Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dylan

Oleh

image-gnews
Iklan

Saya tak mengerti Bob Dylan. Mungkin memang harus demikian: sesuatu yang memukau adalah sesuatu yang tak harus, atau bisa, dimengerti. Saya baca Tarantula, buku puisinya yang ia tulis pada umur 25 tahun atau pada 1966. Di dalamnya kata-kata bergerak bukan sebagai huruf, bukan sebagai wadah makna, melainkan sebagai bunyi: pengulangannya, konsonannya, tekanannya, panjang-pendek suku katanya:

mother say go in That direction & please

do the greatest deed of all time & say i say

mother but it's already been done & she say

well what else is there for you to do & i say

i dont know mother, but i'm not going in That

directioni'm going in that direction & she

say ok but where will you be & i say i dont

know mother but i'm not tom joad & she say

all right then i am not your mother

Kita hidup di suatu masa ketika tak ada lagi hierarki antara makna dan bunyi, antara kata dan nada. Kita hidup di suatu masa ketika yang sastra dan yang bukan-sastra tak jelas terpisahdan bahwa Dylan menerima Hadiah Nobel Kesusastraan menunjukkan runtuhnya struktur imajiner yang memisahkan itu. Tarantula sendiri memperlihatkan saat ketika khaos hadir di celah-celah bentuk. Yang kacau tak dijinakkan yang tertata, dan yang tertata tetap berada di dalam yang kacau.

Ruang ini, dengan 4.800 karakter, terbatas untuk menghormati Dylan secara sepatutnya. Jika ada yang harus saya katakan: saya tak kagum kepada tiap kalimatnya; saya terpesona akan suaranya yang bergetar, lugu, dengan kesayuan yang tiap kali ditingkah patahan dan ironi. Tapi saya tak heran bahwa ia bergema kuat: ia bisa dibaca, atau didengarkanrekaman suaranya yang bersahaja tapi menyentuh, dengan harmonika di mulut dan gitar di pelukantatkala kejadian-kejadian dilontarkan dalam headline atau dibaca keras di televisi. Tapi kita terpukau karena ada yang tak hilang dari sana: pertanyaan.

How many seas must a white dove sail

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

before she sleeps in the sand?

Di tahun 1960-an, lagu ini dijadikan suara protes. Tapi kini mungkin protes itu tak lebih ketimbang sebuah sajak yang merundung kita terus-menerus.

"Blowing in the Wind" pertama kali jadi termasyhur melalui suara Peter, Paul, dan Mary, trio penyanyi folk yang mewakili suasana Amerika tahun 1960-an, ketika Amerika mengirimkan anak-anak muda ke kancah Perang Vietnam, ketika kaum hitam mulai menggugat perlakuan masyarakat mayoritas putih, ketika sebuah generasi resahantara cemas dan cinta, antara santai dan gemuruh, ketika begitu banyak pertanyaan tentang hidup tak terjawab. Perang, kematian, ketakadilan, kekejaman, tapi juga kesetiaan dan pengorbanan: pernahkah akan berakhir? Mengapa? The answer, my friend, is blowing in the wind....

Melodi itu datang ke kenangan Dylan dari sebuah negro spiritual yang lama, "No More Auction Block"suara yang menusuk, ketika para budak mensyukuri kebebasan di sekitar Perang Saudara Amerika di abad ke-19. "Tak ada lagi tempat lelang, tak ada lagi lecutan, tak ada lagi garam yang disiramkan ke luka siksaan."

Tapi "Blowing in the Wind" seakan-akan nyanyian yang lebih tua ketimbang itu, dengan kata-kata yang lebih langgeng. Dylan, yang nama masa kecilnya Bobby Zimmerman, dibesarkan dalam keluarga Yahudi pemilik toko mebel dan peralatan di Hibbing, Minnesota. Mungkin saja di kepalanya bergaung petilan Kitab Kejadian dan Ezekiel. Tapi tak berarti puisi dan nyanyi mematuhinya. Mereka menerobos peta dan mengelakkan genealogi.

Citra Bob Dylan adalah citra anak muda yang menerobos. Ia tampil seperti penyanyi pujaannya, Woody Guthrie, yang menggubah lagu ketika mengunjungi daerah Amerika yang terpukul kemiskinan selama depresi ekonomi. Sejak ia pindah ke New York dan mengabadikan namanya di Greenwich Village, Dylan seperti berpindah bahkan dari asal-usulnya, mengaburkannya, dan muncul dalam persona yang berbeda dari saat ke saat. I'm Not There (2007) mencoba menangkap itu: film ini "diilhami oleh musik dan pelbagai hidup Bob Dylan"dan enam aktor memerankan pelbagai sosok dirinya, termasuk aktor perempuan yang ulung itu, Cate Blanchett.

Dengan parasnya yang feminin dan halus, rambutnya yang lebat tak tersisir, dengan suaranya yang seperti menutupi melankoli, dan puisinya yang tak linear, Dylanseperti dalam albumnya, The Freewheelin' Bob Dylanadalah penggubah dan pengubah: seperti ketika ia bertolak dari corak musik folk seraya menjadikannya sesuatu yang lain.

Tapi ada yang tetap datang di dalam dirinya: kepekaan kepada hidup yang dicederai. Meskipun ia tak bisa jadi pembimbing. Ia menemukan yang lain. "Aku menemukan sifat religius dan filsafat dalam musik.... Aku tak mengikuti rabi, pengkhotbah, evangelis, semua itu."

Anehnya, suaranya terasa lebih benar ketimbang khotbah:

Yes, how many ears must one man have

Before he can hear people cry?

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Alasan Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Aiman Witjaksono

20 detik lalu

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono saat menghadiri sidang Praperadilan soal penyitaan barang bukti ponsel dalam kasus dugaan 'Polisi Tak Netral' di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. Hakim tunggal menolak seluruh gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono soal penyitaan ponsel dalam kasus dugaan 'polisi tak netral' dan menyatakan penyitaan ponsel itu tetap sah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Begini Alasan Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Aiman Witjaksono

Polda Metro Jaya menegaskan penghentian kasus Aiman Witjaksono tak bernuansa politis menyusul rampungnya Pilpres 2024.


6 Poin Tanggapan Tim Pembela Prabowo-Gibran di Sidang Sengketa Pilpres 2024

5 menit lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra (kiri) dan Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran Otto Hasibuan (kanan) menunjukan surat permohonan setelah mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Tim Pembela Prabowo-Gibran yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra mendaftarkan diri untuk menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di MK. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
6 Poin Tanggapan Tim Pembela Prabowo-Gibran di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tim Pembela Prabowo-Gibran memohon kepada MK untuk menolak permohonan yang diajukan oleh pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.


Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

12 menit lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.


Serba Gratis di Event Honkai: Star Rail di Senayan Park

18 menit lalu

Gerbang masuk event Honkai: Star Rail di Senayan Park, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Maret 2024 | TEMPO/Reza Maulana.
Serba Gratis di Event Honkai: Star Rail di Senayan Park

Hoyoverse menggelar event game mobile Honkai: Star Rail di Senayan Park hingga Sabtu, 30 Maret 2024.


Ketua DPR RI Puan Maharani: Komitmen Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui RUU KIA

19 menit lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani: Komitmen Terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak Melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.


Garuda Indonesia Operasikan 102 Pesawat Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024

25 menit lalu

Pekerja tengah melakukan perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa 26 Maret 2024. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Citilink menyediakan 1,4 juta tempat duduk dan 170 extra flight untuk musim mudik lebaran 2024. GIAA memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebanyak 18% dari tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
Garuda Indonesia Operasikan 102 Pesawat Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024

Garuda Indonesia akan operasikan 102 pesawat untuk antisipasi melonjaknya arus mudik Lebaran 2024.


BNPT Mendukung Tercapainya Visi Indonesia Emas 2045

25 menit lalu

BNPT Mendukung Tercapainya Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.


Ini Alamat Lokasi 4 SPBU Curang, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

28 menit lalu

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan), memberikan keterangan tentang pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite menjadi Pertamax di empat SPBU, di Gedung Bareskrim, Jalan Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Ini Alamat Lokasi 4 SPBU Curang, Campur Pertalite dengan Pewarna Lalu Dijual sebagai Pertamax

Bareskrim menetapkan lima orang tersangka dari 4 SPBU curang yang menjual pertalite dicampur pewarna lalu dijual sebagai pewarna.


Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

28 menit lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

Seruan internasional agar negara-negara menghentikan perdagangan senjata dengan Israel menguat, tetapi ternyata pemain utamanya dua negara ini.


Universitas Terbuka Menegaskan Keterlibatan dalam Program MBKM

35 menit lalu

Universitas Terbuka Menegaskan Keterlibatan dalam Program MBKM

Sejumlah pemberitaan yang beredar di media belakangan ini menyinggung tentang keterlibatan Universitas Terbuka (UT) dalam program Ferienjob yang dijalankan melalui PT CVGEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB) sebagai penyelenggara program tersebut.