Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Einstein

Oleh

image-gnews
Iklan

"Saya lahir 14 Maret 1879 di Ulm...."

Einstein menuliskan biodatanya pada suatu hari di tahun 1932. Akademi Ilmu Pengetahuan Kaiser Leopold, sebuah institusi yang sangat bermartabatGoethe pernah jadi salah satu anggotanyamemintanya bergabung.

Ada sembilan pertanyaan yang harus dijawab. Pada pertanyaan ke-8 ia mengatakan, ia "pernah diberi beberapa medali". Tapi ia tak merinci apa saja penghargaan itu. Ia juga tak menyebutkan bahwa pada 1921 ia pernah menerima Hadiah Nobel untuk Fisika....

Baginya, penghargaan adalah bagian puji-pujian yang sering ia terima dengan engganatau dengan ironi. Sebagian besar ia sembunyikan di satu sudut yang ia namai Protzenecke, "pojok bual". Baginya, yang lebih penting adalah kerja keilmuanyang sering harus menyendiri.

Uang tak pernah memancing Einstein. Yang diterima dari Hadiah Nobelnya ia dermakan. Di tahun 1927, ia bantu 150 keluarga miskin di Berlin. Suatu hari ia mendapat US$ 1.500, sumbangan Rockefeller Foundation. Ceknya ia pakai buat penyekat halaman buku; bukunya hilang.

Pernah ia kaget dijanjikan honorarium tinggi untuk menulis di sebuah majalah; ia pun menawar agar dibayar separuh saja dari jumlah itu. Ia juga baru mau bergabung dengan Institute for Advanced Studies di Universitas Princeton jika jumlah gajinya dipotong. Ia menolak menerima pemberian, apalagi ketika dihadiahi sebuah violin Guarnerius seharga US$ 33.000. Ia merasa alat musik itu terlalu berharga buat kepandaiannya bermain violin.

Ia tak mau mengambil banyak, ia selalu memberi banyak. Ia membalas surat-surat yang mengalir ke alamatnya dari mana saja: sarjana fisika yang termasyhur, Ratu Belgia, atau anak kecil yang ingin dihibur. Ketika ia terima sekaleng tembakau dari seorang buruh yang kehilangan kerja, ia membalasnya dengan menulis khusus seuntai sajak terima kasih. Seorang kelasi menulis surat bahwa di kapalnya ada kucing yang ikut naik dari pelabuhan Jerman, dan awak kapal memberinya nama "Albert Einstein". Sang pemenang Nobel membalas, mengirim salam kepada kucing itu.

Einstein memang bukan orang yang gampang bilang "tidak" kepada mereka yang tak didengar. Ia tahu kemasyhurannya bisa berguna untuk orang banyakterutama untuk menghimpun dana, atau dukungan suara, untuk tujuan seperti gerakan perdamaian.

Tentu saja untuk nasib orang-orang Yahudi yang di Eropa berabad-abad terancam. Einstein seorang Zionis yang aktif. Tapi ia tak melihat Zionisme sebagai gerakan nasionalis. Zionisme, tulisnya di awal 1946, memberi sisa kaum Yahudi kekuatan batin untuk menanggungkan hantaman, "dengan tegak dan tanpa kehilangan harga diri yang sehat".

Ketika Nazi berkuasa di Jermanwaktu itu Einstein sudah tak di sana lagirumahnya disita. Teori Relativitas dianggap ilmu "Yahudi" dan "Komunis" (meskipun di Uni Soviet yang komunis teori itu juga dihantam sebagai anti-"materialisme dialektis").

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di zaman penuh kebencian itu, ada saat-saat Einstein nyaris putus asa. "Tampaknya orang selalu butuh setan untuk saling membenci; dulu itu kepercayaan agama, kini negara," tulisnya setelah usai Perang Dunia I. Ia tak yakin nalar manusia bisa menyelamatkan. "Nalar bukanlah satu cara mempertalikan manusia di bumi...."

Tapi Einstein tahu, dunia yang dibentuk nalar bukanlah segala-galanya. Ia, yang membaca karya-karya Yunani klasik tanpa terjemahan (tapi tak begitu menyukai Plato, yang baginya aristokratik), yang jatuh cinta dan menikah dengan gadis Katolik dan punya anak di luar nikah, yang mencintai musik dan bisa menulis tinjauan kritis atas lakon George Bernard Shaw, mengalami bahwa ada sesuatu yang lain dalam diri manusia. Yakni: dorongan etis, yang disebutnya "moralitas".

Bukan agama. "Agama, menurut kodratnya, tidak toleran," katanya. "Moralitas sepenuhnya persoalan manusia," tulis Einstein kepada seorang rabi di Chicago yang ingin mengaitkan Teori Relativitas dengan Yudaisme di akhir 1939.

Tak berarti manusia bisa menjawab segala hal. Ilmuwan hanya mencoba-coba mengutip kebenaran. Alam dan eksperimen, tulis Einstein, bukanlah hakim yang bisa diduga dan juga "bukan hakim yang sangat bersahabat". Lebih sering Alam dan eksperimen mengatakan "Tidak" kepada satu teori, atau paling ramah "Barangkali". Malah sangat mungkin tiap teori kelak akan bertemu dengan "Tidak".

Kerendahan-hati itu punya sifat "religius". "Religius" bagi Einstein adalah rasa takjub menyaksikan "skema yang menyatakan diri di alam semesta materi". Tapi ketakjuban itu tak harus membuat kita mewujudkan Tuhan "yang bisa mengajukan tuntutan kepada kita".

Dengan kata lain, manusia membentuk sendiri hubungan etis di antara sesama dari kerendahan-hati itu. "Alam bukanlah insinyur atau kontraktor," jawab Einstein ketika ditanya apa yang akan terpikir olehnya sebelum meninggal.

Ia meninggal 18 April 1955.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

17 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

23 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

28 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

28 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

28 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

28 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

28 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

28 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.


Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

1 jam lalu

Celine Dion membuka Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024. Foto: X The Olympic Games.
Penampilan Luar Biasa Celine Dion di Atas Menara Eiffel Tandai Olimpiade Paris 2024 Dimulai

Celine Dion menandai dimulainya Olimpiade Paris 2024 dengan penampilan menakjubkan, usai berjuang melawan penyakit yang menyerang otot syarafnya.


Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

1 jam lalu

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait saat ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Randy
Duit Sponsor Piala Presiden 2024 Bertambah, Maruarar Sirait Ingin Tambah Hadiah untuk Tim Juara

Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menyatakan berniat menambah hadiah untuk juara turnamen pramusim tersebut.