Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Empat Guru

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia @mpujayaprema

Lukisan itu tergantung di beranda rumah Romo Imam. Dua bocah menunggang kerbau yang jinak berlatar padang asri. Satu anak meniup seruling, lainnya membaca buku pelajaran. "Saya merindukan suasana ini," kata saya, seperti ngelindur.

Romo Imam bereaksi. "Kita sudah bukan lagi bangsa peternak. Kalaupun kerbau masih dipelihara di Bali Barat dan Toraja, itu lebih untuk kebutuhan ritual. Kita lebih senang impor daging kerbau dari India."

"Romo salah menerka," kata saya. "Lukisan ini populer ketika Fuad Hassan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Yang mau disimbolkan adalah belajar sambil bermain, belajar pada alam, beri kebebasan kepada anak-anak menuntut ilmu tanpa merasa terbebani. Sekolah bukan satu-satunya tempat mencari ilmu."

Romo mengajak saya duduk santai di kursi bambu. Tapi dia bicara serius: "Saya jadi ingat ajaran leluhur kita, saya kurang jelas apakah sumbernya dari kitab sebuah agama, atau ajaran kebajikan dari masa lalu. Yang pasti masih bagus dibicarakan. Soal catur guru atau empat guru, yang bisa juga diartikan lebih luas, yaitu empat tempat di mana kita bisa mencari ilmu. Sampeyan pasti tahu kan?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ya, tapi istilahnya lupa," kata saya. Romo lantas menerangkan, sungguh dia serius. "Catur guru itu yang pertama adalah Guru Rupaka. Ini kedua orang tua kita, dari sini ilmu pertama kita peroleh, bagaimana kita belajar bicara, belajar berjalan, dan seterusnya. Yang kedua, Guru Pengajian, guru di sekolah. Namanya saja pengajian, tentu kalau diperluas termasuk guru ngaji sebagaimana di kalangan muslim. Yang ketiga, Guru Wisesa, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan dalam tafsir yang lebih luas, seluruh semesta ini adalah tempat kita berguru. Kita dapatkan ilmu di ruang seminar, di ruang perpustakaan, saat menonton kesenian, dan seterusnya. Yang keempat, Guru Swadyaya, Tuhan Yang Maha Esa. Nah ini guru tertinggi, karena Beliau sumber segala ciptaan, sumber segala ilmu. Bagaimana mendapatkan ilmu itu, pelajari, dan amalkan ajaran-ajaran Beliau sesuai dengan keyakinan yang kita pilih. Tidak ada agama yang mengajarkan kita untuk bodoh."

Luar biasa. Maksud saya luar biasa seriusnya Romo. "Apakah ide full-day school dari menteri yang baru itu sesuai dengan konsep catur guru?" Ah, saya terkejut, kok tiba-tiba berbelok ke sini?

Dan Romo langsung melanjutkan. "Ide itu tidak salah dan sudah ada sekolah itu. Karena orang tuanya bekerja seharian, maka anak-anak dititipkan di sekolah. Orang tua pulang sore sekalian menjemput anaknya. Anak-anak terjamin di sekolah, ada kegiatan bermain, bermusik, melukis, kantin yang luas dengan makanan sehat. Sarana ibadah pun komplet sesuai dengan agama anak didik. Mungkin anak didik tak merasa terbelenggu. Untuk belajar ke alam, Sabtu dan Minggu piknik bersama keluarga, berkunjung ke pantai melihat nelayan, ke gunung melihat petani, masuk museum, menonton pergelaran. Konsep catur guru terpenuhi. Yang jadi masalah, seberapa orang yang mampu menitipkan anaknya ke sekolah itu? Gaji seorang camat saja tak cukup untuk bayar uang sekolah, belum lagi biaya pelesir pada akhir pekan."

"Jadi, full-day school itu belum saatnya sekarang?" tanya saya. Romo menjawab, "Kalau pemerintah yang membuat, dananya dari mana? Ini problem orang kota, yang orang tuanya sibuk. Kalau pemerintah cuma membuat di kota, akan terjadi kesenjangan dengan sekolah di desa. Dipaksakan di desa? Boro-boro, gedung sekolah di desa saja banyak yang ambruk. Ide itu tidak salah, tapi belum saatnya. Serahkan ke swasta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

1 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

5 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

7 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

11 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

12 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

12 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

12 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

12 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

12 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

12 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.