Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rivera

Oleh

image-gnews
Iklan

Gambar di kanvas: seorang perempuan berdiri dengan baju kurung warna ros, berselendang, memegang seikat kembang, sopan. Diego Rivera yang melukisnya mungkin tak akan melihatnya sebagai bagian dari pendiriannya: "Semua seni adalah propaganda...."

Aneh, memang, Gadis Melayu dengan Bunga dalam pameran Koleksi Istana Kepresidenan di Galeri Nasional bulan ini adalah karya Rivera sang perupa revolusioner Meksiko. Sosok perempuan itu teramat kalem. Tak ada yang gemuruh di sekitarnya. Tak ada keringat, gerak, kepedihan. Semua jinak. Kanvas ini tak ingin meyakinkan, mengubah, menggempur. Malah membosankanjauh dari gelora dalam lukisan Sudjojono yang mempesona.

Tak terasa energi Rivera yang biasa.

Kita ingat El Vendedor de Alcatraces ("Penjual Bunga Lili"), karya tahun 1941, sebuah contoh yang terkenal. Rivera melukis beberapa perempuan penjual bunga sebelumnya, tapi kanvas ini menampilkan ekspresinya yang paling kuat: sapuan kanvas yang penuh untuk latar yang gelap, sesosok tubuh perempuan dengan warna kulit moreno dan rambut hitam lurus. Rivera menampilkan seorang pekerja Indian yang memanggul bakul kembang yang lebih besar ketimbang tubuhnya. Kembang itu bisa berarti beban yang dipertalikan ke badannya, beban yang berlebihan, bisa juga berarti sesuatu yang indah tapi harus diperdagangkan. Atau mungkin lukisan ini menyiratkan apa yang menggugah hati dalam kerja bersama: di belakang perempuan yang merunduk berlutut itu ada sepasang kaki dan tangan yang menolong memasangkan beban besar itu di punggungnya.

El Vendedor bisa dilihat sebagai sebuah komentar sosial-politiksebuah "propaganda", tak berbeda dengan beberapa mural yang dibuat Rivera: karya ekspansif yang menyampaikan sikapnya tentang manusia dalam sejarah.

"Semua seni adalah propaganda...," katanya. Dalam arti tertentu Rivera benar, tapi kiranya catatan sastrawan revolusioner Tiongkok Lu Xun bisa menambahkan frasa yang lebih tepat: "Tapi tak semua propaganda adalah seni." Atau, tambahan dari saya: seni mengandung propaganda, tapi bukan propaganda yang mengulangi represi lama atau menghasilkan represi baru.

Di abad ke-20, seni bisa jadi propaganda dan sebaliknya, dengan sah dan berarti, jika yang menggerakkan adalah, untuk memakai istilah Ranciere, "disensus"kata lain untuk penolakan terhadap konsensus yang menekan. Di abad ke-20 dan sampai hari ini, meskipun tanpa berteriak, seni adalah bagian emansipasi sebagai proses yang hidup. Yang berperan bukan cuma negasi yang disampaikan sang seniman terhadap kebekuan, melainkan juga bagaimana karya itu diterima atau ditolak orang di suatu masa, di suatu tempat.

Pada 1934, Rivera menerima pesanan dari keluarga jutawan Amerika Rockefeller untuk membuat mural di Rockefeller Center, di tengah Manhattan, New York. Themanya: manusia di persimpangan jalan. Di dalamnya diinginkan ada gambar seseorang yang menatap ke depan untuk memilih jalan ke masa depan yang lebih baik, meskipun tak pasti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rivera pun menyampaikan sebuah sketsa rancangan muralnya. Tapi ternyata kemudian yang dibuatnya berbeda.

Ia agaknya terusik cemooh kalangan kiri New York karena ia, seorang seniman komunis, bersedia bekerja untuk propaganda seorang kapitalis besar. Maka di mural itu ia tambahkan dua gambar: di sebelah kanan gambar Lenin, pemimpin revolusi Rusia; di sebelah kiri gambar Rockefeller, sedang mereguk martini di dekat seorang pekerja seks.

