Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Lucu

Oleh

image-gnews
Iklan

Putu Setia
@mpujayaprema

Hadir pada ulang tahun Romo Imam, saya diminta menyampaikan kritik. Saya katakan Romo sudah berubah. "Tidak lagi lucu, baik saat memberi wejangan maupun saat menulis di jurnal. Barangkali faktor usia," kata saya.

Romo langsung terbahak. "Sampeyan benar," katanya. "Ulah para negarawan kita sudah tidak lagi pada tingkat yang dianggap lelucon. Sudah persoalan serius yang harus diingatkan bahwa mereka sangat tidak layak. Mereka memberi contoh yang buruk, tak pantas disebut yang terhormat atau yang mulia. Bagaimana menyikapi ini dengan lucu?"

Saya paham arahnya dan karena itu ikut tertawa. "Coba sampeyan pikir. Sidang Dewan Perwakilan Daerah seperti anak-anak TK berebut hadiah cokelat, saling dorong. Di mana lucunya? Mereka menyebut dirinya senator meski itu berbau Amerika, padahal di sana kan negara serikat, kita negara kesatuan. Mereka dipilih untuk mewakili daerah menampung aspirasi yang mungkin tak tertampung oleh wakil rakyat dari partai politik, eh, malah kini menjadi anggota partai, bahkan jadi pengurusnya."

"Jadi ketua umum partai, Romo," saya memotong. Romo bertambah semangat. "Ya, ketua umum partai dan kini menjadi ketua lembaga perwakilan daerah itu. Dia bilang tidak berambisi. Bahkan, menjelang terpilih secara aklamasi, dia bilang sempat dibangunkan. Langsung perut jadi mual mendengarnya, apa dikira kita ini bodoh? Terus lucunya di mana?"

"Ada yang lebih lucu, Romo. Mahkamah Agung membuat keputusan mahapenting dengan salah ketik dan keputusan salah ketik itu dijadikan alasan pula untuk memilih pimpinan wakil daerah," kata saya. Romo langsung merespons: "Kalau itu dianggap lucu, sampeyan ikut menghina lembaga negara. Bagaimana mungkin keputusan yang menyangkut negara dan bangsa sampai salah ketik? Memangnya selesai diketik langsung diteken hakim agung tanpa dibaca berulang-ulang? Memangnya tukang ketik itu tamatan sekolah dasar? Omong kosong semuanya, ini kesengajaan. Kalau itu kekeliruan, harus diganjar dengan sanksi. Jika perlu, tukang ketik dan tukang tekennya dipecat."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya diam. Romo memang betul berubah. Kesannya jadi pemarah, bukan lagi humoris. "Sampeyan pikir lagi, keputusan MA mencabut tata tertib dan memberlakukan tata tertib lama di mana jabatan pimpinan wakil daerah itu tetap lima tahun. Tapi ini dilabrak dan tetap memilih pimpinan yang baru. Eh, kenapa MA mau melantiknya pula? Kan, artinya menelan ludah sendiri. Memang enak ludah itu ditelan?"

"Romo, MA bukan melantik, tapi menuntun pengambilan sumpah," kata saya. "Apa bedanya? Itu kan alasan dibuat-buat karena dihujani kritik," Romo cepat membalas. "Ayo buat survei, tanya masyarakat, apa tahu bedanya MA melantik pimpinan lembaga negara dengan MA menuntun sumpah? Baru pertama kali ini ada istilah menuntun sumpah. Sumpah kok dituntun, memangnya yang menuntun itu sudah tahu ke arah mana perjalanan sumpah? Pendeta atau ulama yang mendampingi orang yang disumpah saja dinyatakan sebagai saksi, bukan penuntun."

Saya kira Romo betul-betul berubah, sepertinya tak ada sisa humornya. "Kalau begitu, prediksinya siapa yang menang di DPD ini, Romo?" tanya saya. Romo menjawab kalem: "Mungkin para ketua partai itu. Ketua DPR kan ketua umum partai, ketua MPR juga ketua umum partai, DPD kenapa tidak? Tinggal ketua umum partai lainnya dicarikan tempat yang layak." Romo terbahak-bahak.

"Nah, lucu dong, Romo bisa tertawa," kata saya. Romo berhenti tertawa: "Saat ini orang tertawa bukan karena ada yang lucu, tapi menertawakan sebuah kebodohan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

48 detik lalu

Sastrawan Joko Pinurbo saat menghadiri acara Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, Sabtu, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.


BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

5 menit lalu

BTPN Syariah. Istimewa
BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.


Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

6 menit lalu

Ilustrasi hutan mangrove.
Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.


Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

15 menit lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

Anies dan Cak Imin hadir dalam halalbihalal PKS yang juga mengundang sejumlah elite partai politik.


Terlibat Isu Cinlok, Rizky Nazar Klarifikasi: Kita Semua Berteman Baik

27 menit lalu

Sejumlah dukungan moril untuk Rizky Nazar datang dari lingkaran pertemanannya, termasuk dari Syifa Hadju/Foto: Instagram/Syifa Hadju
Terlibat Isu Cinlok, Rizky Nazar Klarifikasi: Kita Semua Berteman Baik

Setelah Salshabilla Adriani, kini giliaran Rizky Nazar yang klarifikasi isu cinlok


5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

31 menit lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran


Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

32 menit lalu

Ilustrasi lebah. Trade Vista
Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

34 menit lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

42 menit lalu

Tentara Korea Selatan dan AS berfoto setelah latihan tembak bersama di lapangan pelatihan militer di Pocheon pada 14 Maret 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS
Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?


Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

45 menit lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy melaksanakan rapat bantuan kemanusiaan untuk Libya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk penanganan bencana banjir di Libya berupa logistik dengan menyiapkan 16 jenis barang dan jasa yang rencananya akan dikirimkan pada tanggal 27 September 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.