Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Rumah (Ibadah) yang Aman

Oleh

image-gnews
Film Spotlight
Film Spotlight
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKisah nyata tentang tim wartawan yang membongkar kasus pelecehan seksual para pastur yang berlangsung bertahun-tahun. Nominasi  Film Terbaik Academy Awards.

***

Rumah Tuhan seharusnya menjadi tempat paling aman di muka bumi.

Ternyata di Boston, dan di pojok manapun di dunia, rumah itu justru menjadi tempat yang berbahaya untuk anak-anak dan “kita harus berbuat sesuatu!” demikian Resendez.

Mike Resendez (Mark Ruffalo), salah satu wartawan investagasi harian Boston Globe itu memuntahkan pendapatnya dengan berapi-api. Mungkin ini satu-satunya  adegan emosional dari seluruh film yang berdurasi 128 menit itu. Bukan berarti film yang diangkat berdasarkan kisah nyata ini adalah sebuah film yang hening. Sebagai sebuah film tentang tim wartawan investigasi  Boston Globe yang mengungkap skandal dalam gereja Katolik (yang kemudian diikuti pengungkapan skandal di gereja-gereja Katolik lain di berbagai negara), film ini berusaha keras untuk menghindar dari adegan emosional dan eksploitatif.

Dimulai dari tahun 2001, ketika ekonomi sedang melorot dan terjadi PHK di berbagai perusahaan, Boston Global baru saja kedatangan pemimpin redaksi baru dari Miami, Marty Baron (Liev Schreiber). Pemimpin baru ini tak mau banyak cincong dan langsung mempertanyakan rubrik Spotlight, sebuah rubrik investigasi Boston Globe yang terdiri dari beberapa wartawan yang dipimpin oleh Walter Robinson (Michael Keaton). Tim ini lazim mengerjakan satu kasus hingga berbulan-bulan—bahkan bisa sampai satu tahun. Baron menantang tim Spotlight untuk mengendus tuduhan pastur gereja Boston yang melakukan pelecehan seksual kepada salah satu anak altar. Tantangan yang semula ditanggapi dengan enggan oleh tim Spotlight—karena mengeritik pihak Gereja di Boston adalah sesuatu yang mustahil—akhirnya mereka terima sambil tetap mengerjakan investigasi kasus reguler. Tetapi tim ini, terdiri dari   Mike Rezendes, Sacha Pfeiffer (Rachel McAdams) and Matt Carroll (Brian d'Arcy James), segera menyadari bahw polisi dan jaksapun berusaha menutup kasus-kasus pelecehan seksual yang selama ini terjadi. Perlahan mereka menemukan fakta dari para penyintas, ternyata kasus pelecehan itu mencapai angka 90 kasus selama beberapa tahun terakhir. Ini membuat para pemimpin harian Boston Globe merasa dilematis: apa yang harus mereka lakukan? Apakah mereka akan meneruskan investiasi dan mulai menulis serial laporan mereka yang bakal sangat memojokkan Gereja yang akan berakibat fatal bagi seluruh Boston

Pemimpin Redaksi Baron menekankan, “kita akan menghajar sistem, karena setiap kali ada kasus, pastur itu hanya direlokasi, tidak dihukum apalagi dituntut pidana.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kisah yang kini sudah menjadi pengetahuan umum ini—terungkapnya skandal pastor di Boston, yang kemudian berlanjut dengan investigasi berbagai pastor di berbagai negara bagian Amerika, bahkan dunia—sebetulnya sudah kita ketahui akhirnya. Namun yang menarik adalah sutradara Tom McCarthy tetap mempertahankan gaya penggarapan yang konvensional; tiap wartawan mengendus, mencari, menyusuri, mewawancarai dan mengejar sumber berita. Mereka akan melapor, rapat dan berdebat sembari saling membandingkan perolehan bahan, berkelahi soal prioritas  dan berujung pada rasa frustrasi , untuk kemudian meneruskan pengendusan dan menguak skandal. Meski saat itu sudah ada internet dan telepon seluler, sutradara Tom McCarthy sengaja tidak mengeskploitir kehebatan teknologi. Dia memfokuskan kameranya pada para wartawan dan bagaimana reaksi mereka sebagai manusia biasa yang harus menahan emosi ketika salah satu (mantan) pastor menjawab pertanyaan wartawan dengan enteng “itu bukan perkosaan.”

Tentu saja tak mudah membandingkan penggarapan film ini dengan gaya duo wartawan Washington Post dalam film All the President’s Men.  Ritme yang cepat, prosedural, menekan emosi sekuat-kuatnya dan sutradara hanya mengizinkan satu adegan ledakan emosi dari Mike Resendez yang akhirnya tak tahan melihat para atasannya yang dianggap kurang cekatan memutuskan kapan berita itu diturunkan. Jika film ini dimasukkan sebagai nominasi Film Terbaik Academy Awards tahun ini, saya kira bukan hanya karena sentimen perjuangan melawan kekuatan yang begitu besar, tetapi justru karena McCarthy berhasil merenggut perhatian dunia pada persoalan kronis ini.

Film ini kemudian diakhiri dengan informasi—untuk menunjukkan betapa nyatanya kisah ini—bahwa harian Boston Global membuat 600 berita dari skandal 249 pastur atau romo di gereja –gereja di Boston. Para penyintas yang jumlahnya lebih dari seribu orang sebagian besar berani maju dan bersaksi kepada media atau kepada jaksa. Keberanian untuk membuka kasus seperti ini kemudian menjalar tak hanya di banyak kota di AS, tetapi juga di berbagai negara Eropa Barat.

Di dalam tokoh Mike Resendez  terasa ada suara sutradara McCarthy, dengan emosi yang tertahan menyatakan: rumah Tuhan seharusnya menjadi tempat paling aman. 

Leila S.Chudori

****
SPOTLIGHT
Sutradara:  Tom McCarthy

Skenario: Josh Singer dan Tom McCarthy
Pemain: Michael Keaton, Mark Ruffalo, Rachel McAdams, Liev Schreiber, Stanley Tucci

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

13 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

10 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

1 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon