Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aura

Oleh

image-gnews
Iklan

Ada suatu masa ketika raja dan kesatria menghilang. Para pangeran Pandawa lenyap ke dalam rimba selama 13 tahun; Rama menyingkir dari istana Ayudhya dan hidup dalam belantara hampir satu setengah dasawarsa. Dalam kedua wiracarita itu hutan meniadakan penampilan; tapi hidup jadi bagian ritus ke arah kemenangan.

Dalam tradisi Veda, ritus itu disebut vanaprastha, "menyingkir jauh ke dalam rimba". Di sana, meskipun tak selamanya diartikan harfiah, tak tampak di depan umum mengisyaratkan hidup yang tak lagi digoda kekenesan dan nafsu lain.

Keadaan itu meruapkan sebuah aura tersendirisatu hal yang juga terjadi dalam sejarah politik modern. Di Ekuador, Velasco Ibarra, presiden yang hidup dalam pengasingan, dikenal sebagai El Gran Ausente: ia absen dan ia hebat dalam ketidakhadirannya. Pada 1933 ia dipilih dengan 80 persen dari suara yang masuk, tapi kudeta militer menjatuhkannya. Velasco pun hidup sebagai eksil, tak tampak di tanah air, tapi kemudian muncul kembali dan berkuasa (meskipun kemudian dijatuhkan lagi). Velasco tak pernah sepenuhnya kalah. Pada 1968, ia menang buat kelima kalinya; usianya 75 waktu itu. Kali ini pun ia dikudeta, tapi Ekuador tak bisa menghapus El Gran Ausente dari ingatan.

Absen dan aura juga terpaut dalam sejarah Iran abad ke-20. Ayatullah Khomeini menentang kebijakan Shah yang berkuasa. Ia pun ditangkap. Empat belas tahun setelah November 1964 itu ulama besar tersebut hidup dari tempat pengasingan yang satu ke yang lainnya: Bursa di Turki, Najaf di Irak, Neauphle-le-Chteau di Prancis. Selama itu, namanya semakin termasyhur, auranya membubung, dan pengaruh politiknya semakin menyebar.

Aurasemacam daya yang bukan fisik yang memancar dari seseorang atau sebuah bendaterbit karena sifat unik orang atau benda itu. Tapi tak hanya itu. Juga karena "di luar", karena jarak. Walter Benjamin, yang menulis satu esai yang terkenal tentang perubahan perspektif atas karya seni sesudah zaman mesin, mendefinisikan aura sebagai einmalige Erscheinung einer Ferne, penampilan unik dari sebuah jarak, betapapun dekatnya fenomena itu.

"Jarak" itu bisa berarti ruang dan waktu, tapi juga bisa berarti kondisi ketika ia terasa tak bisa didekati. Aura patung Durga di dalam satu ruang candi di Prambanan di Jawa Tengah terbentuk bukan saja karena kehadirannya yang remang-remang, tapi juga karena suasana yang tumbuh dari kemegahan kompleks pemujaan itu. Sebagaimana dibangun di abad ke-9, ada 240 candi yang tersusun dengan ukiran yang menakjubkan di wilayah yang luas itu.

Aura itu kini punah. Tentu karena orang datang, dalam bus-bus yang gembira, bukan untuk menyembahnya. Benjamin menguraikan hilangnya aura pada karya seni karena dunia modern masuk dan kapitalisme dengan gampang mereproduksi karya itu: patung Rodin, "sang pemikir", tak lagi menggetarkan setelah ia diperbanyak dalam pelbagai ukuran di gerai turisme.

Tapi saya kira mudahnya reproduksi justru melahirkan efek sebaliknya. Aura malah tumbuh. Dalam sejarah politik modern, dalam "pemujaan sosok pribadi" Stalin, Mao Zedong, Kim Il-sung, dan Bung Karno, aura justru diproduksi lewat bahasa dan gambar, slogan dan poster yang diulang-ulang mengumandangkan keagungan mereka. Di sini, aura dibentuk dalam rekayasa. Indoktrinasi diperkuat dengan kultus dan mantra ideologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semakin dilambungkan sang pemimpin, seperti ketika semakin banyak predikat "agung" dikenakan kepada Bung Karno, semakin tak terjangkau ia oleh pemikiran dan imajinasi orang banyak. Karena posisinya, karena hierarki, seorang pemimpin mengandung enigma. Kultus mempertebal lapisan yang menutup enigma itu, menghindari dari apa yang transparan dalam dirinya. Dengan begitu sang pemimpin seakan-akan berada di atas politik. Ia tak ikut siasat dan menunjang kepentingan diri. Ia bukan bagian politik sebagai antagonisme; ia seakan-akan jadi panutan bersama.

Dengan kata lain, ia tampil sebagai gema dari panggilan moral yang universal. Velasco Ibarra, misalnya, mengidentifikasikan dirinya dan pendukungnya bukan sebagai pengejar kebendaan. Yang layak diusahakan ialah "keagungan moral", [la] grandeza moral, sesuatu yang abadi.

Aura, jarak dari politik dan retorika moralsemua itu tak dengan sendirinya kabar baik. Dalam kultus, dalam melipatgandakan aura, seorang besar dibentuk atau membentuk diri, tapi pengalaman panjang sejarah Tiongkok telah mengajarkan sebuah pemeo: "orang besar adalah nasib malang masyarakat".

Apalagi ketika antagonisme politik disikapi sebagai pergulatan moral. Publik pun akan terbelah dalam kubu-kubu yang melihat diri sebagai pembawa "keagungan moral": argumenku jadi mutlak, bahkan suci sepenuhnya.

Yang tak diakui ialah bahwa politik juga (yang nisbi dan terbatas) yang menentukan mana yang suci dan yang busuk. Tak jarang intoleransi bertaut dengan kemunafikan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

2 menit lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Persiapan yang Harus Dilakukan Sekolah Saat Penghapusan Jurusan di SMA Dihapus

Kemendikbudristek mulai menerapkan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA pada tahun ajaran 2024/2025.


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

15 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

15 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

18 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

18 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

37 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

43 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

48 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

48 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

48 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia