Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Herakleitos

Oleh

image-gnews
Iklan

"Semua hubungan yang tetap, yang cepat membeku, beserta deretan prasangka dan opininya yang kuno, disapu hanyut. Semua hal yang baru berbentuk dengan segera jadi usang. Semua hal yang solid meleleh ke udara."

Di tahun 1848, dengan kalimat yang dramatis itu, Manifesto Komunis menggambarkan datangnya zaman ketika modal memasuki kehidupan sosial. Marx dan Engels tak meramal ke masa depan; mereka hanya memaparkan betapa menakjubkannya kaum borjuis mengubah dunia. Dan mengguncang-guncangnya.

Tapi di abad ke-21, kalimat itu jadi mirip nujum.

Setelah satu abad merupakan sistem yang kukuh (yang disebut Werner Sombart sebagai "kapitalisme"), menjelang akhir abad ke-20, gerak modal, yang kini ada di mana-mana, kembali ditandai ketidakstabilan: kapital jadi global, bergerak dalam "deteritorialisasi", batas wilayah raib. Ada yang menyebutnya sebagai "modal yang tak sabar". Nilai saham, perpindahan milik, perpindahan tempat dan tenaga kerja, arus jasa dan benda, tak pernah bisa ajek. Bung Karno pernah menggambarkan revolusi sebagai dinamika "menjebol dan membangun", tapi sebenarnya kapitalisme yang pada akhirnya demikian. Tema guncangan hari ini tak jauh berbeda dari masa Manifesto Komunis.

Kita tengah terseret hidup ke dalam kondisi Herakleitosian. Kata-kata Herakleitos, pemikir Yunani pra-Sokrates yang hidup 500 tahun sebelum Masehi, ini berlaku sekarang: "Panta rhei tiap hal berubah dan tak ada yang tetap", dan "kita tak pernah bisa masuk ke dalam arus yang sama". Atau: "Semua entitas bergerak dan tak ada yang berhenti". Satu-satunya yang permanen adalah perubahan itu sendiri.

Sosok kapitalisme sendiri mengalami mutasi, seperti organisme yang berubah dalam lingkungan yang berbeda. Ketika teknologi digital masuk ke dalam kehidupan, para kapitalis terkadang seperti tak mengenali posisi mereka sendiri lagi. Kini semboyan lama "pembeli adalah raja" bukan lagi menghadirkan konsumen sebagai konsep yang abstrak. Dengan pelbagai instrumen interaktif, konsumensang "raja"adalah orang seorang yang konkret, mirip pelanggan di kedai kecil di masa lalu. Pemilik modal tak bisa sewenang-wenang mengarahkan pasar. Dan pasar dan persaingan pun berubah jadi sangat heterogen, dengan cepat. Kini ada yang melihat munculnya distributed capitalismyang belum disadari pengusaha taksi Blue Bird, misalnya.

Perubahan kendali modal tak hanya di sana. Di masa lalu, kerja diorganisasi dalam piramida yang kukuh, dengan struktur terpusat; waktu kerja buruh dihitung dengan standar yang tetap. Kini apa yang disebut "kerja imaterial" mulai memimpin dinamika produksi: menghasilkan ide-ide, survei, program, teks, desain, konsultasi psikologis, layanan medis.... Hasilnya bukan cuma benda dan jasa, tapi juga komunikasi dan kerja sama, bahkan gaya hidup. Waktu kerja tak dapat dibakukan (berapa harga desain sebuah logo jika dihitung dengan jam kerja?), kendali manajemen tak bisa jadi linear. Pengawasan institusional atas arus hasil kerja dan informasi tak bisa lagi utuh terpadu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu dasawarsa yang lalu ada yang melihat perubahan ini dengan optimisme. Antonio Negri dan Michael Hardt menulis Empire (2000) dan Multitude (2004) untuk memperlihatkan, dengan bergelora, bahwa pekerja di bawah kapitalisme yang Herakleitosian ini akan jadi kekuatan alternatif. Mereka bukan proletar, karena hubungan dan sifat kerja sudah berubah. Mereka bukan bangsa, karena negara-bangsa jadi tak relevan dalam hubungan modal-dan-pekerja ini. Mereka adalah multitude. Mereka, tanpa rencana tanpa organisasi, muncul sebagai semacam sosok, Gestalt, dari arus deras informasi, jaringan antarmanusia, dengan hierarki yang tak menentu, dengan pelbagai kontradiksi dan dikotomi yang menyebarsebagaimana kontak yang tak selamanya disadari antara buruh di Cengkareng dan desainer di Milan. Mereka merupakan sumber demokratisasi yang sekarang sedang menjalar.

Menarik bahwa disuarakan dari semangat yang antikapitalisme, Empire dan Multitude menghasilkan optimisme yang sama dengan apa yang disuarakan Thomas Friedman yang datang dari sisi lain: The Lexus and the Olive Tree berbicara bukan tentang pekerja, melainkan konsumen dan perannya dalam demokratisasi.

Bisakah kita berharap? Lebih dari satu dasawarsa kemudian, belum ada tanda yang meyakinkan bahwa optimisme itu berdasar. Demokratisasi yang terjadi di Dunia Arab, misalnya, punya sisi buruk dan baik. Dalam zaman Herakleitosian ini, kita toh tak bisa melupakan apa yang dikatakan sang filosof kuno: alam semesta yang paling apik (kallistos kosmos) pun hanya "sebuah onggokan sampah yang acak". Kita hidup dalam keadaan serba mungkin, tidak ditentukan sebuah kodrat. Dengan kata lain, sebuah keadaan yang acak, tak berarah.

Mungkin itu nasib yang burukatau justru dasar kemerdekaan manusia.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

3 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

9 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

13 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

14 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

18 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

21 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

35 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

39 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

41 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

45 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.