Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bencana

Oleh

image-gnews
Iklan

Bencana tak putus-putusnya menghampiri negeri kita. Ada yang datang secara tiba-tiba, tanpa tanda apa pun sebelumnya. Ada yang seharusnya bisa diantisipasi, tapi kita selalu lengah atau mungkin mengira itu urusan kecil. Syukur jika ada bencana yang tidak jadi datang karena kita siap mencegahnya.

Tentu saja ini rupa-rupa bencana, bukan yang sejenis atau yang bisa diperbandingkan. Bencana tanpa permisi itu, contohnya, gempa yang menggoyang Pidie Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Betapapun ilmu gempa sudah dikuasai pakar kita, namun tak ada seorang pun yang tahu kapan gempa itu datang. Tampaknya ini rahasia alam yang harus tetap jadi misteri.

Ilmu tentang gempa semakin banyak diketahui. Para pakar sudah bisa memetakan daerah yang potensial mengalami gempa. Jalur patahan lempeng bumi sudah bisa digambar. Di Sumatera, misalnya, setidaknya ada tiga sesar (patahan di darat), yakni Sesar Sumatera, Sesar Seulimeum, dan Sesar Samalanga-Sipopok. Sedangkan di laut, ada Lempeng Australia-Eurasia. Kabupaten Pidie Jaya, yang Rabu subuh lalu kebagian gempa, termasuk berada di jalur Sesar Samalanga-Sipopok itu. Pada 1967 gempa juga terjadi persis di kawasan ini.

Tapi kenapa korban masih juga berjatuhan dalam jumlah besar? Karena kita mengabaikan pesan para pakar, juga pesan para leluhur untuk membangun rumah tahan gempa di atas patahan bumi itu. Para leluhur kita di masa lalu sudah menemukan arsitektur tahan gempa dengan bangunan kayu, dan terbukti aman dari goyangan gempa. Sayang hal ini banyak ditinggalkan dengan alasan rumah kayu lebih mahal dibanding rumah beton. Lalu, pengawasan dari pemerintah pun alpa. Korban gempa di Pidie sebagian besar tertimbun bangunan yang roboh karena konstruksi rukorumah tokoyang bertingkat itu tak memenuhi standar. Ini bukan persoalan di Pidie saja, tapi juga di banyak tempat rawan gempa. Seharusnya ini bisa jadi pelajaran ke depan bagaimana membangun di atas patahan bumi itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bencana yang tak ada hubungan dengan gempa, contohnya masih saja dipamerkan sikap intoleransi dalam melaksanakan keyakinan beragama. Perayaan Natal di Gedung Sabuga Bandung dihentikan oleh ormas yang bernapaskan agama lain yang tidak merayakan Natal. Apa pun kasusnya, mungkin termasuk urusan izin yang tak sempurna, penghentian paksa itu adalah bencana, karena seharusnya bukan ormas keagamaan yang bertindak. Aparat hukumlah yang melarang atau tetap mengizinkan. Kalau "urusan kecil" seperti ini terus dipelihara, berbuih-buihlah bicara soal aksi super damai, orang akan tetap waswas akan terpeliharanya kebinekaan di negeri ini.

Dua bencana yang disebut itu, sekali lagi, tak saling berkaitan. Yang satu fenomena alam yang sulit ditebak, yang lain bencana yang gejalanya bisa dibaca. Ada perilaku kurang baik dari ormas keagamaan yang suka merecoki urusan umat beragama lain. Hanya orang yang punya hobi membodohi masyarakat yang menyebutkan gempa di Aceh adalah "balasan" dari intoleransi di Bandung. Ini karangan pemabuk khas di media sosial.

Lalu, bencana mana yang batal datang? Tergolong embrio bencana atau tidak, urusan makar yang dituduhkan kepada beberapa aktivis cukup mengagetkan masyarakat. Mereka yang ditangkap polisi adalah ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah sepuh, yang sepertinya tak punya kekuatan untuk melakukan makar. Tapi proses hukum sedang berlanjut, mari kita ikuti. Harapan kita ini bukan masalah besar, meskipun penangkapan itu ternyata penting juga agar aksi super damai yang disebut 212 di Monas tidak ternoda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

4 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

8 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

8 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

13 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

16 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

30 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

34 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

36 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

40 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

41 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.