Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat Cinta tentang Indonesia yang Muram

Oleh

image-gnews
Film A Copy of Mind karya Joko Anwar.
Film A Copy of Mind karya Joko Anwar.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFilm terbaru Joko Anwar yang langsung mengoyak politik Indonesia. Intim, penuh gairah sekaligus muram tentang masa depan.

***

A COPY OF MY MIND

Sutradara : Joko Anwar

Skenario : Joko Anwar

Pemain : Tara Basro, Chicco Jerikho, Paul Agusta, Maera Panigoro

Produksi : Lo Fi Flicks dan CJ Entertainment

Di Jakarta, mungkin saja tahun lalu, mungkin saja dulu, bukan hanya terdiri dari matahari garang, udara yang terdiri dari debu kasar; pemilik mobil dan motor yang galak dan warganya yang gemar bersungut-sungut  . Di sana juga ada Sari dan ada Alek. Sari (Tara Basro) , seorang pekerja salon setiap hari bergerak mengusap keringat saat Adzan berlomba-lomba membangunkannya lalu sepanjang hari memijit dan membersihkan wajah para Ibu yang penuh keluh kesah. Pada sore hari, Sari menyeruput teh di warung sembari menatap di seberang sebuah salon kelas atas yang nampak lebih nyaman dan mewah. Alek seorang penerjemah teks DVD bajakan di kawasan Glodog. Keduanya tak mengeluh, tetapi juga tak didera ambisi cita-cita besar. Alek (tanpa S di belakang namanya) mengisi hari dengan mencari duit, mengurus Bude yang hanya menatap televisi setiap hari dan mengisi gelap malam untuk berjudi; sedangkan Sari bercita-cita ingin membeli televisi besar agar bisa menyaksikan film-film di kamar kosnya yang sempit itu. Di antara kampanye tiga calon presiden yang bising di Jakarta, Alek dan Sari tidak larut dalam kehebohan politik itu.

Segalanya berubah ketika mereka bertemu.

Alek dan Sari bertemu di tempat penjualan DVD bajakan, satu-satunya hiburan di Jakarta bagi penggemar film yang tak berduit, atau yang tak ingin “membuang duit”. Cinta tumbuh. Mereka bercinta dengan asyik sembari sesekali memperbincangkan film yang mereka sukai. Sari mengatakan, sembari bergurau, dia suka film monster dan mahluk jadi-jadian “misalnya mahluk seperti buaya dengan kancil, menjadi Bukan...” Hal  remeh-temeh yang intim dan kecil ini justru yang kemudian melekat di dalam benak, lantas terulang dalam sanubari. Bukan hal besar yang megah. Mungkin itu yang disebut “mencintai dengan sederhana.”

Tetapi segalanya menjadi tak lagi sederhana. Sari yang sesekali gemar mencuri DVD itu kena batunya. Dia ditugaskan membersihkan dan memijit wajah klien istimewa di penjara, Bu Mirna (Maera Panigoro dalam penampilan pertama yang bersinar) seorang perempuan penuh kuasa yang berceloteh tentang tas Hermes dan berbagai tas mahal lainnya selama wajahnya dirawat. Pada saat itulah, Sari yang tengah menanti di “kamar penjara” mewah itu mencuri DVD milik Bu Mirna. Dan ternyata isi DVD itu adalah sebuah rekaman perbincangan antara Bu Mirna dan beberapa pejabat tinggi negeri ini yang tengah bicara soal “apel” – bahasa duit yang dikenal selama ini di kalangan politikus.

