Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nostalgia

Oleh

image-gnews
Iklan

Ini tahun 2016. Pada umur 75, masa depan saya jauh makin sedikit ketimbang masa lalu saya. Pada umur ini orang lazimnya akan gugup dengan masa kini, karena di abad ke-21 masa kini kian didera masa depan. Teknologi yang mengelilingi kita dipasang bukan untuk sekarang: kereta api cepat, mobil dengan energi matahari, komunikasi hologram.... Hidup seperti bergerak tanpa mampir ke hari ini.

Tapi di celah-celah itu ada nostalgia.

Kadang-kadang kita duduk. Di depan kita, sebuah meja kayu mahogani. Meja "Victorian", sebuah katalog menyebutnya, tapi tak amat penting informasi ini. Meja antik itu tetap memikat, dari mana pun zamannya, sebab ia langka. Ia bukan seperti meja kebanyakan yang digelar di toko mebel. Sesuatu yang berbeda, yang tak terduga, memang memberi nilai tambah dalam kreasi manusia. Tapi ada hal lain: meja itu menarik karena ia bertaut dengan kesadaran waktu yang kini tak ada lagi.

Ia hasil craftsmanship, atau "kekriyaan", proses kerja yang dalam bahasa Jawa ditandai sikap "titis, telaten, taberi". Dengan kata lain, ia dibuat dengan gerak tangan yang seakan-akan menyatu dengan alat, bahan, dan rancangan. Semuanya berjalan dengan bebas, dengan intens, tak peduli waktu, hingga karya selesai.

Kini kita kehilangan intensitas kerja pra-industrial itu. Rasa kehilangan itu, nostalgia, bukan kehilangan sebuah milik. Svetlana Boym, dalam The Future of Nostalgia, dengan bagus menggambarkannya sebagai kehilangan "irama yang lebih perlahan dari mimpi-mimpi kita".

Nostalgia, kata Boym, melawan gagasan modern tentang waktu. Di dunia modern waktu adalah mesin hitung dalam gerak sejarah, dan gerak sejarah adalah kemajuan.

Tapi nostalgia bukan sepenuhnya pembangkangan. Nostalgia bisa produktif. Ia membentuk utopianya sendiri, membangun sebuah imaji tentang masa lalu yang utuh, memukau, menimbulkan rindu. Tapi utopia itu sebenarnya tak menangkap masa lalu itu sebagaimana adanya. Masa lalu tak akan pernah kita ketahui kembali dengan persis. Sebab itu dalam nostalgia utopia itu tak mengarah ke sana, tapi "ke samping". Nostalgia, kata Boym, bukan anti-modern, melainkan "off-modern".

Kata off itu menunjukkan keadaan terlepas, dan dalam hal ini terlepas dari modernitas. Nostalgia sebenarnya sebuah interupsi terhadap perjalanan yang lurus maju. Ia membawa kita berbelok dari narasi sejarah yang seakan-akan memastikan bahwa the idea of progress adalah kebenaran manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam nostalgia, kita diam-diam meninggalkan kegandrungan kita kepada "yang baru". Tapi tak berarti kita hendak membuat "yang lama" sebagai kuil tempat kita menutup diri. Nostalgia hanya mencegah kita jadi "malaikat sejarah" yang duduk dalam kokpit pesawat pancar gas, yang (berbeda dengan Angelus Novus dalam gambar Paul Klee) hanya menatap ke depan dengan gugup karena ia tak bisa lagi membedakan mana unggunan puing dari kerusakan akibat zaman yang bergerak dan mana awan yang menutupi konstelasi bintang petunjuk arah. Nostalgia tak menyukai malaikat ini.

Tapi terkadang tidak. Terkadang nostalgia membuahkan sesuatu yang juga menakutkan, ketika ia hanya berarti algia (kerinduan) dan nostos (kembali ke rumah).

Boym dengan tepat melihat, ketika "kerinduan" jadi desakan "kembali ke rumah", dan menimbulkan energi yang berkecamuk di masyarakat, ia bisa jadi bagian ideologi-ideologi yang melahirkan monster.

Boym tampaknya ingin mengacu ke nostalgia ala Nazi. Naziisme merayakan Blut und Boden, pertalian "darah dan tanah". Ikatan primordial itu menolak mereka yang bukan "pribumi", dan dengan itu Hitler membasmi orang Yahudi, kaum tsigana yang mengembara, dan semua oknum yang bukan Jerman.

Pasca-Nazi, datang yang lain: orang-orang yang ingin kembali ke ajaran yang "asli-murni"sebuah utopia yang kaku. Mereka tak mau tahu yang "asli-murni" niscaya berubah ketika dipandang dari posisi yang berubah. Asal-usul yang mereka kenang hari ini, dalam usia sekarang, sebenarnya adalah bagian fantasi dan utopia.

Kemudian fantasi itu mereka anggap bukan fantasi dan utopia itu bukan utopia. Mereka mengubah nostalgia jadi doktrinsebuah sindrom "fundamentalisme" yang menganggap masa lalu, manusia, dan teks bisa terbentuk di luar sejarah.

Untunglah, tak semua nostalgia melahirkan rabun itu. Memandang almari antik, di depan bangunan kota tua, di latar pastoral pedesaan, nostalgia adalah rasa sayu yang berkabung. Mungkin ini perkabungan manusia modern, yang sekaligus terasa sebagai sebuah pengalaman estetik: kita bersua dengan sesuatu yang tak disangka-sangka, mempesona, dan membuat kita terpekur. Kita merasakan hidup sedang memberi hormat kepada waktu.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

2 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

16 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

20 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

22 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

26 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

27 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

27 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

27 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

27 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

27 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.