Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasyim Muzadi

Oleh

image-gnews
Iklan

Seorang tokoh terlihat dari bagaimana perhatian masyarakat kepada orang itu ketika meninggal. Bahkan ketika makamnya dikunjungi banyak orang setelah berbulan-bulan kemudian. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, yang meninggal dunia pada Kamis lalu dan dimakamkan di pesantrennya di Depok, Jawa Barat, tergolong dalam kelompok ini.

Tak ada yang ragu akan ketokohan beliau. Ribuan pelayat, dari pejabat negara, politikus, tokoh agama, hingga tentu para santri, hadir dalam acara pemakamannya. Perhatian negara pun besar, Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin upacara di liang lahad dan Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi Hasyim Muzadi beberapa hari sebelum wafat di Malang.

Kematian memanglah misteri, tak ada seorang pun yang tahu kapan datangnya. Ini hak prerogatif Yang Maha Kuasa, Tuhan Semesta Alam. Kita semua akan menempuh jalan yang sama, kita menunggu sesuatu yang sudah amat pasti, kematian. Hidup panjang, bahkan "aku mau hidup seribu tahun lagi" sebagaimana yang ditulis penyair Chairil Anwar, hanyalah angan-angan. Chairil sendiri justru meninggal di usia muda, jauh lebih muda dari Hasyim Muzadi yang pada usia 72 tahun.

Waktu yang dipilih Hasyim Muzadi meninggalkan dunia ini bersamaan dengan keprihatinan kita akan hiruk-pikuk masalah politik yang membawa-bawa agama. Pilkada DKI Jakarta jadi ladang subur bagaimana agama dibawa masuk ke ranah politik, bukan dalam fungsinya sebagai sesuatu yang menenteramkan, melainkan yang mencemaskan. Memang kehebohan yang sudah melecehkan kejernihan cara pandang kita ini hanya terjadi di sebuah provinsi dari 33 provinsi yang ada. Tapi Jakarta adalah pusat segala informasi. Dari sini, tayangan televisi dan media massa mengaduk-aduk provinsi lainnya, yang membuat seluruh negeri terjangkit wabah kehebohan. Apalagi tokoh-tokoh nasional terlibat di pusaran itu, bahkan tokoh daerah pun ditarik pula untuk meramaikan ketidakjernihan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasyim Muzadi, seorang ulama yang lurus, seorang pendidik yang memiliki pesantren di dua kota-Depok dan Malang-barangkali termasuk yang prihatin akan kebablasannya cara berdemokrasi di Jakarta yang riuh ini. Bukankah Hasyim Muzadi sampai akhir hayatnya adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden? Karena kesehatannya yang menurun, barangkali pertimbangan apa yang hendak disampaikan ulama ini kepada presiden belum pernah ada, terutama dalam kaitan dengan pilkada DKI Jakarta. Kita juga tidak tahu pertimbangan apa yang disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang masih sehat bugar. Lembaga ini tampaknya bekerja dengan sunyi, syukur kalau memang sudah bekerja dengan baik.

Hasyim Muzadi justru memberikan pesan penting dengan memilih waktu untuk menghadap Sang Khalik. Yakni yang dibutuhkan negeri ini adalah kerukunan, silaturahmi, saling bertegur sapa, bersalaman di antara para tokoh bangsa. Lihatlah suasana di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, sejumlah tokoh yang terkesan selama ini berseberangan hadir bersama. Ada calon Gubernur DKI, ada politikus dari kedua pendukung pasangan calon, ada pimpinan ormas Islam yang selama ini dikenal dengan kekhususan karakter, tak terhitung orang-orang yang mungkin punya keberpihakan buta kepada masing-masing pasangan calon. Juga orang-orang yang prihatin atas situasi politik di Jakarta namun tak bisa berbuat apa-apa.

Jika begitu halnya, Hasyim Muzadi tak hanya di masa hidupnya memberi teladan bagaimana kita harus hidup rukun. Di ujung usianya pun, beliau juga tetap ingin merukunkan umat. Selamat jalan, Kiyai. PUTU SETIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Setelah Jadi Tersangka 3 Kasus Korupsi, Bupati Kepulauan Meranti Kini Jadi Tersangka Gratifikasi dan TPPU Puluhan Miliar Rupiah

2 menit lalu

Tersangka Bupati Kepulauan Meranti (nonaktif), Muhammad Adil, menjalani pemeriksaan lanjutan, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023. Muhammad Adil diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pemotongan anggaran seolah-olah sebagai utang kepada penyelenggara negara atau yang mewakilinya tahun anggaran 2022 s/d 2023, serta tindak pidana korupsi penerimaan fee jasa travel umrah dan dugaan korupsi pemberian suap pengkondisian pemeriksaan keuangan tahun 2022 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti. TEMPO/Imam Sukamto
Setelah Jadi Tersangka 3 Kasus Korupsi, Bupati Kepulauan Meranti Kini Jadi Tersangka Gratifikasi dan TPPU Puluhan Miliar Rupiah

KPK kembali menetapkan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil sebagai tersangka gratifikasi dan pencucian uang.


KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

8 menit lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

12 menit lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


KPK Setor Rp 5,7 Miliar ke Kas Negara, Uang Pengganti dari Bekas Bupati Buru Selatan

15 menit lalu

Mantan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa mengenakan rompi tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022. KPK menduga Tagop menerima fee Rp10 miliar dalam kasus tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
KPK Setor Rp 5,7 Miliar ke Kas Negara, Uang Pengganti dari Bekas Bupati Buru Selatan

Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa dihukum enam tahun penjara karena terbukti menerima suap dan gratifikasi.


Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

25 menit lalu

Dua terpidana kasus korupsi Proyek Strategis BTS 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Galumbang Menak (kiri) dan Eks Menteri Kominfo Johnny G Plate (kanan) memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung untuk menjadi saksi mahkota untuk terdakwa Windi Purnama dan Yusrizki Muliawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 15 Januari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Korupsi BTS 4G, Dirut PT Sansaine Exindo Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Terdakwa korupsi BTS Jemy Sutjiawan disebut memberikan komitmen fee sebesar USD 2,5 juta untuk pekerjaan paket 1 dan 2 BTS 4G Tahun 2021.


KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

31 menit lalu

Anggota DPR RI juga Bendahara Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Ahmad Sahroni, mengakui Partai Nasdem menerima aliran uang sebanyak Rp.800 juta dan 40 juta dari mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kembali dijerat sebagai tersangka dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang, terkait pengembangan perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
KPK: Ahmad Sahroni Telah Tambah Pengembalian Dana dari SYL Rp 40 Juta

Tim penyidik KPK sebelumnya meminta dana bekas transfer dari Syahrul Yasin Limpo itu segera dikembalikan Ahmad Sahroni, genapi dana Rp 860 juta.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

47 menit lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

1 jam lalu

NCT Dream. Foto: Instagram/@nct_dream
Harga Tiket dan Benefit Konser NCT Dream di GBK, Presale Mulai 4 April 2024

Penjualan tiket konser NCT Dream di GBK akan terbagi menjadi dua periode, Presale dan General Sale. Harganya mulai dari 1 jutaan.


Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

1 jam lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.