Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tiga Pasang Kekasih Sebelum Berlayar

Oleh

image-gnews
Poster film The Crossing yang di sutradarai oleh John Woo. (collider.com)
Poster film The Crossing yang di sutradarai oleh John Woo. (collider.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Duapuluhtujuh  Januari, 1949  kapal Taiping membawa 1500 penumpang penuh harap, penuh rasa cemas. Kapal Taiping yang sesungguhnya  hanya bisa memuat 600 penumpang nekad menampung jumlah penumpang lebih dari dua kali lipat. Malam itu, sekitar 1500 warga RRC berdesakan memaksakan diri untuk masuk ke kapal itu karena ingin bermigrasi ke Taiwan. Perang saudara, perang ideologi dan segala macam pertikaian di dalam negara besar itu tak lagi memperhitungkan keselamatan. Kapal itu berlayar melewati jam malam, hingga mereka terpaksa memadamkan lampu. Baru saja beberapa jam berlayar dalam gelap, Taiping menabrak sebuah kapal kargo dan perlahan tenggelam.

Seperti kapal Titanic untuk Inggris dan AS dan kapal Van Der Wijk untuk Hindia Belanda yang kemudian menginspirasikan para novelis dan sineas, kapal Taiping yang nahas ini juga mendorong sutradara John Woo menciptakan tiga kisah cinta yang kemudian akan berakhir di atas kapal yang akhirnya tenggelam itu dalam dua bagian panjang yang masing-masing berdurasi dua jam.

Berbeda dengan kapal Titanic yang bertabrakan dengan bongkahan es setelah empat hari berlayar—sehingga James Cameron bisa berkisah konflik cinta segitiga di atas kapal—kapal Taiping hanya sempat berlayar selama beberapa jam. Tak heran jika John Woo mengabdikan begitu banyak cerita di darat sebelum nantinya berkisah pada tragedi kapal tersebut.

Adalah jendral Lei Yifang (Huang Xiaoming)  yang digambarkan berhasil menghajar pasukan Jepang pada tahun 1945, kembali ke Shanghai dengan kaki pincang. Dengan percaya diri  Lei Yifang mengelus lantai dansa dengan primadona pesta Yun Fen (Song Hye-kyo) dan secepat pula itu sang jendral muda tampan (yang terlalu tahu dirinya ganteng) melamar dan mengawini si jelita. Hanya dalam waktu sekejap sang jendral ditugaskan ke medan perang ketika kali ini yang harus dihadapi adalah “saudara” sendiri. Ideologi bukan hanya membelah pasukan di bawah pimpinan Lei Yifang, tetapi membelah seluruh Cina dan kelak, dunia.

Pada saat RRC perang melawan Jepang, seorang dokter Taiwan Yan Zekun (Takeshi Kaneshiro) ditugaskan ke RRC untuk mengobati tentara yang terluka. Selama peperangan itu, cita-citanya hanya satu: bertemu kembali dengan kekasih hatinya Masako (Masamo Nagasawa). Hubungannya dengan perempuan muda Jepang itu tentu saja tak mulus, karena di masa itu Jepang identik dengan kekejian dan kekerasan di negara-negara Asia. Persoalan cinta itu bukan hanya masalah geografis yang menghalangi Yan Zekun, tetapi juga masalah personal antara ibunya yang tak sekalipun bersedia menatap wajahnya.

Pasangan lain adalah seorang tentara bernama Tong Daqing (Tong Dawei) yang bersiasat dengan perempuan muda Yu Zhen (Zhang Ziyi). Mereka berpura-pura kawin karena di masa itu, pasangan kawin akan lebih mudah untuk mendapatkan kupon makanan. Sementara Tong Daqing ditugaskan ke medan perang di bawah pimpinan Jendral Lei Yifang menghadapi perang saudara; Yu Zhen mencoba bertahan hidup dengan menjual diri karena dia bercita-cita untuk naik kapal Taiping mencari kekasihnya.

Tiga pasangan dari berbagai kelas, tiga cinta yang sudah terasa bakal berakhir dengan tragis, dan John Woo yang biasa berjibaku dengan adegan fisik kini mencoba berkutat dengan drama yang kompleks berlatar belakang sejarah sebuah negara yang besar.

