Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ajak

Oleh

image-gnews
Iklan

Ada sebuah fabel tua berbahasa Arab yang selesai ditulis di pertengahan 1136: kisah seekor ajak cendekia yang mengabdi kepada Singa, sang penguasa. Tapi akhirnya ajak itu pergi, menjauh dari istana....

Dongeng ini disadur dari hikayat Kalla wa-Dimna, cerita termasyhur dunia hewan, sejumlah alegori yang bermula dari kitab Panchatantra di India. Tak disebut siapa penulisnya, tapi bisa jadi ini gubahan Al-Ghazali, tokoh pemikiran Islam di abad ke-11 yang terkenal itu. Setidaknya jika saya ikuti Frank Griffel dalam Al-Ghazali's Philosophical Theology (2009).

Dalam Al-Asad wa-l-ghawws, fabel itu, sang Ajak prajurit dalam legiun kerajaan yang menyebut dirinya "sang penyelam", al-ghawws: ia telah menyelam ke dalam danau ilmu, bukan hanya berenang di arusnya.

Tapi ia tak berambisi mendapatkan posisi di istana. Baginya keilmuan dan kekuasaan politik tak pernah cocok. Penguasa sering dikelilingi penggawa yang saling telikung. Lagi pula sang ilmuwan bisa menyinggung perasaan sang penguasa bila ia berbicara terlalu terus terang.

Ajak lebih tenteram di dalam lingkungannya sendiri.

Tapi pada suatu hari seekor kerbau mengancam komunitasnya. Untuk mendapatkan pelindung, Ajak pun mendekati Raja, menarik perhatiannya dengan ucapan-ucapan yang bijak, hingga ia diterima Baginda di lingkaran terdalam.

Pembesar-pembesar istana cemburu. Mereka pun berkomplot mengedarkan fitnah hingga Baginda percaya. Ajak dilempar ke penjara.

Tapi kemudian sang Singa tahu penasihatnya itu tak bersalah. Ajak pun dibebaskan; nama baiknya dipulihkan. Tapi ketika Baginda ingin mengangkatnya kembali, ia menolak. Ia tinggalkan istana dan hidup di pegunungan. Ia ingin membersihkan diri dari pengalaman yang merusak batinnya selama ini. Ia ingin berbicara kepada sukmanya sendiri.

Dalam otobiografi Al-Ghazali, kita jumpai bagian yang mirip: dari hidup di tengah kekuasaan yang perkasa dan diperebutkan, Al-Ghazali beralih ke dalam 'uzlah, hidup menyendiri.

Syahdan, pada usia belum 40 tahun, Al-Ghazali diangkat jadi Rektor Madrasah Nizhamiyah di Bagdad. Madrasah ini didirikan Perdana Menteri Nizam al-Mulk yang sangat berkuasa dalam Kesultanan Seljuk masa itu. Pada 1091 itu, penguasa ini bahkan memberinya gelar, antara lain, "Permata Cemerlang Agama", Zayn-ud-din.

Gaya hidupnya tinggi. Ada yang menulis, pakaian dan kendaraannya sampai seharga 500 dinar. Bahkan ada yang mengatakan ulama yang sukses ini angkuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi Al-Ghazali punya kejujuran hati. Setelah hanya empat tahun jadi rektor, ia diam-diam meninggalkan kedudukan dan gaya hidup yang gemilang itu. Dalam otobiografinya, Al-Munqidh min al-dall, kita baca kegalauan hatinya. "Niatku tak murni, tak condong ke Allah. Jangan-jangan tujuanku hanya kemegahan dan kemasyhuran?"

Enam bulan lamanya ia terombang-ambing. Ia jatuh sakit; suaranya hilang. Tapi akhirnya ia pergi. Selama 11 tahun ia berkunjung dari tempat ke tempat. Ia tertarik ajaran Abu l-Fath Nasr, seorang sufi Palestina yang menolak nafkah dari mengajar, ulama yang cuma makan sepotong roti sehari.

Dari sini agaknya Al-Ghazali bersikap: ia tak mau dibayar para muridnya. Ia tak mau lagi menerima dana kerajaan. Dan di masa ini juga ia bersumpah di makam Nabi Ibrahim di Hebron untuk "tak mendatangi penguasa mana pun, menerima uang dari penguasa, atau terlibat dalam debat (munzart) di depan umum".

Dari fabel Al-Asad wa-l-ghawws sampai dengan bukunya yang termasyhur, Ihya ulumuddin, tampak pandangan ini: buruk hasilnya bila orang berilmu, ulama, bersimbiosis dengan yang berkuasa.

Ini perubahan dalam pemikiran Al-Ghazali.

Di sekitar tahun 1093, semasa ia dekat dengan Perdana Menteri Nizam al-Mulk, terbit Kitab al-Mustazhiri. Ditulis di tengah pergolakan kekuasaan masa itu, kitab ini praktis pemikiran politik Al-Ghazali.

Kitab al-Mustazhiri menegaskan peran ulama sebagai mediator antara otoritas dan kekuasaan--antara Khalif dan Sultan yang memegang birokrasi dan tentara: ulama jadi aktor politik yang penting. Ironisnya, Kitab al-Mustazhiri ditulis ketika ulama--Al-Ghazali sendiri--bekerja untuk melayani kepentingan kekuasaan; kitab yang dipesan penguasa itu adalah senjata ideologis untuk mengalahkan paham kaum Ismaili. Dan ternyata Al-Ghazali tak punya pengaruh ketika perebutan kekuasaan berlangsung dengan perang dan pembunuhan.

