Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JPC

Oleh

image-gnews
Iklan

Pada batu marmer yang sudah kusam, di tembok ruang bawah Museum Wayang di Kota Tua Jakarta, terukir sebuah nama:

DIE STICHTER VAN BATAVIA
JAN PIETERSZOON COEN
IN 1634

Sang pembangun Batavia" yang dikuburkan di sana juga seorang yang bersemboyan, tercatat pada 1618: "Jangan patah harapan, jangan ampuni lawan, sebab kita bersama Tuhan."

Ia memang seorang Kristen yang keras, seorang administrator penegak disiplin, dan tentu saja seorang pelaksana hasrat VOC untuk menguasai persaingan dagang di Asia di abad ke-17.

Empat tahun setelah mengucapkan kalimatnya itu, gubernur jenderal perhimpunan dagang Belanda itu menyerbu Banda. Dengan pasukannya ia bantai ribuan penduduk yang melawan dengan sengit; ia perintahkan satu regu samurai Jepang yang disewanya untuk memancung serentak penghulu-penghulu setempat yang tak mau menyerah.

Di bawah ancaman senjata, orang Banda tak boleh menjual buah pala mereka kepada orang Inggris atau siapa pun. Rempah-rempah itu hanya untuk VOC yang kemudian menjualnya di pasar Eropa dengan laba berlipat-lipat.

Tak jelas bagaimana Tuhan ada dalam kebuasan dan keserakahan itu. Mungkin bagi Coen, Tuhan adalah Ia yang memegang pedang, menegaskan kesalehan, dan menyusun pembukuan. Suatu hari Coen mengetahui seorang gadis remaja asuhannya bermain cinta dengan seorang pemuda Indo-dan mereka melakukan perbuatan itu di ruang pribadinya. Sang gubernur jenderal murka. Wajahnya memucat dan meja yang dipeganginya bergetar. Ia perintahkan pemuda itu dipotong lehernya dan gadis itu ditenggelamkan.

Agaknya ia merasa jadi penjaga moral di kota yang dibangunnya-moral ala kaum borjuis Belanda yang dibentuk Gereja Reformasi yang puritan, yang waspada kepada seks dan hemat dengan sensualitas, yang selalu menahan diri dari sikap yang berlebihan. Singkat kata: seperti tokoh makelar kopi dalam novel Max Havelaar, pedagang yang takut boros dan hanya berpikir tentang "manfaat"-atau laba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi keketatan macam itu tak mudah buat kota yang dibangun Coen nun jauh di negeri tropis di abad ke-17. Di awal hidup Batavia, mayoritas penghuni adalah laki-laki. Jean Gelman Taylor menggambarkannya dalam The Social World of Batavia sebagai "serdadu dan kelasi yang telah tercerabut dari tanah asalnya", yang ditempatkan "di barak-barak di pinggiran peradaban yang asing". Perempuan makhluk yang langka. Kalaupun ada, mereka wanita pribumi yang dianggap rendah, mudah berahi, gampang menyerah. Kebanyakan budak belian. Dalam satu catatan tahun 1618 dilaporkan: tiap malam berlangsung "orgi" antara laki-laki bebas dan "perempuan-perempuan hitam".

Benar atau tidak cerita itu, Coen tak jenak dengan kehidupan sosial Batavia. Ia pun mengeluarkan peraturan: barang siapa yang tinggal dalam "republik Jacatra" dilarang memelihara satu atau dua budak perempuan, seorang gundik atau lebih. Tak boleh wanita Kristen berhubungan seks dengan pria yang tak beragama (heidense) atau Arab (Moor).

Hasrat untuk kemurnian-yang kadang-kadang mirip kesucian-mendorong Coen, atau siapa pun, untuk menegakkan hidup yang eksklusif. Pada 1619 ia menghancurkan Jakarta ("Jacatra"). Dimusnahkannya dua bangunan yang jadi pusat kota: kabupaten dan masjid. Di atas puing-puingnya ia dirikan "Kasteel Batavia"-yang segera jadi sebuah ruang isolasi. Penduduk asli sudah meninggalkannya, orang Jawa dilarang tinggal, dan di sekitarnya hutan berisi binatang buas. Pada 1642 ada larangan bagi perempuan untuk ke luar gerbang "Kastil". Para budak belian tak boleh dijual pemiliknya kepada orang Yahudi, Islam, atau yang tak bertuhan.

Dalam The Social World of Batavia digambarkan bagaimana alimnya kehidupan di Kastil itu, yang dikuasai Gereja Reformasi, satu-satunya denominasi Kristen yang diperbolehkan. Kebaktian diselenggarakan di Balai Kota, doa pagi dan malam berlaku di Kastil, dan para pejabat dan pegawai VOC berpuasa menjelang kapal niaga mereka berangkat. "Tak ada yang lebih mampu menyatukan hati orang ketimbang kesatuan iman dan dijalaninya agama secara benar," tulis Coen dalam suratnya kepada para pembesar VOC di Amsterdam.

Seperti lazimnya orang yang taat beragama, Coen menyangka Tuhan bersamanya dan kehendaknya akan jadi. Tapi sejarah menunjukkan, Batavia proyek yang gagal. Ia dibangun sebagai transplantasi kota Belanda, ia diharapkan akan memenangkan ajaran Calvinis yang lurus. Tapi kelembapan kota, berjangkitnya malaria, dan keinginan manusia untuk hidup tanpa merasa takut dosa membongkar desain itu. Kastil ditinggalkan. Kebudayaan Kristen Eropa lumer oleh pengaruh kebudayaan Indonesia yang beragam dan yang terus tumbuh. Yang murni hilang, yang campuran jadi-sebuah kebudayaan mestizo yang berlaku di Jakarta hingga hari ini.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

1 menit lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran


Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

2 menit lalu

Pemain Real Madrid melakukan selebrasi. REUTERS/Juan Medina
Klasemen Liga Spanyol: Kalahkan Sociedad 1-0, Kapan Real Madrid Juara?

Real Madrid kian kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol setelah mengalahkan Real Sociedad 1-0 pada pekan ke-33. Simak skenario juara dan klasemennya.


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

2 menit lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

7 menit lalu

Seo Ye Ji. Instagram.com/@yeyeji_seo
Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

Ada tiga foto yang dibagikan Seo Ye Ji dalam akun Instagram barunya


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

12 menit lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

14 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

15 menit lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.


Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

23 menit lalu

Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), Albertina Ho, dan Ketua Dewas KPK, Tumpak Panggabean, membacakan putusan tiga terperiksa kasus pungli rutan KPK atas nama Ristanta, Sofian Hadi, dan Achmad Fauzi di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Ketiga terperiksa mangkir dari persidangan dengan alasan sakit. TEMPO/Han Revanda Putra.
Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK


23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

24 menit lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

30 menit lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.