Tentu saja tak ada salahnya seorang sutradara laga berkecimpung dalam film drama cinta atau sebaliknya sutradara drama mencoba-coba membuat film laga; bukankah sutradara seperti Ang Lee dan Zhang Yimou sudah membuktikan mereka bisa membuat film dari genre apa saja? John Woo sudah mencoba film Red Cliff  (2009), yang juga dibagi menjadi dua film yang panjang bukan buatan yang juga menyajikan martial art, sejarah dan peperangan. Tetapi The Crossing mengandung beberapa problem tiga plot yang tak terlalu berkaitan.  Cerita pertama tentang Jendral Lei Feng dan isterinya sebetulnya menjadi dramatis karena persoalan ideologi dan “sumpah tentara” yang mengharuskan sang Jendral tetap bertahan di medan perang, meski dia tahu akan kalah. Kisah tentara yang berpura-pura kawin itu berhasil menyatu dengan kisah sang jendral. Mereka bertemu di medan perang. Tetapi kisah dokter Yu Zhen, meski sempat juga menyentuh peperangan Jendral Lei Feng melawan Jenag, akhirnya terlantar sendirian.

John Woo dan para penulis skenario seperti tak bisa memutuskan apakah mereka akan membuat omnibus atau tiga cerita yang akhirnya akan menyatukan para tokohnya. Persoalan lain adalah para aktor dan aktris besar yang cantik dan ganteng itu lebih tampil seperti aktor dan aktris. Huang Xiaoming  lebih gemar berpose sebagai jendral ganteng yang  rambutnya rapi kaku dan bersih selama di antara asap mesiu perang; Zhang Ziyi yang katanya miskin menderita dan terpaksa melacur wajah dan penampilannya seperti mahasiswa kelas menengah yang bersih dan cantik; Song Hye-kyo yang selalu saja tampil sebagai puteri jelita (baik dalam film The Grandmaster maupun film ini) memang cantik jelita tapi akhirnya membosankan karena hanya ada dua macam ekspresi: sendu dan sedih. Akhirnya di antara kebosanan menghadapi dua jam yang melarat-larat itu, semula Takeshi Kaneshirolah yang paling lumayan penampilannya. Ternyata belakangan, Kaneshiro yang sudah berusia 40 tahun itu harus berperan sebagai seorang remaja pada sebuah adegan kilas balik. Ah...John Woo...

Sekali lagi, tentu saja semua penampilan aktor-aktris ini ada urusannya dengan tangan sutradara. John Woo—di Indonesia dikenal dengan film Face/Off, Mission Impossible II dan terakhir Red Cliff I dan II— yang dahsyat dalam menghasilkan adegan laga itu nampak tak fasih dengan narasi kisah cinta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian pertama yang sudah mulai ditayangkan di bioskop Indonesia ini belum lagi menyentuh kapal Taiping yang bernasib buruk itu. Kita baru berhenti pada tiga kisah cinta yang mendayu-dayu. Di akhir dua jam, kita dipersembahkan potongan adegan bagian ke dua: bagian perang saudara dan kapal Taiping.

Mungkin John Woo harus mengenali kekuatannya: bikin film laga saja.

Leila S.Chudori

The Crossing

Sutradara         : John Woo

Skenario          : Wang Hui-ling, Su Chao-pin, Chen Ching-hui, Woo.

Pemain            :  Zhang Ziyi, Takeshi Kaneshiro, Song Hye-kyo, Huang Xiaoming, Tong Dawei, Masami Nagasawa, Qin Hailu, Faye Yu, Tony Yo-ning Yang, Hitomi Kuroki, Yang Kuei-mei, Bowie Lam, Cong Shan, Angeles Woo, Yu Zhen, Wang Qianyuan, Lin Mei-hsiu, Jack Kao.

           

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

4 jam lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

1 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

3 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

5 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

6 hari lalu

Film Road House yang tayang di Prime Video. (dok. Prime Video)
4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

Road House (2024) merupakan konsep ulang dari film klasik tahun 1989 yang berjudul sama


10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

7 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

Ada beberapa film di bioskop terbaru yang cocok Anda tonton. Di antaranya ada Godzilla x Kong: The New Empire hingga Badarawuhi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

7 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

8 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

9 hari lalu

Yoo Seung Ho. (Instagram/@yg_stage)
Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

Aktor Korea Selatan Yoo Seung Ho muncul dalam video musik Day6, Welcome to the Show


Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

10 hari lalu

NCT Dream gelar konser The Dream Show 2: In a Dream di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada 4-6 Maret 2023. Foto: Instagram/@dyandraglobal
Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

Sederet drama Korea hingga film dokumenter NCT Dream akan tayang di Vidio.