Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seorang Sutradara dan Film Indonesia  

Oleh

image-gnews
Film Melancholy Movement
Film Melancholy Movement
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-  Film terbaru Richard Oh yang muram tapi sekaligus menghibur tentang industri film Indonesia dan perjalanan seorang sutradara.

***

Joko Anwar bukan memainkan Joko Anwar.
Meski nama protagonis dalam film ini adalah ‘Joko Anwar’ yang diperankan oleh Joko Anwar, tetapi tokoh ‘Joko Anwar’ adalah seorang sutradara rekaan Richard Oh yang berkisah  tentang perjalanan (karir dan batin).

Film ini dimulai dengan serombongan semut rangrang yang kehidupannya mendadak terhenti karena kucuran air kencing. Tokoh kita, “Joko Anwar” yang diperankan Joko Anwar  bersama kawan-kawannya di bawah terik matahari merubung sebuah makam kecil, makam anjing kesayangan sang sutradara. Di antara kesedihan itulah, Joko Anwar mengambil jeda dan mengencingi gerombolan semut itu.

Untuk selanjutnya, kita bukan melihat sosok Joko Anwar nyata yang di dunia film dikenal gemar berbincang dan nampak selalu riang gembira. Dalam 45 menit pertama film ini, protagonis kita adalah sosok yang ekonomis dengan kata; tenggelam dalam sesuatu yang hanya dipahami dirinya sendiri. Seorang sutradara yang sebelumnya dikenal sebagai kreator film thriller dan seterusnya. Lantas datanglah berbagai produser dan investor dengan segala tingkahnya yang memberikan efek komedi selintas yang mungkin hanya dipahami penggemar film (“Hitchcock, Kurosawa....mungkin kita suatu saat hire mereka juga,” kata satu investor yang jelas dungu karena tidak tahu para maestro itu sudah wafat).

Sang sutradara tak bergerak .Dia mencoba bergerak. Membantu kawan-kawannya yang rewel dan manja (“Bang...aku ada persoalan bang”), membersihkan lantai rumah, mencangkul tanah dan semua kerja fisik lainnya. Tapi secara mental, di manakah Joko berada?

Richard Oh tengah memainkan cara bernarasi. Semua pemain seolah memainkan diri sendiri dengan menggunakan nama masing-masing. Begitu mereka memasuki  jagat Richard Oh, maka mereka menjadi tokoh fiktif. Di dalam dunia rekaan ini, Richard tidak menggunakan plot linier yang biasa terjadi dalam drama tiga babak. Tokoh Joko Anwar si protagonis harus bergerak untuk membuat film karena “Bang, harus bayar sewa kantor,” demikian kawan/produsernya yang setia dengan diam-diam ‘menjodohkan’ Joko dengan para investor itu. Cilakanya, harigini di Indonesia yang dianggap asyik adalah film-film religi, sesuatu yang selalu dihindari oleh tokoh Joko Anwar dalam film, maupun oleh Joko Anwar sendiri dalam hidup nyata.

Permainan Richard Oh  membaurkan tokoh nyata dengan nama para pemainnya ini menjadi menarik: seorang tokoh sutradara yang nampak redup dan hanya berkomunikasi dengan dirinya dan ciptaannya sendiri, sementara dunia di sekelilingnya riuh dan bawel yang mencoba mengguncangnya. Persoalannya: apakah dia akan mengambil pesanan membuat film religi, dan film religi macam apa yang akan dibuatnya?

Sekilas film ini seperti sebuah komentar dan kritik terhadap film Indonesia masa kini. Tetapi Richard sesungguhnya tengah membuat sebuah film  di dalam film di dalam film. Lapisan-lapisan itu terkuak perlahan hingga akhir film. Soal perbenturan idealisme versus pragmatisme tokoh Joko Anwar adalah kemasan agar kita bisa menyentuh jagat yang diciptakan Richard.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film ini, seperti juga dalam film-film Richard sebelumnya, kata tidak digunakan untuk menyampaikan makna. Richard tak percaya bahwa kata adalah satu-satunya alat untuk menyampaikan makna. Maka adegan-adegan seolah tersusun tanpa hubungan plot. Gambar-gambar yang tersusun: Joko membersihkan rumah; Joko akhirnya mengetik sebuah skenario: Joko berdiri di lobi bioskop sembari menanti reaksi penonton hingga akhirnya dia disergap oleh wartawan televisi yang cerewet (diperankan oleh Aimee Saras dengan bagus) terasa bercerita, tetapi sesungguhnya kita tengah diajak Richard untuk mengikuti jalan pikiran seorang sutradara.

Dialog dan seni peran seluruh pemain seolah terjadi begitu saja, sebuah improvisasi yang asyik. Ternyata, film ini disusun dalam skenario yang sangat ketat. “Tentu saja saya memberikan sedikit improvisasi , tapi semuanya itu sesuai skenario,” kata Richard kepada Tempo.

Dari semua karya Richard Oh (Koper, Description without Place), saya paling menikmati film ini justru karena permainan narasi Richard yang cerdas.

Leila S.Chudori

MELANCHOLY IS A MOVEMENT

Sutradara : Richard Oh
Skenario :
Richard oh
Pemain :
Joko Anwar, Aryo Bayu, Fachri Albar, , Aming, Alex Abbas, Verdi Solaiman, Hannah Al Rasyid, Upi, dan Farishad Latjuba.
Produksi : Metafor Pictures

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

21 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

10 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

1 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon