Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dusta

Oleh

image-gnews
Iklan

Kita, di negeri ini, hidup dengan politik yang sangat ramai tapi sepele. Tak ada hal-hal mendasar yang dipertarungkanhal-hal yang mendasar karena menggetarkan hati, pikiran, dan kehidupan hampir semua orang.

Pernah, dahulu, politik bisa gemuruh mirip gempa laut: politik adalah antagonisme yang membuat sebuah kekuasaan yang mapan guyah dalam tubuh dan jiwanya. Kini yang semacam itu absen. Kebenaran yang kukuhhingga tak hanya bergaung secara partisan, tapi juga di dalam kesadaran kawan dan lawankini lapuk. Bahkan tidak bisa ada. Kini pertarungan bergerak semata-mata karena opini, dengan opini.

Dalam situasi seperti ini saya bisa mengerti kenapa Badiou menyebut opini secara mutlak bertentangan dengan "ethika kebenaran", l'ethique de la verite. Badiou adalah salah satu dari sedikit pemikir di masa ini yang mempertahankan pandangan bahwa kebenaran bukanlah hasil bentukan sepihak; ia bersifat universal, tak tergantung posisi, waktu, dan tempat.

Kebenaran ini muncul melintas bersama l'evenement, kejadian yang mengguncang keadaan. Ketika pertempuran mati-matian terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, waktu itu tampak jelas keadilan dan kemerdekaan hendak direnggutkan lagi dari bangsa Indonesia. Makin tampak pula ada sesuatu yang jahat terungkap pada rezim kolonial yang hendak memaksakan kekuasaannya kembali. "Keadilan" dan "kemerdekaan" hari itu tak dirumuskan, tapi keduanya tetap kebenaran yang mengimbau, menggugah, dan menggetarkan saat itu, juga dalam kenangan hari ini.

Ada sebuah cerita. Konon di Surabaya hari itu seorang opsir Inggris melihat seorang pejuang Indonesia muda tertidur di sebuah sudut, beristirahat dengan bedil di sampingnya ketika tembak-menembak berhenti sementara. Ia mengatakankalau tak salah kepada Bung Hatta yang dikawalnyabahwa Indonesia tak akan bisa dikalahkan dalam perang di bulan November itu: di tubuh kecil itu ada suatu keyakinan yang besar. Saya kira sang opsir, di pihak seberang, tanpa banyak bicara mengakui sifat universal dari kebenaran yang mendasari keyakinan itu.

Memang, selalu, di mana pun, ketika kebenaran dirumuskan jadi pengetahuan dan hukum, ketika ia dipaksakan sebagai sesuatu yang mutlak, ia tak lagi seperti ketika ia buat pertama kalinya mencekam dan menggugah; ia jadi pandangan sepihak, yakni yang sedang berkuasa.

Hari ini politik adalah politik pandangan-pandangan sepihak. Ia politik tak-peduli-kebenaran. Majalah The Economist menyebut keadaan ini, yang bercabul seperti wabah di mana-mana, sebagai politik post-truth, "pasca-kebenaran". Sebagaimana yang terjadi dalam pemilihan Presiden Amerika, dan pilkada di Jakarta, dusta, fitnah, dan manipulasi kata dan fakta berkecamuk. Para politikus dan aktivis tak lagi merasa perlu mengacu pada nilai yang universal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan politik di zaman yang terdahulu. Dulu kebohongan juga disebar dan dikomunikasikan, namun dengan argumen yang mengacu pada kebenaran, meskipun kebenaran yang lemah dan hanya lamat-lamat. Dulu diam-diam masih ada pengharapan bahwa dusta yang diucapkan itu, melalui waktu dan adu pendapat, akhirnya akan bisa diterima siapa saja. Ketika para propagandis Nazi berpedoman bahwa "kebohongan yang terus-menerus diulang akan jadi kebenaran", orang-orang Hitler itu sebenarnya masih mempedulikan kebenaran, meskipun dengan sikap kurang ajar dan sinis.

Kini dusta dan manipulasi dilakukan tanpa peduli itu. Faktor yang baru dalam komunikasi politik yang sarat dusta kini adalah kecepatan. Teknologi, dengan Internet, membuat informasi dan disinformasi bertabrakan dengan langsung, dalam jumlah yang nyaris tak terhitung, menjangkau pendengar dan pembaca di ruang dan waktu yang nyaris tak terbatas. Bagaimana untuk membantah? Bagaimana memverifikasi?

Pernah zaman ini mengharap Internet akan membawa pencerahan. Informasi makin sulit dimonopoli. Ketertutupan akan bocor. Dialog akan berlangsung seru. Yang salah diperhitungkan ialah bahwa media sosial yang hiruk-pikuk kini akhirnya hanya mempertemukan opini-opini yang saling mendukung. Yang salah diperkirakan ialah bahwa dalam banjir bandang informasi kini orang mudah bingung dan dengan cemas cenderung berpegang pada yang sudah siap: dogma, purbasangka yang menetap, dan takhayul modern, yaitu "teori" tentang adanya komplotan di balik semua kejadian.

Tak ada lagi Hakim dan Juri yang memutuskan dengan berwibawa mana yang benar dan yang tidak, mana yang fakta dan mana yang fantasi. Media, komunitas ilmu, peradilan: semua ikut kehilangan otoritas, semua layak diduga terlibat dalam orkestrasi dusta yang luas kini.

Dan agama? Yang tak disadari kini: agama telah mengalami sekularisasi, ketika Tuhan jadi alat antagonisme politik, bukan lagi yang Mahasuci yang tak dapat dijangkau nalar dan kepentingan sepihak.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

1 menit lalu

Puluhan pengendara motor berteduh di bawah tiang pancang LRT saat hujan yang cukup lebat, di Jalan protokol Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 6 April 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Dekat Puncak Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Tetap Guyur 19 Wilayah di Indonesia

BMKG memperkirakan 19 wilayah di Indonesia bakal tetap dibasahi hujan intensitas sedang hingga lebat hingga awal Agustus 2024.


PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

1 menit lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberi laporan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PPATK Ungkap Ada Masyarakat Berpenghasilan di Atas Rp 1 Miliar Main Judi Online dengan Deposit Rp 4,8 Miliar

PPPATK ungkap sejumlah masyarakat berpenghasilan di atas Rp 1 miliar main judi online.


Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

20 menit lalu

Ekspresi pebulutangkis Ganda Putri Indonesia Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti saat berhadapan dengan pebulutangkis Ganda Putri Malaysia Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar Kapal Api Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dengan skor 18-21 dan 19-21 gagal melaju ke babak selanjutnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jelang Laga Pertama Olimpiade Paris 2024, Apriyani / Fadia Sudah Intip Kekuatan Pasangan Jepang

Apriyani / Fadia memastikan persiapannya berjalan baik menjelang laga pertama di Olimpiade Paris 2024.


Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

26 menit lalu

Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. TEMPO/Randy
Timnas Indonesia U-19 vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024 Sabtu Malam Ini, Indra Sjafri: Laga Penuh Gengsi

Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024 pada Sabtu malam, 27 Juli.


Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

31 menit lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ekonom Sebut Keterlibatan Masyarakat Indonesia di Sektor Asuransi Masih Rendah, Ini Alasannya

Sektor asuransi hanya berkontribusi 6,9 persen terhadap totoal Gross Domestic Product (GDP), membuat Indonesia berada di posisi keenam Asia Tenggara


Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

31 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Respons PAN-Nasdem-PKS Soal Isu Poros Koalisi PKB dan PDIP di Pilkada 2024

PKB dan PDIP menjajaki peluang berkoalisi pada Pilkada 2024.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

31 menit lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

31 menit lalu

Warga menggunakan payung di bawah sengatan matahari di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Jepang diterjang gelombang panas dengan cakupan lebih luas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat celsius, terjadi pada Senin (8/7/2024), di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama. REUTERS/Issei Kato
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Eropa, Negara Mana Saja yang Suhunya Naik?

Gelombang panas dengan suhu udara menembus 40 derajat Celcius melanda negara-negara Eropa


Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

31 menit lalu

Humas PN Medan Erintuah Damanik saat dijumpai di Pengadilan Negeri Medan. ANTARA
Jejak Vonis Kontroversial Hakim Erintuah Damanik, Terbaru Bebaskan Gregorius Ronald Tannur

sejumlah perkara kontroversial yang pernah ditangani Erintuah Damanik.


Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

31 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Top 3 Dunia: Maskapai Terbaik Dunia hingga Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 Juli 2024 diawali oleh daftar 10 maskapai terbaik di dunia untuk 2024.