Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencicipi Rasa dalam Tabula Rasa

Oleh

image-gnews
Film Tabula Rasa (2014)
Film Tabula Rasa (2014)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Sebuah warung Padang bernama Takana Juo di pojok Jakarta. Seorang Emak (Dewi Irawan), pemilik delapan tulang kuat yang memanggil seluruh tubuh dan jiwanya yang letih; Parmanto (Yayu Unru), sang juru masak , seperti seniman dan ahli masak umumnya, yang tinggi hati dan ego tak boleh tersentil sedikit jua;  Uda Natsir (Ozzol Ramdan),  si tukang sanduak  sekaligus pelayan rumah makan.  

Di lapau nasi itulah muncul seorang pemuda berkulit gelap, berambut keriting berkaus merah compang camping dan berjalan terseret-seret. Hans (Jimmy Kobogau), pemuda  yatim piatu Serui, Papua yang semula pergi ke Jakarta karena terpilih untuk dilatih sepakbola tertabrak nasib buruk. Kaki patah, tak diurus. Jadilah dia tertatih-tatih dan terdampar ke hadapan warung kecil itu: dari membantu mencuci piring, ikut berbelanja sejak subuh hingga akhirnya perlahan memasak di dapur. Di dapurpun ada politik dan intrik. Parmanto tersenggol egonya, karena “sayalah juru masak rumah makan ni”,katanya melotot. Apalagi mereka semua menyalahkan sepinya pengujung lapau nasi sehingga nama Takana Juo tak punya makna. Parmanto ngambeg dan pergi, maka Hans yang memang kelihatan berbakat memasak perlahan menjadi pengganti Parmanto.

Selesaikah persoalan itu di situ? Tentu saja tidak. Ini dinyatakan sebagai film kuliner, maka peran utama film ini adalah makanan yang menjadi pusat dari cinta dan cerita. Makanan itu bernama gulai kepala ikan kakap. Kepala ikan kakap yang dibumbui, dicemplungkan ke dalam kuah santan kuning yang dimasak di atas kuali dan tungku dengan arang. Tidak dengan kompor gas, tidak dengan santan kaleng dan tidak juga dengan bumbu instan. Semua harus dibuat dari bumbu asli yang digerus di atas ulekan sejak matahari masih tidur.

Persoalannya, Emak tak akan pernah mau mengajar Hans untuk memasak gulai dahsyatnya itu, karena ada sebuah cerita pedih di balik  gulai kepala ikan kakap itu.

Ide cerita dan plot film ini menarik. Film kuliner selama ini belum pernah menjadi pilihan para sineas Indonesia, padahal Indonesia luar biasa kaya dengan tradisi, ritual dan kisah keluarga yang selalu saja berkaitan dengan makanan.  Produser Sheila Timothy mengaku beberapa film yang menjadi  referensi seperti  Ang Lee yang berjudul Eat Drink Man Woman, The Scent of Green Papapaya  karya Ang Lee dan The Scent of Green Pappaya arahan sutradara Vietnam Tran Anh Hung.

Referensi itu sudah tepat karena itu adalah dua dari banyak film kuliner yang melekat di benak, hati dan lidah kita. Sutradara baru Adriyanto Dewo yang menjanjikan dalam film-film pendeknya dan penulis skenario Tumpal Tampubolon juga terlihat jejaknya dalam beberapa adegan dan dialog yang cerkas. Tetapi apakah film ini berhasil melekat pada benak, hati dan lidah penonton?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah karya—novel, cerita pendek, film atau esei—yang menamakan dirinya karya kreatif kuliner untuk saya harus mampu merasakan lezatnya makanan, aroma bumbu, manis asam pedasnya kuah dan yang terpenting bagaimana proses pembuatan makanan itu memiliki relasi kepada emosi para tokohnya. Saya membayangkan perasaan yang muncul seperti saat kita membaca kumpulan sketsa Umar Kayam dalam Mangan Ora Mangan Kumpul (Pustaka Utama Grafiti, 1990) yang membuat kita tak akan lupa gurihnya ayam penggeng dan sate usus; atau betapa penting dan sakralnya pembuatan kaldu sup dalam film Eat Drink Man Woman. Keinginan itu dalam film Tabula Rasa sudah jelas: hubungan Emak dan gulai kepala kakap serta sebuah kenangan. Tetapi kita tak cukup melihat secara visual betapa penting dan asyiknya sang gulai kepala kakap dan hubungannya dengan masa lalu yang pedih.  Visualisasi dendeng batokok, rendangpun baru dimunculkan belakangan, itupun penonton hanya masih menyaksika panci-panci, dapur sederhana –yang harus diakui hasil tata artistik yang meyakinkan—arang dan api. Hanya baru di paruh akhir penonton dimanjakan dengan insert short—sorotan yang sangat detil—dari masakan gulai kepala kakap yang maha penting itu. Drama keluarga memang penting, tetapi jika ini dinyatakan sebagai film kuliner, maka makanan harus menjadi ‘peran utama’ secara jiwa dan raga.

Di luar soal film kuliner yang kurang rasa makanan, untuk saya, persahabatan Emak dan Hans sangat penting dan menyentuh dan menjadi titik paling bercahaya dari seluruh film. Jimmy Kobogau seperti seseorang yang mencebur dan menyatu dengan toko Hans yang merasa tertipu oleh Jakarta dan menganyam harapan ketika bertemu dengan Emak. Dewi Irawan yang hampir selalu menjadi ibu dalam setiap film Indonesia, berhasil menunjukkan betapa banyaknya spektrum “ibu” yang mampu dia sajikan. Di sini, dia adalah seorang ibu kuat, ratu dapur bertulang baja yang sebetulnya memiliki luka masa lalu yang tenggelam di dalam kuah gulai yang dicintainya. Dewi Irawan memang seorang aktor bunglon  yang mahir berganti warna pada setiap layar film yang dia bintangi

Debut sutradara Adriyanto Dewo memang belum sepenuhnya menghasilkan gulai kakap seasyik masakan emak, tetapi dia sudah memperlihatkan janji bahwa suatu hari dia akan menjadi koki yang hebat dalam sinema Indonesia.

Leila S.Chudori

TABULA RASA
Sutradara : Adriyanto Dewo
Skenario : Tumpal Tampubolon
Pemain : Jimmy Kobogau, Dewi Irawan. Ozzol Ramdan, Yayu Unru
Produksi : Lifelike Pictures

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

50 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

11 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

1 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon