Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anti-Santa

Oleh

image-gnews
Iklan

Menjelang Natal 1951, di Kota Dijon, Prancis, para pastor memutuskan menggantung patung Pere Nol, alias Sinterklas, alias Santa Klaus, di halaman Katedral. Kemudian jenggotnya dibakar. Kemudian seluruh tubuhnya dimakan api.

Sebanyak 250 anak diundang buat menyaksikan upacara itu. Gereja menjelaskan alasannya dalam sebuah siaran pers, mengisyaratkan bahwa Sinterklas adalah dusta dan "dusta tak mampu membangunkan rasa keagamaan pada diri anak".

Kata para padri Dijon pula: "Bagi kita yang Kristiani, hari raya Natal harus tetap merupakan hari lahir Juru Selamat kita."

Di Indonesia, sebagian orang Islam dengan konyol masih percaya, Sinterklas dan topinya yang berbentuk kantong merah-putih itu penanda "Kristen". Mereka tak menelaah sejarah: di negeri Nasrani sendiri bahkan seluruh perayaan Natal pernah diharamkan, dan acara Sinterklasdengan keramaiannya yang tak religius dan perdagangannyadikecam. Tak amat mengherankan jika para pastor di Dijon ingin meniadakan tokoh ganjil yang disebut "Bapa Kermis" itu dari fantasi anak-anak.

Pada mulanya para anti-Santa bukan penganut Katolik. Pada mulanyasebelum Sinterklas jadi tokoh sentral di Hari Natalyang kuat adalah anti-Natal.

Di Skotlandia, hari Natal telah dihapuskan pada 1560-an oleh penguasa Protestan. Pada Januari 1645, di London, parlemen mengumumkan Directory for the Public Worship of God, arahan bagi orang yang akan beribadah di tempat umum. Parlemen, yang dikuasai kaum Puritan yang anti-gereja dan memusuhi segala ornamen dan kemeriahan ala Katolik, menganggap Natal tak perlu dirayakan, apalagi dengan disertai wanton Bacchanalian feast, "pesta binal mabuk-mabukan".

Memang sebelum itu, Natal adalah libur yang asyik. Selama 12 hari, gereja dan gedung-gedung di London dirias dengan cantik, hadiah dibagikan kepada fakir miskin, makanan terlezat disiapkan, dan pesta berlangsung. Orang bersantap, berdansa, bernyanyi, minum, berjudi. Antara iman dan syahwat, antara syukur dan gairah tubuh, terdapat batas yang sangat samar.

Bagi kaum Puritan, ini semua akan berujung pada dosa. Ketika berkuasa, mereka menolak menyebut Natal "Christmas" (ada kata "mass"). Natal adalah "Christ-tide". Tanggal 25 Desember mereka nyatakan bukan hari libur; pasar dan toko harus buka seperti di hari lain. Tentu saja tak ada ramai-ramai. Jika ada yang istimewa: 25 Desember adalah hari puasa dan berdoa, hari umat bersujud dan mengenang dosa.

Dalam sejarah Inggris, sejak 1660 berangsur-angsur kaum Puritan terpojok. Mereka yang mengungsi ke Amerikakhususnya ke daerah New Englandmelanjutkan pandangan hidup mereka. Tak mengagetkan bila pada 1659, di Massachusetts, orang didenda jika merayakan Natal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru satu abad kemudian pesta Natal mulai bermunculan, dan baru pada 1830-1890 Natal dianggap perayaan yang dijamin hukum.

Dari sini Sinterklas, dalam wujudnya sekarang, ditampilkan: bukan oleh gereja Protestan tentu saja, bukan pula oleh gereja mana pun, melainkan oleh imajinasi khalayak, hasrat bersuka-suka, dan mekanisme modal.

Mula-mula adalah perdagangan hadiah. Makin lama, hadiah Natal bukan dibuat sendiri, melainkan dibeli. Toko-toko pun menggelar etalasenya. Hasrat pun berkembang jadi kebutuhan dan rasa kurang yang tak putus-putus. Pada 1874 Macy's, toserba besar di New York, memajang tableau boneka-boneka dengan harga total 10 ribu dolar. Sejak itu, etalase yang bersaing gilang-gemilang jadi bagian hari Natal.

Sosok Sinterklas, sebagaimana kita lihat kini, adalah bagian dari etalase itu: sebuah ilusi yang menyajikan janji tentang milik dan benda-benda. Tokoh Natal Amerika ini memang mirip tokoh religi; ia mengandung misteri. Tapi ia, sebagai salesman, tak menakutkan. Ia ceria. Jika dongengnya mirip dongeng agama, karena ia dipercaya anak-anak kecil yang diperdayakan orang-orang dewasa. Antropolog Levi Strauss menyebut Sinterklas "dewa dari sebuah kelompok usia di masyarakat kita".

Dari fantasi Sinterklas kita pun melihat dua dunia yang terpisah tapi berjenjang: dunia anak-anak dan dunia orang dewasa, yang dijalani dalam inisiasi, rites of passage.

Para pastor di Dijon mungkin melihat bagaimana "ritus" itu perlu dijauhkan dari "dusta", yakni dusta tentang Sinterklas. Dusta tak pernah mendidik, kata merekadan lagi pula Si Bapa Kermis telah mengambil peran Kristus sebagai tokoh Natal. Maka ia harus dimusnahkan.

Tapi orang yang tak beriman mungkin akan mengatakan, di balik Katedral Dijon itusebagaimana di dalam lembaga agama mana puntersimpan dusta juga, meskipun lain. Jangan-jangan orang dewasa memerlukan agama seperti konsumen suka nonton etalase: perlu janji, perlu dusta atau ilusi yang indah, sebagaimana anak-anak perlu Santa. Ritus ke arah dewasa terjadi ketika mereka menyadari kemungkinan itu.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

3 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

7 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

9 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

13 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

14 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

14 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

14 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

14 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

14 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

14 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.