Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Calon Gubernur

Oleh

image-gnews
Iklan

Tak ada pemilihan gubernur yang seheboh di Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama aliasAhok sebagai calon petahana memberi tamparan kepada partai politik. Sementara dulu dia diusung Partai Gerindra dalam posisi sebagai calon wakil gubernur yang dipasangkan dengan jagoan PDI Perjuangan, Joko Widodo, kini Ahok meninggalkan Gerindra. Ahok sempat berbasa-basi menanyakan kepada PDI Perjuangan apakah akan mendukungnya, mengingat posisi wakil gubernur dipegang Djarot, yang merupakan kader PDIP. Namun, setelah terbentur "mekanisme partai", kepastian dukung-mendukung itu baru ada menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ahok bersimpang jalan. Dia tahu kepastian itu tidak pasti.

Banyak orang tersentak lalu mendukung Ahok dengan memberikan KTP. Ada juga yang mendukung Ahok untuk menyalurkan rasa tak puasnya melihat tingkah polah partai selama ini. Partai sepertinya tak mampu melahirkan pemimpin.

Partai politik lagi gamang. Kini mereka menerima pendaftaran bakal calon gubernur dan wakilnya. Siapa pun boleh mengambil formulir, apakah dia penyanyi, pengacara, pengusaha, pengamat sosial, sampai yang tak jelas profesinya digolongkan di mana. Tak ada persyaratan, misalnya, harus seideologi dengan asas partai, harus kader partai dengan bukti punya KTA (kartu tanda anggota) partai.

Sampai penutupan pendaftaran, PDI Perjuangan mengantongi 32 pelamar. Di antaranya, ada Yusril Izha Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (atau Bintang Bulan, saya lupa). Lalu ada Muhammad Idrus, kader Partai Keadilan Sejahtera, ada Haji Lunggana alias Haji Lulung, kader Partai Persatuan Pembangunan. Ketiga pelamar ini dikenal sebagai kader partai yang condong ke Islam. Kalau salah satu dari tiga orang ini dipilih PDI Perjuangan, apakah asas nasionalisme dibuang ke laut oleh para Marhaenis, eh, apa istilah ini masih ada? Apakah kader partai tak tersinggung (dan terhina) calon gubernur ternyata berasal dari kader partai lain?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk tokoh sekaliber Yusril, juga terasa aneh kalau dilihat dari sejarah kelahiran partai politik di negeri ini. Ahli hukum tata negara ini melamar di sejumlah partai. Apakah yang dia kejar? Tak perlu bergelar profesor untuk menjawabnya: pasti jabatan. Lantas, kalau jabatan itu diraihnya, ideologi apa yang dia terapkan sebagai gubernur? Apakah ujug-ujug ideologi itu klop dengan partai pengusungnya? Atau lupakan itu, yang penting "gubernur untuk kesejahtraan rakyat". Jika begitu sederhana, untuk apa ada partai politik? Bubarkan saja partai. Calon-calon bupati, gubernur, presiden, serta anggota parlemen cukup diseleksi oleh Pansel (Panitia Seleksi) yang dibentuk KPU. Calon yang dihasilkan Pansel ini dipilih oleh rakyat saat pemilu atau pilkada. Jangan-jangan lebih baik hasilnya.

Tapi syukurlah, pendaftaran yang diselenggarakan partai untuk calon gubernur ini tampaknya juga "sekadar basa-basi". Buktinya, PDI Perjuangan sudah dari awal menyebutkan kader yang diusung nanti tergantung "penugasan partai", yang penetapannya dilakukan Ibu Ketua Umum. Jadi 32 pendaftar di PDI Perjuangan ini hanya "penggembira", seperti yang pernah terjadi di masa lalu, misalnya, saat konvensi Partai Demokrat menjaring calon presiden. Tak ada hasil apa-apa, tapi pelamar tetap banyak. Maklum, mereka mendaftar hanya untuk mencari popularitas, bukan menawarkan program.

Jika begitu, sampai saat ini baru Ahok yang siap bertarung dalam pilkada DKI Jakarta tahun depan. Belum muncul lawan tangguh, atau mereka masih berusaha menggugurkan Ahok, entah dengan cara apa. PUTU SETIA (putusetia@tempo.co.id)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

58 detik lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

14 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

18 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

20 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

24 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

25 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

25 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

25 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

25 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

25 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.