Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketimpangan Ekonomi dan Bahaya bagi Kesehatan

image-profil

image-gnews
Iklan

Sudirman Nasir
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Oxfam Indonesia bersama International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) baru saja mengeluarkan laporan mengenai ketimpangan yang makin menganga di Indonesia. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat kesenjangan terburuk keenam di dunia. Kekayaan empat orang terkaya di Indonesia sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin.

Melebarnya kesenjangan antara orang kaya dan kelompok masyarakat miskin adalah ancaman serius bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Jika hal ini diabaikan, upaya keras pemerintah untuk menurunkan kemiskinan akan terhambat dan memicu ketidakstabilan perekonomian masyarakat. Ketimpangan ekonomi saat ini juga terkonfirmasi dari koefisien Gini, koefisien yang menjadi indikator ketimpangan ekonomi. Koefisien Gini kita masih berada pada kisaran 0,39–0,43. Semakin besar koefisien ini (mendekati angka 1), berarti ketimpangan makin besar.

Kita harus memberi penekanan bahwa dampak ketimpangan tidak terbatas pada bidang ekonomi. Ada pula kaitan antara ketimpangan dan kesehatan masyarakat. Makin banyak penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan ekonomi yang makin lebar merugikan kesehatan perseorangan dan masyarakat.

Memang harus pula kita akui ada beberapa perbaikan di bidang kesehatan masyarakat kita, seperti angka kematian bayi yang turun (dari 46 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup), prevalensi gizi buruk turun (dari 10,51 persen menjadi 4,9 persen) dan usia harapan hidup meningkat (dari 64,25 tahun menjadi 70,6 tahun). Namun harus diingat bahwa perbaikan-perbaikan ini terlalu minim untuk mengejar indikator-indikator kesehatan masyarakat negara-ne-gara tetangga, seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.

Dalam laporan Does Income Inequality Cause Health and Social Problems? (2011), Karen Rowlingson mengkaji hasil-hasil penelitian yang menelaah hubungan kesenjangan ekonomi dengan kondisi kesehatan. Ia tegas menyimpulkan bahwa, meskipun tidak bersifat kausal, sulit diingkari adanya korelasi di antara keduanya.

Tulisan Wilkinson dan Picket, The Spirit Level: Why More Equal Society Almost Always Do Better (2009) dan Income Inequality and Social Disfunction (2009), menunjukkan indikator-indikator kesehatan dan sosial, seperti usia harapan hidup, angka kematian ibu dan anak, dan angka kesakitan ataupun indikator-indikator kejadian depresi dan gangguan mental, tingkat ketergantungan pada alkohol dan narkotik, kehamilan remaja dan angka kekerasan, hampir selalu lebih baik di negara-negara dan masyarakat yang lebih rendah tingkat kesenjangan ekonominya. Negara itu antara lain adalah Denmark, Swedia, Finlandia, Norwegia, Belanda, Belgia, Jerman, Jepang, dan Kanada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tingkat makro, argumentasi-argumentasi Wilkinson dan Picket itu menjelaskan mengapa dalam indikator-indikator kesehatan masyarakat di atas, Amerika Serikat (negara maju dengan kesenjangan ekonomi yang lebar) selalu berada dalam peringkat yang rendah. Dalam indikator umur harapan hidup, misalnya, AS berada pada peringkat ke-27 di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Rendahnya peringkat AS sering mengejutkan banyak pihak, mengingat AS memiliki pendapatan rata-rata 40 persen lebih besar dibanding pendapatan rata-rata di negara-negara anggota OECD lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan per kepala di AS juga rata-rata 150 persen lebih tinggi dibanding di negara-negara anggota OECD lainnya.

Sampai hari ini memang masih berlangsung debat mengenai argumentasi-argumentasi Wilkinson dan Picket. Namun, review Rowlingson antara lain menyimpulkan bahwa sebagian besar argumentasi Wilkinson dan Picket sahih. Rowlingson juga mengingatkan kesepakatan banyak peneliti di bidang kesehatan masyarakat bahwa koefisien Gini 0,3 ke atas semakin terbukti memiliki dampak merugikan terhadap kesehatan perseorangan dan kesehatan masyarakat.

Koefisien Gini Indonesia saat ini jelas jauh di atas 0,3 sehingga seharusnya menjadi perhatian serius. Keberlangsungan dan peningkatan pencapaian di bidang kesehatan masyarakat kita terancam jika tidak melakukan langkah-langkah terkoordinasi dan nyata untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Angka kematian ibu dan bayi kita sulit untuk turun jika determinan sosial, seperti kerentanan ekonomi kalangan terpinggirkan, akses mereka yang lemah bahkan terhadap fasilitas-fasilitas dasar dan kesenjangan ekonomi antar-masyarakat yang lebar, tidak diatasi.

Belajar dari pengalaman negara-negara lain, tantangan meningkatkan usia harapan hidup dari 70-an tahun menjadi 75 menjadi semakin berat. Kesenjangan ekonomi adalah faktor yang cukup berperan menghambat peningkatan itu. Apalagi masih ada indikator-indikator kesehatan masyarakat kita yang tidak mengalami kemajuan dan bahkan cenderung memburuk, seperti masih besarnya masyarakat yang belum memiliki akses pada air bersih, sanitasi, dan perumahan yang layak, masih besarnya jumlah balita dan anak-anak pendek (stunting), dan melemahnya program Keluarga Berencana (antara lain sebagai dampak samping desentralisasi).

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

6 jam lalu

Bandara Panua Pohuwato. Dok: Kemenhub
Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

5 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?


Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

7 hari lalu

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,05 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

7 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

12 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.


Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

12 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusana Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani memaparkan Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029 dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.


Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

32 hari lalu

Pembeli beristirahat di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Pemerintah akan kembali menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen menjadi 12 persen, yang mulai berlaku pada tahun depan atau per 1 Januari 2025.  TEMPO/Tony Hartawan
Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

33 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Antara
THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.