Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piknik

Oleh

image-gnews
Iklan

Gemuruh sorak menggema di Stadion Pakansari Cibinong menyambut kemenangan tim nasional sepak bola Indonesia melawan Thailand. Banyak yang berteriak "hidup Indonesia". Di lapangan para pemain ceria, ada Rizky Rizaldi Pora dari Ternate, ada Manahati Lestusen dari Ambon, ada Boaz Solossa dari Sorong, ada Ferdinand Alfred Sinaga dari Bengkulu. Ada lagi yang datang dari Palembang, Balikpapan, dan tentu ada yang dari Jawa.

Indonesia begitu luas. Dengan mengeja namanya saja, pemain tim nasional datang dari berbagai daerah, bahkan dari beragam agama soal agama ini seharusnya tidak ditulis. Tiga puluh ribu penonton di stadion dan puluhan ribu lagi yang tak bisa masuk stadion tapi bisa mendapatkan roti, eh bukan, bakso gratis tak menghiraukan perbedaan itu. Indonesia adalah kita, begitu slogan terbaca. Kicauan di media sosial berhamburan memberi selamat, dari presiden, wakil presiden, menteri, pimpinan parlemen, semua memuji tim yang anggotanya beragam ini.

Setelah stadion sepi? Tak ada lagi kebanggaan yang sama. Kita terkotak-kotak kembali. Orang mudah mencela orang lain, tak peduli itu kawan lamanya, kalau beda dukungan calon gubernur, misalnya. Apalagi ditambah dengan beda agama. Kata-kata pun sangat tak sopan. Kebencian dipelihara. Apa pun yang dilakukan orang lain selalu salah, termasuk menyalahkan aparat. Polisi menangkap teroris yang belum meledakkan bom disebut pengalihan isu. Bom meledak, polisi kecolongan.

Mungkin kita perlu banyak menggelar atau terlibat dalam turnamen sepak bola internasional. Juga mengirim atlet-atlet berprestasi lainnya, seperti bulu tangkis. Terbukti saat medali emas Olimpiade diraih pemain bulu tangkis, kita pun sempat bangga sebagai bangsa tanpa mempersoalkan dari mana asal pemain itu dan apa keyakinannya. Indonesia adalah kita yang majemuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lewat sepak bola atau bulu tangkis atau mungkin prestasi anak bangsa yang lain, kita bisa bersatu dan menghargai kebinekaan. Kita bisa melupakan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan yang menyangkut perbedaan, baik dalam masalah budaya, keyakinan atau apa pun. Apakah perlu kita ungkit kembali pemakaian atribut Santa menjelang Natal, misalnya? Atribut itu banyak dipakai karyawan supermaket untuk menarik pelanggan sambil menawarkan diskon Natal. Sepanjang tak ada pemaksaan, apalagi karyawan pasar modern itu melakukan dengan senang hati, dapat bonus pula kalau target penjualan tercapai, apa ada yang salah? Toh, menjelang Lebaran, mereka juga memakai kerudung dan mal-mal dihias ketupat di setiap sudut. Ketupat Lebaran yang cara menganyamnya warisan dari budaya Hindu di era Majapahit. Apa yang salah kalau itu cuma atribut yang tidak berkaitan erat dengan akidah? Toh, diskonnya diterima oleh siapa pun yang berbelanja, tak diperiksa agamanya apa.

Mungkin kita perlu lebih banyak menonton pertandingan olahraga, apalagi jika tim kita yang berlaga. Atau istilah anak muda sekarang, kita perlu lebih banyak piknik. Selama ini kita terkurung di kelompok yang sempit. Cobalah piknik mencari angin di semesta yang luas. Kita punya berbagai budaya di Nusantara, tak bisa kita seragamkan dengan satu budaya saja. Kita warisi budaya itu dari leluhur yang sangat menghormati keberagaman. Wali Songo menyebarkan Islam dengan budaya wayang, kenapa patung tokoh wayang harus kita robohkan sekarang? Sunan Kudus merawat candi Hindu untuk dipakai menara masjid, kenapa sekarang kita tidak meneladani perbedaan itu?

Mari kita lebih banyak piknik untuk melapangkan hati.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

10 menit lalu

ilustrasi
2 Pengajar Pondok Pesantren di Kabupaten Agam Diduga Sodomi 40 Santri Sejak 2022

2 pengajar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, ditangkap Polresta Bukittinggi karena mencabuli 40 santri.


Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

10 menit lalu

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kata Dasco Gerindra Soal Usul Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Dasco menyatakan lebih setuju Pilpres dan Pileg dilaksanakan bersamaan.


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

13 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

13 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

32 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

38 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

43 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

43 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

43 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

43 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa