Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fayadh

Oleh

image-gnews
Iklan

Fayadh tak jadi dihukum mati. Kabar di awal Februari ini mengatakan: sebagai gantinya, ia dihukum delapan tahun penjara dan dicambuk 800 kali.

Ashraf Fayadh penyair, umurnya 36 tahun, ia kurator seni, ia menerbitkan sebuah kumpulan sajak (saya terjemahkan dari judul Inggris) Instruksi di Dalam, dan ia ditangkap Polisi Syariat pada 2013. Oleh hakim Arab Saudi ia dianggap murtad. Hukumannya dipenggal atau digantung.

Untung nasibnya diketahui dunia luar. Dari pelbagai penjuru protes dikemukakan, dan Kerajaan Saudi mundursetengah tapak. Delapan tahun disekap dan didera cambuk 800 kali bukan hukuman yang enteng. Instruksi di Dalam tetap dianggap kejahatan serius.

Saya belum pernah membaca lengkap sajak-sajak seniman asal Palestina ini. Beberapa buah saya temukan di Internet dalam terjemahan Inggris; salah satunya (dalam versi Indonesia saya) merupakan statemen yang lamat-lamat, mungkin tentang ketakbebasan, mungkin juga bukan:

ia tak berhak berjalan, bagaimanapun,
bergoyang, bagaimanapun,
menangis, bagaimanapun

ia tak berhak membuka jendela
hati sendiri, buat melepas air mata, sampah,
dan udara lagi

Sajak itu dilanjutkan dengan semacam pengingat, entah kepada siapa: kau cenderung lupa, kau adalah sepotong roti.

Aneh sekali puisi: beberapa puluh patah kata cukup membuat sebuah kekuasaan dengan senjata lengkap dan lembaga perkasa merasa harus membungkamnya. Hari ini Fayadh. Di masa lain, di Uni Soviet di bawah Stalin. Penyair Osip Mandelstam dihujat, ditangkap, disingkirkan, akhirnya dibuang dan mati nyaris tak diketahui di Siberia. Juga karena sejumlah sajak. Ia dianggap tak patuh kepada garis yang ditetapkan Partai untuk kesusastraan, dan akhirnya dianggap menyerang Stalin.

Bagaimana para penguasa ituhakim Saudi dan pembesar Partai Komunismenganggap interpretasi mereka adalah tafsir yang benar, sementara mungkin makna itu bukan niat penyairnya?

"Dalam karya sastra yang murni," kata penyair Prancis Stephane Mallarme di abad ke-19, dalam Crise de Vers, "sang penyair menghilang sebagai pembicara dan menyerahkan tugasnya kepada kata-kata."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata-kata puisi lahir tanpa blueprint, dan hidup bak anak yatim. Begitu sebuah sajak kau tafsirkan, kata-katanya praktis kau adopsi. Ada satu anekdot tentang Picasso. Seorang opsir Jerman masuk ke apartemen pelukis terkenal itu dan melihat foto Guernica, mural besar Picasso yang mengungkapkan keganasan perang dan kepedihan penduduk Kota Guernica di Spanyol. Opsir Jerman itu bertanya: "Tuan yang membuat itu?" Jawab Picasso: "Bukan, Tuan yang membuatnya."

Picasso mungkin hendak menunjukkan kekejaman Nazi di mural itu, tapi mungkin juga ia hendak menunjukkan bahwa begitu sang opsir membuat tafsir atas karya itu ia pun mengadopsi maknanyaapa pun makna itu. Sang perupa tak ikut lagi.

Tapi Polisi Syariat Saudi, apparatchik Soviet, tak akan mudah mempercayai keterangan Mallarme dan tak akan menyadari bahwa mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka baca dan tafsir. Orang-orang itu, yang pakaian dan isi kepalanya diseragamkan, terbiasa membuat asumsi bahwa kata-kata berjalan lurus dari otak ke kertas cetak, dan bahwa makna selalu transparan dan gampang disepakati secara serentak, bahwa kata tetap seperti semula padahal telah disentuh pelbagai emosi dan analisis.

Bukankah dokumen dan perintah atasan yang mereka terima selalu seperti itu?

Dan di situlah soalnya. Aparat kekuasaan, apalagi yang punya niat mengatur hidup manusia sampai ke lubuk hati dan imajinasi, selalu punya khayal: kekuasaan yang menghadirkan mereka akan selalu sanggup mencakup dunia. Ironisnya, bagi mereka kekuasaan itu justru selalu genting. Tiap kata bisa mereka anggap peluru yang ditembakkan dengan peredam.

Mungkin tak sepenuhnya salah. Kita hidup dalam masa Foucault. Kita makin menyadari bahwa kekuasaan, yang bersifat relasional, sebenarnya selalu terkait dengan "wacana" (discourse)dengan persuasi, komunikasi, melalui penggunaan bahasa, pengukuhan simbol-simbol, perumusan hukum, pengelolaan ritual, juga penggunaan gertak, teror, dan kekerasan. Senantiasa untuk menegakkan legitimasi.

Tapi wacana, sebagaimana juga kekuasaan, tak pernah berada di satu tempat. Ada yang menguasai, ada yang dikuasai, tapi selalu interaktif dan tak stabil. "Wacana menjadi wahana kekuasaan," kata Foucault, "juga memproduksi dan meneguhkannya, tapi dalam pada itu menggerogoti dan menelanjanginya, hingga membuat kekuasaan keropos dan bisa dirintangi."

Kekuasaan dengan demikian tak pernah stabil, di masa lalu, apalagi di masa "modernitas yang cair" ini.

Sajak-sajak Fayadh mungkin terasa menunjukkan ketakstabilan itu. Ia berbicara tentang "tuhan-tuhan yang telah kehilangan harga dirinya".

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

5 menit lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

Di dalam JDIH Kemensesneg di Jakarta telah memuat ketentuan distribusi IUP kepada kelompok masyarakat tercantum dalam Pasal 5A ayat (1).


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

9 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

22 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

22 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

25 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

25 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

44 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

50 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

55 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

55 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.