Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi

Oleh

image-gnews
Iklan

Begitu mendengar Romo Imam pulang dari luar negeri, saya langsung ke padepokannya. Beliau lagi menatap televisi. "Sudah terang benderang Romo, tak akan ada yang menolak pencalonan Pak Tito menjadi Kapolri. Kok, Romo masih mendengarkan pertanyaan wakil rakyat yang bertele-tele itu?"

Romo tenang saja dengan keusilan saya. Juga tidak memindahkan channel sebagaimana biasanya kalau saya sedang memprotes apa yang beliau tonton di layar kaca. "Saya tak fokus mendengarkan apa pertanyaan wakil rakyat," akhirnya Romo menanggapi juga. "Yang saya pikirkan, Tito Karnavian tak bisa memenuhi harapan yang begitu besar dari masyarakat. Memperbaiki citra polisi."

"Kenapa Romo pesimistis?" saya bertanya. Romo mengecilkan suara televisi sebelum menjawab. "Karena memperbaiki citra polisi tak sepenuhnya ada di tangan kepala kepolisian. Tito bisa saja mengusulkan gaji dan tunjangan polisi naik seratus persen atau lebih. Gaji pokok polisi sampai berpangkat ajun brigadir di bawah upah minimun regional, di bawah dua juta rupiah. Kalaupun tunjangannya juga dinaikkan, tak jauh-jauh amat. Gaji jenderal itu tak sampai enam juta. Katakanlah ditambah ini dan itu, tak akan sampai dua puluh juta. Kalah oleh gaji polisi negara tetangga yang terendah, tiga puluh juta. Kalau naik terlalu tinggi, apa pemerintah mengabulkan? Anggaran di berbagai kementerian sudah dipangkas. Kita lagi darurat anggaran."

Saya memotong, "Apakah memperbaiki citra polisi itu harus dengan menaikkan gaji?" Romo langsung menyambar, "Ya, itu pasti. Omong kosong citra polisi membaik kalau kesejahteraan mereka buruk. Memangnya ada berapa polisi seperti Bripka Seladi yang nyambi menjadi pemulung? Kejujuran sering kalah ketika perut lapar. Bukan lapar karena puasa, tapi lapar karena tak ada yang dimakan. Polisi jujur seperti Hugeng itu sudah tak ada. Buktinya, rencana membuat Hugeng Award batal karena calon yang diduga ada, ternyata, tetap bermasalah."

"Padahal mensejahterakan polisi merupakan salah satu program Pak Tito," saya bergumam. "Pak Tito bisa melakukannya secara bertahap disesuaikan dengan anggaran, tapi ada instansi lain yang turut menentukan," jawab Romo. "Tapi, andai kata gaji polisi sudah naik, apakah masyarakat siap membantu polisi memperbaiki citranya?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Apa kaitannya dengan masyarakat? Rakyat senang polisi jujur," saya nyeletuk. Romo tertawa. "Masyarakat yang lagi sakit ini punya andil besar menjerumuskan polisi. Sampeyan, kalau jelas bersalah melanggar lalu lintas, apa mau ditilang? Antre di pengadilan karena hakimnya terbatas, membayar denda tapi surat yang ditahan masih diurus ke panitera, buang banyak waktu. Nyogok seratus ribu ke polisi pasti sampeyan rela. Polisi mau disogok sampeyan hina: mata duitan. Polisi menolak, sampeyan memaki: sombong, sok jujur. Polisi salah melulu."

Romo melanjutkan: "Itu baru polisi di jalanan. Kalau yang punya jabatan, besar lagi godaannya. Setingkat kepala sektor digoda bandar judi dan makelar minuman keras. Rumor yang beredar, polisi yang pernah memegang jabatan kepala resor di kabupaten pasti punya rumah pemberian pengembang. Apa ada jenderal polisi yang jatuh miskin?"

"Romo menakut-nakuti. Kita harus mendukung Pak Tito untuk membersihkan korupsi di kepolisian. Hanya dengan itu citra polisi baik," kata saya. "Ya, kita dukung," Romo menyambar. "Tapi itu perlu waktu dan harapan yang besar ini janganlah cepat ditagih. Pasti Presiden mengangkat Tito karena tahu, membenahi citra polisi butuh waktu panjang, perlu Kapolri yang tak cepat pensiun." PUTU SETIA (@mpujayaprema)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

1 menit lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

1 menit lalu

Ilustrasi pemain judi online. Selain wartawan, Menkominfo Budi Arie mengungkapkan bahwa pegawai di Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terlibat praktik judi online. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sebut Judi Online 6 Kali Lebih Bahaya dari Narkoba, Psikiater RSCM Sarankan Ini

Psikiater menyebut judi online urgen dicegah. PPATK mencatat 197.054 anak 11-19 tahun sudah bermain judi online dengan deposit total Rp 293,4 miliar.


PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

1 menit lalu

Logo PBNU dan Muhammadiyah. Istimewa
PBNU dan Muhammadiyah Akhirnya Putuskan Terima Izin Tambang Jokowi

Dua ormas keagamaan besar, PBNU dan Muhammadiyah menerima tawaran izin tambang Jokowi


Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

1 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Punya Data Rekening Pengepul, Begini Cara PPATK Bongkar Transaksi Judi Online

PPATK mengungkapkan cara lembaganya untuk mengendus transaksi judi online.


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

18 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

24 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

28 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

28 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

32 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

36 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.