Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daniel Craig Ingin Mengucapkan Perpisahan

Oleh

image-gnews
Aktror Daniel Craig yang memerankan perannya sebagai James Bond beraksi dalam pembuatan film terbarunya, James Bond `Spectre`. Film Spectre menceritakan aksi James Bond yang ditugaskan mengungkap organisasi kejahatan, Spectre yang mengancam kedamaian dunia. (AP Photo)
Aktror Daniel Craig yang memerankan perannya sebagai James Bond beraksi dalam pembuatan film terbarunya, James Bond `Spectre`. Film Spectre menceritakan aksi James Bond yang ditugaskan mengungkap organisasi kejahatan, Spectre yang mengancam kedamaian dunia. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSudah waktunyakah 007 melakukan pembaharuan? Atau spionase gaya Flemming ini sudah tak cocok dengan era digital yang serba mudah?

***

Ketika aktor Daniel Craig mengatakan “saya lebih suka mengiris urat nadi saya daripada bermain sebagai Bond lagi,” publik penggemar 007 terkesiap. Heran. Lalu gempar.

Daniel Craig sudah berhasil menciptakan sosok James Bond yang baru: dingin, keras, sukar tersenyum dan tak ragu untuk menggunakan ‘lisensi’nya untuk membunuh. Jauh dari Roger Moore dan sangat jauh dari Pierce Brosnan yang sering cengar cengir. Yang tetap dipertahankan oleh Martin Campbel-- sutradara yang kali pertama memperkenalkan Craig sebagai James Bond--  adalah mobil dan gadget super mewah yang melebihi akal sehat tapi toh selalu menjadi hiburan bagi penonton karena inilah salah satu keasyikan dunia dunia Bond yang fantastis. Satu aspek yang tetap dipertahankan tentu saja adalah kebiasaan Bond berpindah-pindah ranjang dari satu perempuan ke perempuan lain. Sikap Bond yang mysoginistik masih terus dipertahankan, dan karakter Bond ini juga yang menjadi bahan  sindiran Daniel Craig dalam wawancaranya.

Setelah menyaksikan Spectre, film ke empat dari serial James Bond yang tengah beredar ini, barulah saya paham dan berharap semoga para produser mengabulkan permintaannya dan jangan sampai aktor watak itu terjebak pada peran itu.  Film ini mungkin salah satu yang paling lemah dibanding ketiga film James Bond Craig sebelumnya (Casino Royale, Quantum of Solace dan Skyfall) .

Film Spectre  dimulai dengan gebrakan. James Bond berada di tengah Festival Day of the Dead di Mexico City. Jalan-jalan penuh penuh oleh mereka yang mengenakan aneka kostum tengkorak: pengantin tengkorak; tengkorak raksasa, boneka tengkorak semua berjumpalitan di antara ratusan penari dengan baju berwarna-warni. Adegan awal ini tampak meriah dan magnetik. Kita segera terpaku pada layar dan ingin tahu apa yang akan terjadi dengan James Bond yang tampaknya saat itu ingin bersenang-senang dengan pacar terbarunya.

“Liburan” berakhir dengan keputusan Bond menembak seorang teroris; seluruh area pada blok itu meledak karena bahan eksplosif di dalam gedung itu. Seperti seorang anak kecil yang diomeli ibunya, Bond dihukum M (kini diperankan Ralph Fiennes). Untuk sementara, dia dilarang bertugas di lapangany. Larangan yang sia-sia, karena bukankah dia sohib dengan Q (Ben Whishaw) dan Moneypenny (Naomie Harris). Dengan larangan itu,  Bond malah semakin nekad dan lincah. Pesan M almarhum (yang dulu diperankan Judi Dench) untuk membunuh sang teroris sudah dilaksanakan pada lima menit pertama film ini. Tentu Bond tahu, itu baru satu titik saja. Dia mengikuti insting: teroris itu pasti hanya hanya satu titik dari sebuah karingan besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara M versi Ralph Fiennes sibuk mempertahankan sistem spionase tradisional (sistem 00 termasuk si James Bond itu) dari gempuran spionase gaya baru pasca 9/11 (pengawasan, penyadapan dan kemenangan era NSA), Bond sendirian terpenggal dari kantor pusat menyusuri jaringan teroris yang terkait dengan musuh M lama. Tentu saja dengan bantuan teknis Money Penny dan Q. Ringkasnya: Sam Mendes mencoba membuktikan kepada para hadirin bahwa para penjahat di tiga film James Bond sebelumnya berkaitan dengan satu nama: Spectre, sebuah organisasi kriminal yang luar biasa besar,kuat, yang menggurita ke seluruh dunia hingga ledakan sebuah gedung di sebuah negara, kereta yang tertabrak, atau jatuhnya sebuah pesawat  selalu berujung pada gurita Spectre yang digerakkan oleh pimpinannya Franz Oberhauser. Sebagai pimpinan organisasi teroris sebesar itu, Christoph Waltz-–seperti juga perannya dalam film-film sebelumnya—tampil menghibur: tersenyum menikmati ssat-saat menyiksa Bond dengan jarum yang menusuk batok kepala, itulah cita-cita hidupnya. Tetapi itu tak cukup. Bayang-bayang  kedahsyatan seni peran Javier Bardem tetap membayangi Waltz.
Film ini menjadi film Bond dari empat serial Daniel Craig  terlemah terutama karena Sam Mendes dan tim penulis skenario tidak menyadari kekuatan James Bond sebagai salah satu pelopor film spionase hiburan. Film-film spionase yang lahir kemudian seperti Mission Impossible dan The Man from U.N.C.L.E (yang semua berasal dari serial televisi dan produk dari perang dingin) adalah epigon kesuksesan serial James Bond, tetapi Sam Mendes justru memutuskan mengambil langkah mundur meniru  plot  Mission: Impossible Rogue Nation.

Subplot perang politik internal antara sistem lama  (spionase ala 007) dan baru (gaya NSA yang menyadap dan memasuki semua wilayah pribadi warga sipil)  juga terasa tak terselesaikan seperti layang-layang putus yang tak jelas arahnya. Padahal, seperti halnya pada film Skyfall yang memasang Javier Bardem yang legit, dalam film ini Mendes juga memilih aktor-aktor keren seperti Andrew Scott (yang saat kini tengah menanjak karena berperan dalam serial Sherlock Holmes) dan Christoph Waltz. Tetapi tokoh yang mereka perankan tak cukup membuat kita berdebar di tepi kursi bioskop, karena mereka tak terasa cukup menakutkan. Kedua aktris jelita Monica Belluci dan Lea Seydoux? Sia-sia, meski Lea sudah mencoba menjadi perempuan Bond yang berbeda dengan ikut melawan musuhnya secara fisik.

Kalaupun Craig hanya bergurau ketika menyatakan dia sungguh tak ingin  lagi meneruskan perannya sebagai Bond—meski dalam kontraknya masih ada satu film yang harus dia tunaikan—pasti karena Craig ingin keluar dari dunia spionase fantasi itu sebelum Bond dinyatakan sebuah anakronisme di tahun 2015 ini.

Leila S.Chudori

SPECTRE
Sutradara : Sam Mendes
Skenario : John Logan, Neal Purvis, Robert Wade, Jez Butterworth
Berdasarkan karakter dalam novel karya Ian Flemming
Pemain : Daniel Craig, Christoph Walz,  Lea Seydoux, Monica Belluci

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

40 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

11 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

1 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon