Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampanye

Oleh

image-gnews
Iklan

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud turun dari pesawat dengan menggunakan tangga berjalan yang khusus didatangkan dari negerinya, Arab Saudi. Di bawah, sudah menunggu Presiden Joko Widodo. Salaman pun dimulai. Lalu ada yang menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan Sang Raja. Ia adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Raja Salman pun menyambut tangan Ahok seperti menyambut tangan-tangan yang lain.

Yang viral di media sosial dan heboh di layar televisi bukan salaman Raja Salman dengan Presiden Jokowi, melainkan Raja dengan Ahok. Kok bisa? Bukankah Ahok sebagai Gubernur DKI sudah biasa-dan sesuai aturan protokol-ikut menjemput tamu negara? Ahok semata menjalankan "tugas dinas" sebagai Gubernur DKI. Jadi itu hal yang biasa saja.

Menjadi tidak biasa karena Jakarta sedang memilih gubernur baru dan Ahok kembali mencalonkan diri sebagai kandidat inkumben. Karena itu, setiap adegan yang bisa mengangkat citra dirinya menjelang putaran kedua pilkada ini pasti dilakukan Ahok. Ia menyiapkan tim, dan kedatangan Raja Salman sudah diperhitungkan bisa dijadikan ajang kampanye. Tak sampai hitungan jam, salaman Raja Salman dengan Ahok sudah di-posting di akun pribadi Ahok-sudah pasti ini pekerjaan tim. Lalu para "pencinta Ahok" ramai-ramai menyebarkannya. Bahkan, tutup kepala Raja Salman yang bercorak kotak-kotak pun disebut sebagai "kode mendukung Ahok". Betul kata seorang teman, ada yang hilang dalam pilkada DKI Jakarta ini, yakni kejernihan.

Bisa jadi Ketua KPU Jakarta Sumarno sudah memprediksi ada kampanye terselubung seperti ini dan dia ingin menjernihkan masalah. Caranya, dengan melegalkan kegiatan yang dilakukan oleh calon-calon gubernur sehingga tidak ada kampanye terselubung. Semua kampanye harus terang-benderang, adil untuk semua calon. Ini berarti mau tak mau Ahok diharuskan cuti selama masa kampanye putaran kedua pilkada DKI Jakarta.

Surat keputusan KPU DKI tentang kampanye ini sedang diproses yang didahului uji publik. Namun kubu Ahok langsung belingsatan. Juru bicara tim pemenanganAhok, Gusti Putu Artha, mantan anggota KPU pusat, siap melaporkan KPU DKIke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) apabila memberlakukan kampanye pada putaran kedua pilkada DKI.Alasannya, Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2016 tak ada menyebut kampanye tatap muka dan penyebaran brosur. Yang ada hanya penajaman visi-misi program dalam bentuk debat. Namun Sumarno menyebut dasar hukum itu sesuai dengan undang-undang dan KPU DKI boleh membuat keputusan tentang kampanye putaran kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang hilang dari pilkada DKI adalah kejernihan-mengutip lagi suara teman. Bukan saja nalar tak jernih, juga tak jernih melihat kenyataan. Kalau kampanye hanya diisi debat dan tidak ada tatap muka, bagaimana keadilan bisa diwujudkan untuk kedua pasangan calon? Ahok setiap pagi bertatap muka de-

ngan warga Jakarta yang datang ke Balai Kota. Bisa pula setiap hari "dinas" sebagai gubernur, meresmikan proyek atau memberi bantuan sosial. Salaman dengan Raja Salman saja diunggah dalam hitungan menit ke media sosial, bagaimana dengan "dinas kerja" lainnya? Apa Ahok tidak boleh keluar dari ruang kerjanya seraya menunggu pencoblosan? Pasti ramai lagi protes: gubernur kok tak mengurusi warganya.

Pelajaran dari pilkada Jakarta ini adalah undang-undang dan peraturan yang menyangkut pemilu dan pilkada tidak rinci mengatur putaran kedua, sehingga niat KPU DKI membuat aturan kampanye yang mengharuskan inkumben cuti lagi dicurigai sebagai tidak netral. Itu saja, titik. PUTU SETIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

4 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

8 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

10 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

14 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

15 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

15 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

15 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

15 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

15 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

15 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.