Tak mengherankan, proyek itu gagal. Mural Rivera bersejarah justru karena dihapus dari dinding.

"Disensus" seperti ini tak hanya ia terapkan kepada sang kapitalis. Pada 1938 ia ikut menandatangani "Manifesto bagi Sebuah Seni Revolusioner yang Independen". Penyusunnya Trotsky, pemimpin komunis Rusia yang menyingkir dari kekuasaan Stalin di Moskow (dan kemudian dibunuh), dan Andre Breton, sastrawan pelopor ("Paus") Surealisme; ia juga komunis.

Manifesto itu mengutip Marx yang mengatakan bahwa seorang penulis tak memandang kerjanya sebagai sarana, melainkan sebuah tujuan sendiri. Dalam hubungan itu, "Seni resmi Stalinisme", kata lain dari "realisme sosialis", dikecam. Politik Partai bukanlah panglima. Manifesto itu justru menyerukan kehidupan seni yang "tanpa otoritas, tanpa dikte, tanpa sedikit pun perintah dari atas".

Rivera beberapa kali dipecat dari keanggotaan Partai Komunis. Ia kembali bergabung. Meskipun demikian, seperti pada Picassoyang juga seorang komunisseninya tak pernah bersedia mengikuti formula, tak pernah patuh pada apa pun. "Saya tak pernah percaya kepada Tuhan, tapi saya percaya kepada Picasso," katanya.

Kemudian ia juga meninggalkan Picasso: hidup kreatif memang tak bisa ajek.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Jokowi Bagi-bagi Bansos di Dekat Spanduk Prabowo-Gibran, Bawaslu Sebut Tak Langgar Netralitas

4 menit lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Jokowi Bagi-bagi Bansos di Dekat Spanduk Prabowo-Gibran, Bawaslu Sebut Tak Langgar Netralitas

Bawaslu RI menyatakan tindakan Presiden Jokowi yang membagikan bansos di dekat spanduk Prabowo dan Gibran tidak melanggar netralitas.


Prediksi Madura United vs PSS Sleman di Pekan Ke-30 Liga 1 Jumat 29 Maret 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

7 menit lalu

Selebrasi pemain Madura United. ANTARA
Prediksi Madura United vs PSS Sleman di Pekan Ke-30 Liga 1 Jumat 29 Maret 2024: Jadwal Live, H2H, Perkiraan Pemain

Pertandingan Madura United vs PSS Sleman akan hadir pada pekan ke-30 Liga 1, Jumat malam, 29 Maret 2024. Simak H2H, perkiraan pemain, dan prediksinya.


Jawaban Ketua MK Saat Kubu Anies dan Ganjar Minta Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

11 menit lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Jawaban Ketua MK Saat Kubu Anies dan Ganjar Minta Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kedua tim hukum dari paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud sama-sama meminta MK untuk memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai saksi dalam sidang sengketa hasil Pilpres.


Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

18 menit lalu

Pelatnas bulu tangkis PBSI Cipayung. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menpora: Peremajaan dan Modernisasi Fasilitas Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung Sudah Disetujui Presiden Jokowi

Menpora Dito Ariotedjo berkomitmen untuk memperbarui fasilitas olahraga di Pelatnas Bulu Tangkis Cipayung.


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

20 menit lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

22 menit lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

22 menit lalu

Kereta Prambanan Ekspres melayani penumpang ke Bandara YIA, dari stasiun Wojo menuju Yogyakarta dan sebaliknya Foto: @ahmadhafit
Jumlah Penumpang di Yogyakarta Melonjak 200 Persen saat Libur Lebaran, KAI Bandara Lakukan Antisipasi

KAI Bandara melayani perjalanan dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA Kulon Progo dengan jumlah perjalanan yang terbagi dua jenis.


Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

23 menit lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kanan) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi


Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

23 menit lalu

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

Tim Hukum Amin menilai empat menteri mengetahui langsung hal-hal yang terkait dengan permohonannya di sidang sengketa Pilpres 2024.