang tak mengenal Islam itulah orang menemukan roda dan aksarabagian sentral hidup kita hari ini.

Dalam ketakutan akan menjadi kurang suci, mereka ingin memutlakkan kesucian. Mereka tak menyadari bahwa agama mereka sendiri juga mengakui pendahulunya: sebagai bagian dari perbenturan, persilangan, dan pertautan di dunia yang kemudian disebut "peradaban".

Mungkin mereka lupa mereka dianjurkan mencari ilmu sampai ke Tiongkoktanah yang tak bertuhan. Mereka takut memperoleh ilmu dari masa lalu Hatra yang juga menakjubkan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Humas Pemkot Solo Terapkan Aturan Baru untuk Wawancara Gibran

1 menit lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Humas Pemkot Solo Terapkan Aturan Baru untuk Wawancara Gibran

Satu hari setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) Terpilih 2024-2029, Kamis, 25 April 2024, Gibran kembali masuk kerja sebagai Wali Kota Solo. Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu siang tadi di Balai Kota Solo pada sekitar pukul 13.00 WIB.


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

3 menit lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

5 menit lalu

Calon Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Rusun Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu, 24 April 2024. Sebelumnya, KPU menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Penetapan dilakukan usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutus sengketa hasil pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.


Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

9 menit lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?


Mengenal Jakarta Elektrik PLN, Klub yang Ingin Mengembalikan Reputasinya sebagai Ratu Proliga

11 menit lalu

Jakarta Elektrik PLN.
Mengenal Jakarta Elektrik PLN, Klub yang Ingin Mengembalikan Reputasinya sebagai Ratu Proliga

Jakarta Elektrik PLN berhadapan dengan Jakarta Livin Mandiri pada pekan pertama Proliga di GOR Amongrogo, Yogyakarta pada 26 April 2024


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

17 menit lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Catatan Momen Penting Ernando Ari Bantu Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

18 menit lalu

Ekspresi dari penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi usai menepis penalti dari pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Catatan Momen Penting Ernando Ari Bantu Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ernando Ari turut berperan penting dalam kesukseskan timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.


Sheila On 7 Gelar Tur di 5 Kota, Ini Tips War Tiketnya

25 menit lalu

Vokalis grup musik Sheila on 7, Duta Modjo saat tampil pada konser musik Pestapora 2023 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Dalam penampilannya Sheila on 7 membawakan lagu andalannya seperti Tunjukan Padaku, Film Favorit, Radio, Hari Bersamanya, dan Saat Aku Lanjut Usia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sheila On 7 Gelar Tur di 5 Kota, Ini Tips War Tiketnya

Sheila on 7 akan mengadakan konser di 5 kota di Indonesia. Penggemarnya datang dari berbagai kalangan. berikut kiat war tiket.


Disingkirkan Timnas Indonesia Lewat Adu Penalti, Asisten Pelatih Korea Selatan: Kami Tidak Beruntung

25 menit lalu

Asisten pelatih Timnas U-23 Korea Selatan, Myung Jae-yong di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Disingkirkan Timnas Indonesia Lewat Adu Penalti, Asisten Pelatih Korea Selatan: Kami Tidak Beruntung

Asisten pelatih Timnas U-23 Korea Selatan, Myung Jae-yong, mengakui para pemainnya tak beruntung saat kalah adu penalti melawan Indonesia.


Detik-detik Adu Penalti Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan yang Bikin Jantungan Penonton

30 menit lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Detik-detik Adu Penalti Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan yang Bikin Jantungan Penonton

Timnas U-23 Indonesia kembali mencetak sejarah usai maju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 dengan menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti.