Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ogoh-ogoh

Oleh

image-gnews
Iklan

Datanglah ke Bali, Senin, 27 Maret nanti. Di pelosok pulau itu, di kota maupun di desa, masyarakat ramai mengarak ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh ini lambang setan, atau di Bali disebut bhuta. Wajahnya seram, melambangkan sifatnya yang buruk suka mengganggu orang. Kalau dipadankan saat ini, ogoh-ogoh cocok melambangkan orang yang suka memaki, membenci, memfitnah, dan tentu saja suka bikin hoax.

Ogoh-ogoh diarak keliling desa atau jalanan kota dengan maksud dipertontonkan kepada masyarakat agar sifatnya jangan ditiru, kemudian dihancurkan. Hal itu adalah simbol setan sudah kalah. Masyarakat bisa tenang dan hening merayakan tahun baru Saka, esok harinya.

Tapi kenapa ogoh-ogoh diusung dengan riang? Kenapa masyarakat menyambutnya dengan gembira? Entah berapa puluh kamera dan ratusan handphone berkamera memotret ogoh-ogoh yang jadi tokoh sentral itu. Jangan-jangan ini perlambang pula bahwa kita lagi asyik mengusung dan memuja tokoh yang jahat naik panggung. Dunia yang terbalik-balik.

Para pemaki, pembenci, penyebar hoax, dan sebangsanya seharusnya tergolong "profesi" yang setara dengan bhuta, harus kita campakkan dari pergaulan yang sehat. Namun saat ini justru banyak pengusungnya karena ada kepentingan sesaat. Ada orang yang tadinya berada dalam tataran yang seharusnya berwacana sejuk dan adem karena ditokohkan umat, tiba-tiba berbicara lantang menyerang dan memaki tokoh lain. Seharusnya orang itu diingatkan di mana posisinya, namun banyak orang terbius dan kagum oleh serangan tokoh itu, lalu mengusungnya ke panggung karena adanya persamaan kepentingan. Tokoh yang diserang pun tak kuat mengendalikan diri untuk membalas makian, dan ini pun diusung ramai-ramai. Jadi, sudah tak jelas yang mana patut dijadikan simbol ogoh-ogoh, penyerang atau yang diserang. Saking ramainya penonton, bahkan kemudian tidak jelas pula orang yang mana atau kelompok mana yang mengawali serangan. Kepentingan sesaat mengalahkan kepentingan jangka panjang. Kepentingan sesaat itu, misalnya, memilih Gubernur DKI Jakarta saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Bali, pengusung ogoh-ogoh rentan menjadi korban, apalagi jika dua ogoh-ogoh bertemu. Seperti itulah masyarakat pengusung dua pasangan calon Gubernur Jakarta saat ini. Korban itu minimal rusaknya pertemanan, atau tiba-tiba curiga terhadap teman sekampung, karena kita sudah terhipnotis harus memilih: kalau tidak ini ya harus itu. Berita hoax berhamburan, juga spanduk hoax yang tidak jelas siapa pembuatnya. Yang satu menuduh "pasti kelompok itu" berdasarkan bunyi spanduknya. Kelompok yang dituduh balik menuduh kelompok lawan dengan dalih memakai teknik yang biasa ada dalam dunia pewayangan: berbuat sendiri, menghebohkan perbuatan itu, lalu menuduh orang lain yang berbuat.

Tentu tidak pas menganalogikan pawai ogoh-ogoh di Bali dengan pesta demokrasi di Jakarta. Di Bali orang sepakat, ogoh-ogoh yang diusung adalah simbol kejahatan. Di Jakarta tidak demikian. Pengusung dan yang diusung sama-sama menyebut kelompoknya sebagai orang-orang baik. Tapi pengusung yang satu akan menyebut yang diusung kelompok satu lagi jahat, demikian sebaliknya. Sudah pula diciptakan simbol khusus untuk menjahatkan masing-masing pihak. Yang satu disebut "penista agama", yang satu lagi disebut "kelompok intoleran". Agama dan toleransi kadang mudah disandingkan.

Kira-kira, bagaimana ending-nya? Pawai ogoh-ogoh acap berakhir ricuh di Bali jika aparat berpihak. Semoga di Jakarta aparat tetap menjaga kepentingan jangka panjang. Putu Setia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pameran di GIIAS 2024: Wuling Motors Rayakan 7 Tahun di Indonesia

34 detik lalu

Harga Wuling Cloud EV dibanderol Rp 398 juta. (Foto: Gooto/Kusnadi Chahyono)
Pameran di GIIAS 2024: Wuling Motors Rayakan 7 Tahun di Indonesia

Wuling Motors Indonesia merayakan 7 tahun kehadirannya di Indonesia pada ajang pameran GIIAS 2024.


10 Hotel di Thailand dengan Diskon yang Menarik di Traveloka

3 menit lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
10 Hotel di Thailand dengan Diskon yang Menarik di Traveloka

Promo EPIC Brand Day Sale di Traveloka untuk pemesanan hotel, tiket pesawat dan wahana wisata.


Timnas Bola Voli Putri Indonesia Tampil di SEA V League 2024: Ini Daftar 14 Pemainnya, Termasuk Megawati Hangestri dan Wilda

4 menit lalu

Megawati Hangestri. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Timnas Bola Voli Putri Indonesia Tampil di SEA V League 2024: Ini Daftar 14 Pemainnya, Termasuk Megawati Hangestri dan Wilda

Timnas bola voli putri Indonesia akan diperkuat 14 pemain saat tampil di SEA V League 2024 yang akan berlangsung di Vietnam dan Thailand.


Peringatan Kudatuli 2024 di PDIP Tampilkan Aksi Teatrikal Kerusuhan

7 menit lalu

Peringatan Kudatuli 2024 memperagakan aksi teatrikal penyerangan kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/Mhd Rio Alpin Pulungan.
Peringatan Kudatuli 2024 di PDIP Tampilkan Aksi Teatrikal Kerusuhan

Ketua Bidang Sejarah DPP PDIP, Bonnie Triyana, dalam sambutannya menekankan pentingnya merawat ingatan peristiwa Kudatuli ini.


Donald Trump Siap Kembali Kampanye ke Tempat Penembakan

10 menit lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Donald Trump Siap Kembali Kampanye ke Tempat Penembakan

Donald Trump menulis di media sosialnya kalau dia siap kembali ke Pennsylvania tempat dia menjadi incaran penembakan


Baznas Sediakan Pelayanan Kesehatan Gratis

11 menit lalu

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Alfamart meresmikan Rumah Sehat Baznas (RSB) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 24 Juli 2024. Pembangunan RSB ini merupakan bagian dari sedekah/donasi konsumen Alfamart periode Juli-November 2023. Dok. Baznas
Baznas Sediakan Pelayanan Kesehatan Gratis

Baznas bersama Sedekah Konsumen Alfamart Resmikan Rumah Sehat di Kendal


5 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024

11 menit lalu

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti latihan jelang pertandingan semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 26 Juli 2024. Timnas Indonesia akan bertemu Malaysia dalam semifinal ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (27/7). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
5 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024

Mulai rekor head to head hingga kondisi kedua tim menjadi beberapa fakta menarik laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di semifinal Piala AFF U-19 2024.


6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

14 menit lalu

Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?


Netanyahu Dituduh sebagai Penjahat Perang dan Langgar Konvensi Jenewa, Bagaimana Sejarahnya?

14 menit lalu

Aktivis Solidaritas Seni Untuk Palestina berbaring di trotoar monumen Dasasila, Bandung, 25 Juli 2024. Aktivis menyerukan aksi boikot Israel dan menyatakan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat kemanusiaan yang harus diseret ke pengadilan internasional. TEMPO/Prima mulia
Netanyahu Dituduh sebagai Penjahat Perang dan Langgar Konvensi Jenewa, Bagaimana Sejarahnya?

Mengenal Konvensi Jenewa, Apa itu dan bagaimana sejarahnya? Politisi AS sebut Netanyahu sebagai penjahat perang, artinya langgar Konvensi Jenewa.


Begini Persiapan Jokowi Ngantor dan Gelar Sidang Kabinet di IKN

15 menit lalu

Tunggu Kesiapan Infrastruktur di IKN, Jokowi: Sidang Kabinet, Masa Lesehan
Begini Persiapan Jokowi Ngantor dan Gelar Sidang Kabinet di IKN

Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 28 Juli 2024. Seperti apa persiapannya?