Mungkin sebab itu ia merasa sia-sia. Mustahil ia tak mengakui bahwa di bawah khalifah dan sultan muslim pun tak terjadi "negeri kebajikan", al-madinah al-fadilah, yang dibayangkan Al-Farabi di abad ke-10.

Islam tak punya Machiavelli yang tak berilusi tentang lurusnya moral dalam kekuasaan. Tapi Islam punya pengalaman Al-Ghazali. Tanpa sinisme Machiavelli, ia adalah saksi: ketika agama bertaut dengan politik, agama tak hanya jadi alat. Agama jadi politik: jalan untuk menguasai orang lain.

Dan dasar ethis agama pun hilang. Tak ada lagi pengakuan akan kedaifan manusia. Agama jadi ambisi menaklukkan.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

2 menit lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

37 menit lalu

Jalan Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir mulai diperbaiki untuk persiapan arus mudik lebaran 2024 pada Kamis 28 Maret 2024. Perbaikan dan pengaspalan dilaksanakan dari jembatan batas antar kabupaten sampai depan Pasar Karanganyar, tepatnya di kilometer 44+500 B - 45+900 B arah Kudus-Demak. Tempo/Budi Purwanto
Kemenhub Ungkap Persiapan dan Jumlah Armada Transportasi Mudik Tahun Ini

Kemenhub sebut pekerjaan proyek di sekitar ruas jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik akan dihentikan mulai 31 Maret hingga 21 April 2024.


Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rombongan berkunjung ke Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, 1 September 2022. Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, terletak di ketinggian 3.325-4.285 meter di atas permukaan laut (mdpl). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

Presiden Jokowi tidak akan membahas perpanjangan izin konsentrat tembaga PT Freeport, meskipun direkturnya mengingatkan bisa kehilangan Rp30 triliun


Kemenhub Sebut Potensi Pemudik Capai 193,6 Juta Orang Tahun Ini

1 jam lalu

Sejumlah penumpang angkutan kapal laut tujuan Tanjung Priok, Jakarta menunggu keberangkatan di terminal keberangkatan Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu 27 Maret 2024. PT Pelni (Persero) Cabang Batam menyiapkan tiket mudik lebaran gratis sebanyak 1.172 lembar untuk kuota keberangkatan 27 Maret, 7 dan 13 April 2024 menggunakan KM Kelud kelas ekonomi rute Batam-Belawan, Sumatera Utara dan Batam-Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Kemenhub Sebut Potensi Pemudik Capai 193,6 Juta Orang Tahun Ini

Angka tersebut meningkat dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada musim mudik lebaran 2023, yakni 123,8 juta orang.


Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi sambutan usai meresmikan pembangunan pabrik Smelter PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin, 27 Desember 2021. Pembangunan smelter milik PT. VDNI merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi di kawasan tersebut mencapai Rp47 triliun dan sampai saat ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 16.515 orang. ANTARA FOTO/Jojon
Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

Jokowi akan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melawan larangan hilirisasi nikel oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)


Apresiasi Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Witjaksono, IPW Singgung Pemeriksaan Ratusan Kades di Jateng

2 jam lalu

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono saat menghadiri sidang Praperadilan soal penyitaan barang bukti ponsel dalam kasus dugaan 'Polisi Tak Netral' di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. Hakim tunggal menolak seluruh gugatan praperadilan yang diajukan Aiman Witjaksono soal penyitaan ponsel dalam kasus dugaan 'polisi tak netral' dan menyatakan penyitaan ponsel itu tetap sah. TEMPO/M Taufan Rengganis
Apresiasi Polda Metro Hentikan Kasus Aiman Witjaksono, IPW Singgung Pemeriksaan Ratusan Kades di Jateng

IPW mengapresiasi Polda Metro Jaya karena menghentikan kasus Aiman Witjaksono soal polisi tidak netral pada pemilu 2024.


Polisi Belum Mau Buka Identitas Mahasiswa Pelapor Kasus TPPO Ferienjob: Masih Dilindungi dan Diperiksa

2 jam lalu

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan keterangan pers di lingkungan Markas Besar Polri pada Rabu, 6 Maret 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Polisi Belum Mau Buka Identitas Mahasiswa Pelapor Kasus TPPO Ferienjob: Masih Dilindungi dan Diperiksa

Dugaan TPPO di balik program ferienjob ini bermula dari pengaduan empat mahasiswa ke KBRI di Jerman.


Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

2 jam lalu

Suasana sidang lanjutan kasus korupsi proyek pengadaan BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo di PN Jakarta Pusat pada Selasa, 28 November 2023. Jaksa penuntut umum menghadirkan tujuh orang saksi untuk terdakwa Windi Purnama dan Muhammad Yusrizki Muliawan. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

Kuasa hukum Dirut PT. Sansaine Exindo, Jemy Sutjiawan menyatakan menerima dakwaan dan tidak mengajukan eksepsi di kasus korupsi BTS 4G.


Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

2 jam lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat.  TEMPO/Subekti.
Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

Presiden Joko Widodo disebut-sebut Tim Hukum AMIN menggerakkan atau membiarkan menteri di kabinetnya kampanyekan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024