Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Independen

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

AKHIRNYA Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbulat tekad maju sebagai calon gubernur lewat jalur independen. Ia pun sudah menunjuk calon wakil gubernur, yakni Heru Budi Hartono yang kini Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI. Ahok memuji Heru sebagai pegawai negeri sipil yang bersih.

Berita dan ulasan tentang Ahok yang nekat ini mengalahkan berbagai isu. Kasus Labora Sitorus yang digerebek ratusan polisi dengan kendaraan barakuda, yang ternyata juga gagal menangkapnya, kalah oleh "Ahok yang independen". Gerhana matahari total yang langka itu pun beritanya hanya bertahan beberapa jam, dan malah candaan gerhana menyerempet ke politik, seolah-olah politik sudah jadi candaan yang sah di negeri ini.

Lalu, apa lagi yang ditulis soal Ahok? Semua sisi sudah dikupas habis. Maka, inilah cerita tentang seorang bakal calon bupati yang mendapat dukungan besar dari rakyat tapi gagal menjadi calon.

Ia seorang pegawai negeri sipil, istilah yang dipakai masyarakat "kader bukan partai". Karena antusiasnya masyarakat menginginkan dia menjadi bupati, maka digadanglah dia untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Partai mana yang mengusung? Tidak ada. Maka, jalan yang terbuka hanya jalur independen.

Para relawan pun mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP). Spanduk dan baliho bertebaran di jalan-jalan. Tiba-tiba pimpinan cabang partai besar mendekati bakal calon bupati independen ini dan menawarinya untuk diusung partai. Bahkan siap memasangkan "kader partai" sebagai calon wakil bupati, pertanda serius. Pengumpulan KTP pun berhenti. Hanya bikin capek, toh partai besar sudah mendukungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pilkada semakin dekat. Partai sebelah sudah punya calon yang pasti, tinggal mendaftar. Tapi sang mantan calon independen belum mendapat rekomendasi, yang ternyata harus diteken ketua umum partai di Jakarta. Pimpinan cabang partai yakin rekomendasi akan turun, tapi "semuanya tergantung Ibu Ketua Umum". (Kalau menyebut Ibu Ketua Umum, sudah ketebak partai apa ini, biarlah).

Apa yang terjadi? Dua hari menjelang berakhirnya pendaftaran peserta pilkada, rekomendasi dari ketua umum partai ternyata jatuh kepada pasangan lain yang disebut "murni kader partai". Sempat heboh sesaat. Namun jawaban pimpinan cabang partai enteng saja: "Keputusan memang hanya ada di tangan Ibu Ketua Umum." Kalaupun ada kata-kata tambahan, seperti ini: "Politik itu dinamis, apa pun bisa terjadi" atau "Kita harus amankan keputusan partai" atau ini lagi "Mekanisme pengajuan dari bawah sudah benar, tapi keputusan memang dari Jakarta". Begitulah nasib "kader bukan partai" yang sial, meskipun "masyarakat akar rumput" sudah mendukungnya. Kembali menjadi calon lewat jalur independen tak mungkin lagi, selain kekurangan KTP dukungan, juga tak memenuhi syarat karena tahapan verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum sudah lewat.

Sudah pasti orang sehebat Ahok tahu kisah seperti ini, setidaknya bisa mencium baunya. Ahok meminta PDI Perjuangan tegas apakah tetap akan mendukung Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur Jakarta pada pilkada 2017, yang berarti juga mendukung dirinya. Jawaban tak kunjung datang, dan Ahok pun tak mau "dijatuhkan" menjelang pendaftaran.

Sederhana sekali sesungguhnya, Ahok hanya membutuhkan kepastian dengan maju sebagai calon independen. Warga Jakarta pun membutuhkan kepastian apakah Ahok betul-betul maju. Adapun soal deparpolisasi dan "hal-hal yang bikin gaduh", itu hanya bumbu pilkada. Maklum, Jakarta milik Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala AFF U-19 2024: Timnas U-19 Indonesia ke Final Usai Kalahkan Malaysia 1-0

2 menit lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia Arkhan Kaka Putra Purwanto (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Malaysia Danish Hakimi Bin Sahaludin (kedua kiri) dalam pertandingan semifinal Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 27 Juli 2024.  ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Hasil Piala AFF U-19 2024: Timnas U-19 Indonesia ke Final Usai Kalahkan Malaysia 1-0

Alfharezzi Buffon mencetak gol tunggal kemenangan Timnas U-19 Indonesia atas Malaysia di laga semifinal Piala AFF U-19 2024.


