Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adaptasi Bencana Berbasis Masyarakat

image-profil

image-gnews
Iklan

Ari Mochamad
Climate Adaptation Governance Advisor

Tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada 7 April lalu dan tanah longsor susulan kemudian telah menewaskan 28 orang. Ini merupakan korban bencana alam terbesar tahun ini. Sebelum bencana, intensitas hujan di kawasan tersebut tinggi sehingga mengakibatkan tanah dalam kondisi jenuh air karena tingginya serapan air ke dalam tanah.

Intensitas hujan yang tinggi juga menyebabkan meluapnya air sungai yang berakibat banjir diikuti tanah longsor di beberapa tempat di Indonesia, misalnya Trenggalek (Februari 2017) dan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, pada Maret 2017 (kerugian dan kerusakan ekonomi mencapai Rp 253 miliar) serta di beberapa tempat lain di Indonesia. Selain faktor iklim, bencana dipengaruhi pelanggaran terhadap tata ruang yang semakin mendorong tingkat kerentanan dan risiko bencana.

Bencana iklim pada tahun lalu mencapai 97,1 persen, yang mengakibatkan korban jiwa manusia; merusak infrastruktur publik, permukiman, lingkungan; serta kegagalan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan. Semua berdampak pada hasil pembangunan yang telah dicapai.

Ironisnya, rata-rata 30-40 persen dari produk domestik bruto (PDB) dialihkan untuk tanggap darurat dan pemulihan bencana. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2016 menyebutkan jumlah kerugian bencana tahun ini, termasuk akibat bencana iklim, mencapai Rp 40 triliun--belum termasuk kerugian di sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan.

Di sisi lain, pemerintah telah menyiapkan kebijakan dan rencana aksi. Selama ini, pendekatan struktural melalui bangunan fisik serta intervensi teknologi dan nonstruktural, seperti pelatihan petugas, penyiapan regulasi, dan memperkuat kelembagaan, sudah cukup disiapkan. Namun pendekatan yang dilakukan umumnya secara atas-bawah dan teknokratik sehingga hasilnya sebatas kuantitatif.

Sayangnya, upaya menekan dampak bencana terkait dengan iklim menggunakan pendekatan berbasis masyarakat kurang dipopulerkan sebagai aksi yang masif dan sistematis. Padahal ada instrumen pendukung untuk mewujudkan masyarakat pada level terendah, seperti Undang-Undang Desa yang memberikan ruang kepada desa untuk mengembangkan dan membangun program, termasuk untuk ketangguhan dalam merespons ancaman dan bencana alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Esensi membangun ketangguhan berbasis masyarakat harus diangkat saat intervensi yang telah dilakukan tak mampu menghindarkan terjadinya bencana. Kekuatan pendekatan berbasis masyarakat mampu menciptakan ruang kontrol, termasuk di dalamnya pemanfaatan ruang dan penggunaan sumber daya alam yang baik dan berkelanjutan, yang didasari oleh pemahaman, pengetahuan, dan kesepakatan antarmasyarakat tersebut.

Dalam spektrum adaptasi perubahan iklim dan ketangguhan, adaptasi berbasis masyarakat (community based adaptation/CBA) menjadi salah satu referensi. Pendekatan ini didasari oleh situasi internal dan budaya pada masyarakat tersebut, yang menempatkan kehadiran mereka sebagai aktor pelaksana. Adanya pemahaman dan pengetahuan masyarakat serta rasa kepemilikan  terhadap wilayah berpengaruh kuat terhadap berjalannya pendekatan berbasis masyarakat ini.

Proses membangun kapasitas adaptasi dan ketangguhan sangat terkait dengan risiko yang ditimbulkan oleh faktor eksternal dan ketidakseimbangan atau ketidaksetaraan lanskap sosial dan sumber daya kolektif. Nilai kepercayaan tidak diukur dari lemah atau kuatnya ikatan antar-individu masyarakat, melainkan juga persepsi yang baik dan benar terhadap isu tertentu. Penyampaian informasi dan pengetahuan mengenai persoalan ini harus mereka pahami agar mampu merespons isu tersebut dengan baik dan benar pula.

Artinya, kemampuan beradaptasi tidak ditentukan oleh ketersediaan teknologi saja, melainkan juga kapasitas, termasuk struktur pengambilan keputusan dalam masyarakat itu sendiri. Kebijakan perubahan iklim hakikatnya memprioritaskan aspek penyelamatan sebuah wilayah, bangsa, dan negara dari ancaman yang ditimbulkan. Mobilisasi gagasan untuk mendapat respons dan pemahaman yang sama membutuhkan unsur perekat yang mampu mendorong masyarakat secara kolektif ke arah yang diinginkan.

Sebagai sebuah konsep atau teori, CBA berpotensi menjawab kebutuhan tersebut. Melalui pendekatan berbasis kelompok masyarakat, guncangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akan mampu diredam dengan meningkatkan dan mengatasi hambatan informasi serta memfasilitasi akses pada pengetahuan pertanian dan teknologi sebagai cara beradaptasi terhadap perubahan iklim. Semoga kita belajar secara serius dari bencana-bencana yang sudah terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

11 hari lalu

Tangkapan layar dari video kiriman Kepala Desa Tolite Jaya menampilkan sebuah rumah di desanya yang terendam banjir di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA/Susanti Sako
Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.


UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

Mobil-mobil yang rusak terlihat di tengah puing-puing di samping bangunan yang rusak di kota Dahejia pasca gempa bumi di daerah Jishishan, provinsi Gansu, Cina 19 Desember 2023. cnsphoto via REUTERS
UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu


Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Sejumlah cerita miris pasca gempa di Sumbar. Tempat evakuasi sementara di Padang rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.
Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.


Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Warga mencari tiang bambu untuk bahan tenda darurat ddari reruntuhan rumahnya di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, 23 November 2022. Pasca gempa bumi Cianjur, warga dihadapkan dengan sulitnya akses air bersih dan belum meratanya pembagian logistik dan tenda darurat. TEMPO/Prima Mulia
Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.


Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Sejumlah warga mengungsi di dataran tinggi di Mamuju Sulawesi Barat, Kamis 15 Januari 2021. Untuk menghindari terjadinya gempa bumi susulan sebagian warga mencari tempat pengungsian tinggi dan aman. ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.


Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang telah menggenangi rumah warga selama dua hari tersebut terjadi akibat luapan Kali Bekasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.


Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Petugas K9 Shabara Polda Lampung melakukan pencarian korban tsunami menggunakan anjing pelacak di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin 24 Desember 2018. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.


Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Anggota Tim SAR melakukan pencarian korban di lokasi terdampak gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 11 Oktober 2018. Komando Tugas Gabungan Terpadu Sulawesi Tengah menginformasikan terdapat 2.065 jenazah yang berhasil dievakuasi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.


Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Tim SAR melakukan pencarian korban dengan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) akibat gempa Palu di Petobo, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018.  Penghentian pencarian korban meninggal akan berlaku untuk Kelurahan Petobo dan Balaroa di Palu serta Jono Oge di Sigi. ANTARA
Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.


Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami. ANTARA
Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.