Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentang Seorang Perempuan dan Lelaki (Muda)

Oleh

image-gnews
Film About a Woman karya sutradara Teddy Soeriaatmadja
Film About a Woman karya sutradara Teddy Soeriaatmadja
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKali ini, Tempo sepakat memilih film “About a Woman” karya Teddy Soeriaatmadja tanpa banyak perdebatan heboh. Sebuah film tentang rasa sunyi dan keintiman.

*** 

Seorang perempuan yang telah mencapai senja hidupnya. Seorang pemuda yang baru tumbuh rasa birahinya. Bersama-sama mereka hidup di sebuah rumah besar dan lengang. Lalu apa yang terjadi?

Teddy Soeriaatmadja menyelesaikan film ketiga dari trilogi Lovely Man, Something in the Way dan kini About a Woman sebagai serangkaian film tentang orang-orang di kota besar yang mengalami perubahan ketika bertemu dengan seseorang. Ketiga film itu, meski film yang terpisah, tetapi sama-sama membicarakan protagonis yang merindukan keintiman di dalam kekosongan dan kesunyian.

Di dalam film ini, protagonisnya adalah seorang Ibu berusia 60, tanpa nama dan tanpa sejarah. Kita hanya tahu dia sudah lama hidup sendiri setelah suaminya meninggal dunia. Puterinya, Laras yang sudah menikah dengan Bimo dan memiliki dua anak menetap di rumah lain. Sejak awal film, Teddy sudah membuka dengan serangkaian gambar yang berbicara:yang masih terlihat jejak kecantikannya itu sehari-hari mengisi hidupnya dengan berolaraga, makan, minum, mengerjakan puzzle dan segalanya tergantung pada Elly pembantunya. Sang Ibu lantas saja kerepotan ketika Elly mengundurkan diri. Bimo, sang menantu langsung saja mengirim keponakannya, Abi untuk membantu dan menemani sang Ibu.

Yang menarik dari film terbaru Teddy ini adalah dari kesederhanaan cerita itu, dia berhasil menampilkan visual yang memberi makna penting untuk bagi pergerakan cerita. Dalam film ini, Teddy sadar betul kapan para tokohnya harus berbicara, kapan pula harus memberi giliran pada gerakan tubuh dan gambar berbicara. Segalanya terhitung dan terkoordinasi dengan rapi: skenario yang rinci, minim kata tetapi kaya akan arti dan nuansa; gambar dan lighting  yang penuh simbol hingga seni peran yang pas, tak berlebihan dan semuanya meyakinkan.

Tema yang disodorkan Teddy sebetulnya sebuah cerita sederhana : seorang perempuan lanjut usia yang hidup sendirian. Teddy mengaku mendapat inspirasi ketika dia dan isterinya, aktris Raihaanun berkunjung ke apartemen koleganya yang hidup sendirian bersama kucing-kucingnya. Teddy menjadi ingin tahu apa perasaan perempuan pada usia tersebut, apa keinginannya, apa dia masih memiliki keinginan untuk berhubungan. “Saya tertarik dengan kompleksitas perempuan,” kata Teddy, “saya ingin menjelajahi karakter perempuan yang kuat dan bagaimana dia mengatasi rasa sunyi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teddy menggambarkan sang Ibu selalu menolak untuk mengaku atas kesepiannya; menolak untuk dibantu anak menantunya; menolak untuk dikirim madu atau apapun untuk kesehatannya, apalagi untuk dikirim seorang pemuda bau kencur untuk tinggal bersamanya. Di tangan yang salah,  perkembangan hubungan ibu dan pemuda ini bisa saja jatuh menjadi klise dan picisan. Teddy menanganinya dengan sebuah rasa erotika yang subtil, halus sekaligus pedih. Kita tahu hubungan seperti ini—jika bisa dikatakan hubungan-- akan sia-sia dan berakhir dengan kesedihan.

Film ini telah membuat aktris veteran Tutie Kirana sebagai seorang aktris Indonesia yang terlahir kembali. Seorang veteran yang sudah melalui beberapa dekade perfilman Indonesia dan kini tampil sebagai bintang dengan B besar. Jika industri perfilman di dunia ini (bukan hanya Indonesia) kurang berpihak pada perempuan paruh baya, maka kali ini Teddy mengambil sebuah risiko. Dia berani membuat sebuah film dengan protagonis dan sudut pandang seorang  perempuan paruh baya. Tentu saja bukan karena keberanian sikap Teddy belaka yang membuat film ini terpilih sebagai Film Terbaik Tempo tahun ini. Disaingi oleh film-film lainnya yang memang juga menarik, film About a Woman unggul  di semua lini: penyutradaraan, skenario dan penampilan pemain.  

Leila S.Chudori

***

ABOUT A WOMAN

Sutradara/Skenario :
Teddy Soeriaatmadja

Pemain : Tuti Kirana, Rendy Ahmad, Ringgo Agus Rahman

Produksi : Karuna Pictures

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

17 jam lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

6 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

13 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

15 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

18 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.