Gara-gara Uang Rp 100 Ribu, Pedagang Mi Aceh Tewas Dihantam Botol Kecap

5 menit lalu

Reza Adrian Siregar alias Reza, tega membunuh Abdullah, pedagang mi Aceh, gara-gara tak diberi Rp 100.000. Foto: Istimewa
Gara-gara Uang Rp 100 Ribu, Pedagang Mi Aceh Tewas Dihantam Botol Kecap

Seorang pedagang mi Aceh di Deli Serdang tewas gara-gara uang Rp 100 ribu.


Emas Pertama Olimpiade Paris 2024 Direbut Dua Atlet Menembak Cina

7 menit lalu

Huang Yuting dan Sheng Lihao berpose di podium kemenangan  setelah mempersembahkan medali emas pertama untuk Cina dari Olimpiade Paris 2024. Antara
Emas Pertama Olimpiade Paris 2024 Direbut Dua Atlet Menembak Cina

Dua atlet menembak Cina berusia muda, Sheng Lihao dan Huang Yuting, merebut medali emas pertama Olimpiade Paris 2024.


Piala AFF U-19 2024: Pelatih Thailand Merasa Beruntung Bisa Kalahkan Australia

9 menit lalu

Pesepak bola Timnas Thailand melakukan selebrasi usai mengalahkan Timnas Australia dalam pertandingan semifinal Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 27 Juli 2024. Thailand melaju ke final usai mengalahkan Australia dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Piala AFF U-19 2024: Pelatih Thailand Merasa Beruntung Bisa Kalahkan Australia

Pelatih Timnas U-19 Thailand Eduardo Pereira Da Silva mengaku sedikit beruntung menang atas Australia di semifinal Piala AFF U-19 2024.


Warga Gaza Berlindung dari Serangan Israel di Gedung Bekas Penjara

13 menit lalu

Warga Palestina melarikan diri dari bagian timur Khan Younis setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk mengevakuasi lingkungan mereka, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 22 Juli 2024. Militer Israel  memerintahkan warga Gaza untuk meninggalkan bagian timur kota Khan Younis, dengan alasan pihaknya bersiap
Warga Gaza Berlindung dari Serangan Israel di Gedung Bekas Penjara

Sebuah gedung bekas penjara dulu dibangun untuk menahan terpidana pembunuhan dan pencurian. Sekarang, ada ratusan warga Gaza berlindung di sana


Respons PAN Soal 'Dewa' Politik: Ini Kan Cuma Pilkada

16 menit lalu

Steering Committe Rakernas 4 PAN Viva Yoga Mauladi memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang Rakernas ke-4 di DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2024. Rakernas 4 PAN yang diselenggarakan pada 29 Juni ini akan membahas tentang strategi partai termasuk evaluasi Pemilu dan pelaksanaan Pilkada di sejumlah wilayah, Selain itu PAN juga mengusung anak dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Zita Anjani menjadi kontestas Pilkada Jakarta 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Respons PAN Soal 'Dewa' Politik: Ini Kan Cuma Pilkada

Waketum PAN merespons ucapan Sahroni soal 'dewa' politik di Pilkada Jakarta.


Diperiksa Bareskrim Soal Inisial T Pengendali Judi Online, Kepala BP2MI Benny Rhamdani: Saya Siap Lahir Batin untuk Datang

31 menit lalu

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam acara diskusi publik
Diperiksa Bareskrim Soal Inisial T Pengendali Judi Online, Kepala BP2MI Benny Rhamdani: Saya Siap Lahir Batin untuk Datang

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan siap memenuhi panggilan Bareskrim yang akan memeriksa soal inisial T pengendali judi online.


Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

38 menit lalu

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.  Tempo/Tony Hartawan
Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

Taman Nasional Komodo di NTB rencananya bakal ditutup secara berkala mulai 2025. Penutupan ini untuk pemulihan lingkungan.


NasDem Ogah Sodorkan Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta untuk Anies Baswedan

41 menit lalu

NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta dalam Pilgub Jakarta 2024. Tempo/CiciliaOcha
NasDem Ogah Sodorkan Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta untuk Anies Baswedan

NasDem telah mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.


Buka Pengaduan Online, BPKN Minta Roti Okko Ganti Rugi hingga Peradilan Khusus BPSK

46 menit lalu

Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
Buka Pengaduan Online, BPKN Minta Roti Okko Ganti Rugi hingga Peradilan Khusus BPSK

BPKN telah membuka posko pengaduan online terhadap konsumen roti Okko dari PT Abadi Rasa Food yang merasa dirugikan.