Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cari Angin

Oleh

image-gnews
Iklan
Artefak

PUTU SETIA
@mpujayaprema

Pemerintah Belanda akan mengembalikan 1.500 artefak ke Indonesia. Ini berita penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Tapi siapa yang peduli saat ini, tatkala proses pemilihan gubernur di Jakarta begitu panas? Orang lebih suka membicarakan apakah kepolisian berhasil ditekan dengan aksi demo agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan. Atau berdebat apakah salat Jumat sah atau tidak jika dilakukan di jalan raya. Apalagi adanya isu yang "ngeri-ngeri sedap", seperti makar misalnya. Itu pasti lebih menarik dibanding membicarakan artefak. Tak perlu survei, hanya sedikit yang tahu apa itu artefak.

Artefak adalah benda arkeologi yang dibuat oleh manusia dan dari benda itu jejak-jejak sejarah bisa dilacak. Artefak bisa berupa arca, patung, keris, tombak, tulisan kuno yang ditorehkan di batu, di daun lontar, atau mungkin sudah berupa buku. Dari sini sejarah bangsa bisa dirangkai. Setidaknya kita bisa belajar tentang kearifan dan juga ketidakarifan di masa lalu.

Belanda berhasil memboyong ribuan artefak dari bumi Indonesia. Tempat penyimpanan khusus artefak itu diberi nama The Nusantara Collection, bagian dari Delft Museum. Para arkeolog dan peminat budaya Indonesia banyak yang datang khusus ke Delft untuk belajar tentang Indonesia. Para profesor di Fakultas Budaya dan Sastra Universitas Udayana Denpasar acap kali menyebutkan, kalau mau belajar tentang sejarah Nusantara, termasuk sejarah Bali, pergilah ke Delft. Di sana ada ratusan tanpa diketahui jumlah yang pasti lontar kuno yang memuat tentang sejarah, kesusastraan, keyakinan, dan legenda rakyat. Keris yang dipakai raja-raja Bali saat "Perang Puputan" juga ada di Belanda.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berencana mengembalikan 1.500 artefak itu ke Indonesia. Sebagai bukti awal, Rutte menyerahkan sebuah keris kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya Rabu lalu. Banyak orang yang terkejut, salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang sesungguhnya lebih membuat terkejut adalah alasan kenapa Belanda mengembalikan artefak itu tanpa imbalan. Ternyata alasan biaya, karena memelihara benda kuno seperti itu membutuhkan dana besar. Mungkin ada alasan lain, misalnya, Belanda sudah tak memerlukan lagi menyimpan "sejarah bangsa lain". Indonesia sudah pasti ibarat mendapat durian runtuh. Menteri Muhadjir pun bilang ini peristiwa bagus, meski tak tahu harus berbuat apa sebelum pergi ke Belanda melihat benda-benda itu.

Akan ditaruh di mana artefak itu nantinya? Menteri Muhadjir hanya menyebutkan artefak akan dipilah-pilah, kalau berupa buku ditaruh di Perpustakaan Nasional. Artinya, artefak yang berupa patung akan ditaruh di Museum Nasional atau museum yang ada di daerah disesuaikan dengan asal artefak. Maka artefak yang berupa lontar mungkin akan menghuni Museum Lontar Gedong Kirtya di Singaraja, Bali.

Apakah kita siap dengan dana memelihara artefak itu jika Belanda saja kewalahan? Artefak itu harus dirawat. Sebaiknya jika berupa buku apalagi berbentuk lontar perlu disalin dalam format digital. Itu tahap awal dan dilanjutkan proyek penerjemahannya. Upaya ini pernah dilakukan untuk koleksi di Gedong Kirtya oleh sebuah lembaga swasta, tapi tak berlanjut karena pemerintah tak punya perhatian. Kalau pemerintah tetap tak punya perhatian terhadap urusan budaya luhur bangsa ini karena lebih banyak rupiah disedot urusan politik maka pengembalian 1.500 artefak dari Belanda adalah bencana. Artefak dipulangkan untuk dicampakkan dan lenyap pelan-pelan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

4 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

4 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

8 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

12 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

26 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

30 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

32 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

36 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

37 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

37 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah