TEMPO.CO, Jakarta- Tom Cruise kembali memerankan si pengelana viginate Jack Reacher.Kali ini greget dari film pertama memudar.
***
Jack Reacher kembali lagi.
Kali ini, setelah beberapa telpon intim dengan Mayor Susan Turner (Cobie Smolders) yang suaranya memikat Reacher, saling menggoda dan saling ledek. Ini membuat si pengelana pendiam itu kepingin menjenguk pemilik suara bagus. Di ruang bekas tempat yang dipimpinnya dulu,Jack Reacher tak menemukan Susan Turner. Ternyata, menurut atasannya, Susan Turner sedang ditahan atas tuduhan spionase.
Tentu saja Jack Reacher tak bisa melahap informasi aneh itu begitu saja. Maka dia mulai menjalankan kebiasaannya. Bagi mereka yang sudah mengenal tokoh Jack Reacher melalui novel-kriminal karya Lee Childs (nama samaran penulis Inggris Jim Grant yang sudah menghasilkan 18 novel seri Jack Reacher), pasti siap menanti tindakan vigilante apa yang akan dilakukan. Reacher, tokoh rekaan Child ini adalah favorit pembaca karena dia seorang eks polisi militer yang kemudian ‘menghilang’ dari mata publik dan beralih menjadi tokoh yang membereskan ketidakadilan dengan caranya sendiri. Di dalam novel-novel Childs, sosok, Reacher (tak ada yang memanggilnya ‘Jack’) digambarkan seseorang bertubuh gigantik dan hampir tak pernah menggunakan senjata ketika menaklukkan lawan, meski ia dikepung. Bisa dibayangkan ketika pada film Jack Reacher pertama (Sutradara: Christopher McQuarrie, 2012) menampilkan Tom Cruise, bukan hanya penggemar novel Child, tapi kritikus juga mencibir.
Namun film thriller itu berhasil. McQuarrie berhasil menampilkan ketegangan sepanjang film dan membuat kita percaya Tom Cruise bukan hanya sekedar menjiplak penampilan Ethan Hunt dalam seri Mission Impossible yang serba fantastik dan mewah itu. Penonton dan kritikus akhirnya bisa menerima Tom Cruise bisa bermetamorfosa menjadi Reacher si pengelana yang cuma punya sebiji t-shirt dan sebiji sikat gigi dan berpindah dari satu kota ke kota lain dengan nebeng mobil atau truk orang asing.
Ketidak adilan yang terjadi di kalangan militer dalam film “Never Go Back” tentu saja bukan sekedar persoalan politik internal militer; tetapi ada sebuah konspirasi besar yang melibatkan senjata api dan berbagai benda terlarang lainnya yang sudah pasti merujuk pada pucuk pimpinan militer yang korup. Reacher juga menghadapi kasus personal lainnya: salah satu perempuan yang pernah berhubungan dengannya menuntut tunjangan hidup untuk anak mereka yang sudah remaja.
Jadilah Jack Reacher bersama Mayor Susan Turner dan si remaja Samantha Dayton (Yanika Yarosh) ---seperti sosok Bourne dibelah tiga—saling kejar mengejar di New Orleans yang sedang ramai akan berpesta Halloween.
Dibanding dengan ketegangan thriller dalam film Jack Reacher pertama, apalagi ada ‘hadiah’ kejutan bagi penggemar film dengan munculnya Werner Herzog sebagai bos penjahat, film ini adalah penurunan yang agak mengecewakan. Keistimewaan dan keberhasilan Tom Cruise dalam film-film laganya –terutama pada distribusi internasional—selalu pada dua hal: Cruise selalu melakukan stunt (adegan berbahaya) sendiri, tanpa aktor pengganti; adegan laga yang dilakukan sering unik dan berbahaya (seperti halnya yang dilakukan dalam film-film Mission Impossible) , dan yang terpenting plotnya tetap menarik dan selalu memiliki belokan dan lekukan yang mengejutkan.
Sutradara Edward Zwick (pernah bekerja sama dengan Tom Cruise dalam film The Last Samurai) seperti “malas berusaha” untuk mencari sesuatu yang unik. Kejar mengejar, panjat memanjat loteng, bersembunyi di antara keramaian festival dan luka goret di wajah Tom Cruise seluruhnya bukan sesuatu yang baru. Plot jebakan terhadap Susan Turner juga tidak membuat penonton bergetar di pinggir kursi bioskop dan kisah si remaja Samantha yang mungkin ingin mengupas sisi kemanusiaan Jack Reacher disajikan dengan agak tanggung.
Ketegangan seksual antara Jack Reacher dengan lawan main perempuan sebetulnya menarik. Dalam film pertama tampil aktris Rosemund Pike yang memiliki chemistry yang kuat dengan Tom Cruise dalam film Jack Reacher pertama meski tak pernah terjadi apapun kecuali ketegangan seksual dalam diam ;sementara dalam film ini Cobie Smolders dan Tom Cruise lebih seperti kawan seiring sejalan.
Plot cerita ini tak unik seperti film pertama: si jahat adalah para petinggi militer korup yang berkongkalikong dengan pengusaha dengan deretan bekas tentara blingsatan yang gemar membunuh. Si baik adalah tentara perempuan yang patuh pada system. Si remaja adalah embel-embel yang diletakkan untuk membuat Jack Reacher tampak seperti manusia biasa, dan bukan superhero.
Tapi ini Tom Cruise. Pada usia karirnya yang ke 40 (Hollywood selalu menghitung karir Cruise sejak dia melejit dalam film Risky Business tahun 1986, meski sebelumnya dia sudah muncul di beberapa film), Cruise adalah jaminan mutu di dunia. Film apapun dengan Cruise, menjadi magnet. Dan dia tahu kekuatan dirinya. Dengan atau tanpa senyum megawatt.
Leila S.Chudori
JACK REACHER, Never Go Back
Sutradara : Edward Zwick
Skenario : Richard Wenk, Edward Zwick, Marshall Herskovitz
Berdasarkan novel karya Lee Childs
Pemain : Tom Cruise, Cobie Smolders, Aldis Hodge, Patricj Heusinger, Danika Yarosh