Segala yang tenang, intim dan asyik berubah menjadi hari-hari penuh rasa takut. Sari dan Alek adalah orang-orang yang tak punya keinginan apa-apa tetapi akhirnya terlibat pada dunia hitam yang bukan sekedar keras, tetapi sangat keji dan tak memberi harga pada nyawa manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kali ini sutradara/penulis skenario Joko Anwar memilih (kembali) menciptakan sebuah kisah keseharian, kisah yang dekat dengan kita dan juga dengan penggemar film. Tentu saja pada film pertamanya Janji Joni, Joko sudah pernah menampilkan dunia industri film dengan sentuhan komedi. Kini Joko memilih sebuah dunia pinggiran Jakarta, orang-orang yang mudah terlindas hanya karena satu kesalahan yang nampak tak berarti: mencuri benda kecil (yang ternyata sebuah barang bukti). Kamera sengaja menangkap Jakarta yang kumel, wajah-wajah lelah penuh keringat dan bahkan terasa aroma tubuh yang berbaur dengan bau got di tempat kos yang berdesakan itu. Kamera sengaja sering dengan handheld sehingga rekaman di daerah kumuh Glodok dan gang rumah Alek dan Sari seperti sebuah rekaman dokumenter.

Yang menarik ini, persoalan sosial dan politik bukan sekedar latar belakang cerita tetapi menjadi jalinan plot yang langsung menggelung kedua protagonis.  Sari dan Alek ada di pusaran politik itu. Joko bersikap : politik, siapapun pelakunya, pada akhirnya akan masuk lumpur, apakah sekedar seujung jari atau seluruh tubuh. Lebih menarik lagi, semua pemainnya sama sekali tak terlihat tengah melakukan sebuah seni peran, begitu saja mereka menjadi bagian yang organik dari seluruh cerita. “Saya memang membuat sistem yang berbeda kali ini. Saya sampaikan sinopsis cerita dan karakter mereka masing-masing , lalu kita berlatih cukup lama agar dialog bisa lahir dari karakter yan tumbuh dari pemain,” kata Joko Anwar kepada Tempo.  Hasilnya, mereka cukup syuting selama 10 hari dengan biaya yang cukup rendah.Bukan hanya Tara Basro dan Chico Jerikho yang membara, tetapi juga Paul Agusta tampil memukau.  Kita langsung saja terpukau dengan para karakter dan ingin mereka hidup aman dan bahagia.

Tetapi Joko Anwar bukan penikmat film Disney atau film-film manis lainnya. Dia  pecinta Indonesia yang mencoba ingin berharap, meski dengan kesedihan. “Ini adalah sebuah surat cinta,” katanya.  ‘Surat Cinta” ini ditayangkan perdana di festival film bergengsi seperti di Toronto International Film Festival,  Busan International Film Festival, dan  Venice Film Festival.  Untuk Festival Film Indonesia tahun ini,  film ini memperoleh tujuh nominasi termasuk nominasi Film Terbaik.

‘Surat Cinta’ ini mungkin bisa dianggap sebuah kritik yang tajam sekaligus yang sangat tepat waktu. Joko Anwar menulis skenario film ini beberapa tahun silam dan ternyata apa yang ditulisnya tak jauh dari sebuah berita yang tengah meledak saat ini.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

2 hari lalu

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion. Foto: Cinema 21
Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.


Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

2 hari lalu

Lee Sun Kyun ditemukan tewas di dalam mobil yang diparkir di sebuah jalan di Taman Waryong di distrik Jongno, Seoul pada Rabu, 27 Desember 2023. Ia diduga tewas bunuh diri di samping briket arang di dalam mobilnya. REUTERS
Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.


5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

2 hari lalu

Sutradara Mouly Surya memegang Piala Citra sembari mengucapkan rasa terima kasih saat menerima penghargaan kategori Sutradara Terbaik pada Malam Anugerah Piala Citra FFI 2018, di Gedung Teater Besar, TIM, Jakarta, Ahad, 9 Desember 2018.  Mouly Surya memperoleh penghargaan tersebut lewat film
5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.


Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

2 hari lalu

Saat liburan tahun baru, Anda bisa menghabiskan waktu dengan menonton film di Netflix. Berikut rekomendasi film Netflix untuk tahun baru. Foto: Canva
Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.


Pemeran Film The Idea of You

4 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024


Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

5 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024


Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

7 hari lalu

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

12 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

13 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

14 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".