Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Attar

Oleh

image-gnews
Iklan

Attar hidup di sebuah zaman yang tipis harapan dan tewas pada usia 76 tahun dalam pembantaian. Di Nishapur, di Provinsi Khorasan, Persia, tempat ia lahir sekitar 1145, ia sebenarnya tak kekurangan suatu apa. Sebelum menulis puisi dengan memakai nama Attar dan berkunjung ke pelbagai penjuru menjumpai sufi-sufi ternama, ia hidup cukup sebagai ahli obat-obatan. Banyak penderita sakit yang datang. Dari mereka Attar mendapat nafkah-dari mereka pula ia mengenal cerita-cerita muram manusia dan rapuhnya kepercayaan kepada hidup.

Ia pun menulis Mosibatnmeh atau Kitab Kesengsaraan-sebuah puisi epik yang menggugat Tuhan.

Tak jelas kapan karya itu selesai; buku itu jarang disebut dalam biografi Attar yang samar-samar. Dunia hanya mengenalnya sebagai penulis Mantiq-ut-Tair atau Persidangan Burung-burung, sebuah alegori perjalanan spiritual manusia dengan tokoh pelbagai burung yang mencari Simurgh, sesembahan mereka. Karya Attar konon berjumlah lebih dari 100 judul, tapi di masa hidupnya ia tak luas dikenal. Ia dikatakan dipancung pasukan Mongol yang membantai penduduk Nishapur. Orang hanya ingat yang dikatakan Rumi: "Attar telah melintasi tujuh kota Cinta, sementara kita masih di satu tikungan jalan."

Beda antara Attar dan Rumi (lahir 1207) memang pengalaman hidup separuh abad. Tapi ada beda yang lebih radikal di antara karya kedua penyair Persia itu, jika kita baca Kitab Kesengsaraan. Puisi Rumi adalah litani tentang sentuhan Kasih Tuhan yang membahagiakan. Sebaliknya karya Attar yang satu itu, dalam kata-kata Navid Kermani, "karya paling muram dalam sastra dunia".

Kermani, penulis muslim Jerman yang terkemuka dewasa ini, membuat telaah yang mendalam tentang Kitab Kesengsaraan dalam Der Schrecken Gottes (versi Inggris: The Terror of God). Lewat lima bab yang menjalin khazanah Yahudi, Kristen, dan pemikiran Eropa modern, Kermani menampilkan Attar sebagai suara yang mendesah, sengit tapi tak berdaya, dalam "pertengkaran dengan Tuhan".

"Pertengkaran" itu dimulai dengan perjalanan seorang "pengembara pikiran". Sang pengembara penuh amarah. Baginya tak ada yang bisa dipercaya. Ia tak mampu lagi membedakan mana yang baik dan yang keji. Di sekitar, yang tampak hanya dusta dan tipuan. Penguasa menindas dan sejumlah penyair menjual bakat mereka di istana. Hukum agama hanya menuduh. Tak ada keyakinan apa pun yang bisa dipegang.

Ia pun mencari. Mengikuti tradisi sufi, ia dibimbing seorang pir, seorang guru. Tapi akhirnya ia tahu: guru yang sebenarnya adalah penderitaannya.

Dalam perjalanan itu-diceritakan kembali oleh Kermani dengan memukau-ia lihat 100.000 jalan menuju ke segala arah dan 100.000 lautan darah. Ia lihat dunia-dunia yang sesat dan kosmos yang membengkak. Ia lintasi 100.000 surga dan neraka, ia mengetuk, tapi tak ada pintu yang terbuka. Akhirnya ia hilang ingatan. Ia bicara kepada rasa sakit, dan rasa sakit jadi keyakinan dan kekufurannya. Ia pun membisu, menyerah, habis tenaga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia berjumpa dengan Malaikat Jibril . Ia bertanya tahukah sang malaikat obat apa yang baik bagi rasa sakitnya. Jibril tak tahu; ia sendiri dalam keadaan yang lebih buruk. Ada teror, heybat, yang dihadapinya-teror dari sesuatu yang bahkan Jibril tak berani sebut namanya.

Demikian juga reaksi para malaikat lain, termasuk para penyangga Takhta Tuhan. Mereka semua sengsara. "Berdiriku begitu guyah," jawab salah satu dari mereka, "hingga bila selembar serat tubuhku bergerak, aku akan jatuh ke dalam jurang yang dalam."

Kenapa demikian? Kenapa tak ada jawab? Dalam Kitab Kesengsaraan Tuhan adalah kesewenang-wenangan yang memperlakukan ciptaan-Nya sebagai obyek yang tak berarti. Sang pengembara pun menyimpulkan, dalam sebaris kalimat Attar, bahwa sejak mula manusia memang "bak bola permainan".

Tentu, dalam kisah-kisah penjelajahan yang seperti siklus putus asa itu, sang guru selalu mengingatkan: dalam kesengsaraan manusia, Tuhan punya alasan tersembunyi yang baik. Tapi Kermani menunjukkan, puisi Attar kurang mengedepankan itu. Ia justru memberi tekanan pada gambaran "kekalutan pikiran sang pengembara dan pemandangan mengerikan yang ditemuinya...". Jawaban sang guru tak memadai. Yang lebih nyaring adalah "pertanyaan yang selalu datang dari sang musafir".

Sampai hari ini, pelbagai risalah filsafat dan agama-Islam, Kristen, Yahudi-bergulat dengan pertanyaan itu: mengapa Yang Mahakuasa tak melepaskan manusia dari sengsara? Dan jika itu hukuman atas dosa, kenapa Ia tak mencegahnya? Benarkah Ia pengasih, benarkah Ia adil?

Ada yang menjawab, Tuhan tak bisa dinilai dengan rasa keadilan dan belas kasih manusia. Tapi ada yang menambahkan: jika benar demikian, penilaian itu justru harus ditegaskan di dunia. Kitab Kesengsaraan menyesakkan karena kita tahu, ada yang seharusnya bukan kesengsaraan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

2 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

12 menit lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Kupas Tuntas Perpres Nomor 76 Tahun 2024 Soal IUP yang Baru Disahkan Presiden Jokowi

Di dalam JDIH Kemensesneg di Jakarta telah memuat ketentuan distribusi IUP kepada kelompok masyarakat tercantum dalam Pasal 5A ayat (1).


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

16 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

29 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

29 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

32 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

32 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

51 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

57 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara