Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marissa Anita: Tak Ingin Sekadar Meniru

Oleh

image-gnews
Marissa Anita berperan sebagai istri aktvis Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-kata. (Foto: Andrew Trigg)
Marissa Anita berperan sebagai istri aktvis Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-kata. (Foto: Andrew Trigg)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - “Aku tidak pernah menangis saat kamu pergi.Aku menangis justru saat kamu kembali…”
   
Ini satu-satunya adegan tangisan yang menggelegak setelah hampir dua jam yang sunyi dan minim dialog dalam film Istirahatlah Kata-kata. Sipon yang diperankan oleh Marissa Anita tampil sebagai seorang isteri aktvis Wiji Thukul yang memahami aktivitas suaminya yang bergerak di bawah tanah, terutama setelah dia dinyatakan buron setelah 27 Juli 1996. Tetapi tentu saja akhirnya pertahanan kesabaran Sipon bobol juga karena berbagai fitnah dan serangan bertubi-tubi.  Menghadapi tangis Sipon,  sang suami (diperankan oleh Gunawan Maryanto)  kikuk karena tak tahu bagaimana menghibur isterinya.

Pasangan ini tampil bersinar sehingga keduanya, sekaligus sutradara dan film Istirahatlah kata-kata adalah pilihan Tempo tahun ini. Akan hal Marissa Anita, pemain film yang masih terhitung baru sebetulnya bukan seorang pemain yang bisa dibayangkan memainkan sosok Sipon. Selain tubuh dan wajahnya jelas sangat “urban” , demikianlah komentar para orang film, Marissa sebelumnya lebih dikenal sebagai pembawa berita di Metro TV dan kemudian Net TV.  Belakangan Marissa pernah tampil dalam film Selamat Pagi, Malam (Lucky Kuswandi, 2014) dan serial HBO Asia “Halfworld” (Joko Anwar, 2015).

Secara mengejutkan,  pada layar itu kita tak lagi menyaksikan Marissa Anita perempuan urban lulusan Australia dan Inggris itu. Kita melihat Sipon yang menyimpan derita ke dalam tubuhnya, sendirian menghadapi fitnah dan cibiran orang yang mengembangkan imajinasi sendiri tentang hidupnya.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Marissa berhasil menghidupkan karakter Sipon dengan konsisten, sekalipun karakternya sangat kompleks,” kata Joko Anwar sebagai salah satu juri.  Menurut Joko, definisi aktris atau aktor yang bagus adalah mereka yang bisa menjadi karakter yang mereka perankan, sehingga tidak lagi terlihat seperti tengah memerankan seseorang. Artinya, setiap saat pilihan aksi reaksi mereka dalam setiap adegan harus konsisten.  Dalam film ini, Marisa Anita berhasil memenuhi itu semua. Tak terlalu lama para juri Tempo untuk memutuskan Marissa Anita sebagai Aktris Pilihan Tempo tahun ini.
   
Lahir di Surabaya 33 tahun lalu, Marissa sebetulnya tak terlalu asing dengan dunia seni peran, karena sebelumnya sudah berteater bersama Jakarta Players. Namun untuk memerankan tokoh nyata seperti Sipon dalam film layar lebar memang sesuatu yang besar dan baru baginya. Menurut Marissa, sutradara Yosep Anggi Noen dan produser Yulia Evina Bhara  sengaja tidak mempertemukan Marissa dengan Sipon karena “mereka tidak ingin saya mengimitasi atau meniru Sipon,” kata Marissa kepada Tempo. Sutradara Anggi Noen mengarahkan Marissa agar “saya merepresentasikan apa yang mungkin dirasakan Sipon di masa pelarian Widji.”
   
Maka dengan modal membaca edisi khusus Widji Thukul Majalah Tempo dan menyaksikan film dokumenter tentang Thukul yang dibuat Metro TV, Marissa mengaku mempelajari konteks kehidupan Widji dan Sipon. “Saya membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang istri aktivis yang bisa dikatakan terus menerus hidup dalam pengawasan kekuatan yang enggan memberikan demokrasi kepada Indonesia,” ungkap Marissa.
   
Marissa tetap mengaku bahwa satu tantangan terberat memerankan Sipon adalah aksen bahasa Jawa   “Aksen Jawa Sipon berbeda dengan aksen Jawa saya. Sipon beraksen Jawa Tengah, dan saya berdarah Jawa Timur, Padang dan Cina,” kata Marissa. Meski sudah dilatih, Marissa merasa terkadang ada aksen Jawa Timur yang menyelip. Tapi dia akhirnya memutuskan untuk mementingkan emosi yang otentik daripada memikirkan aksen yang kurang sempurna.
   
Hasilnya bisa disaksikan bagaimana Sipon yang diperankan Marissa menghadapi salah satu tokoh lelaki sialan yang memfitnah Sipon; atau ketika dalam diamnya Sipon memperlihatkan kekawatiran dan kesedihan yang harus dia tekan sebisa-bisanya demi keselamatan suaminya.
   
Mengagumi Christine Hakim, Merryl Streep dan Emma Thompson, Marissa punya cita-cita ingin disutradarai Teddy Soeriaatmadja. “Belum kesampaian, namun sangat ingin…”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

3 jam lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

14 jam lalu

Film Dead Man. Dok. Vidio
Sinopsis dan Pemain Film Korea Dead Man, Angkat Kasus Penggelapan Uang

Film Korea Dead Man mengikuti kisah menegangkan Cho Jin Woong dan Kim Hee Ae yang terjebak kasus penggelapan uang.


Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

1 hari lalu

Lukman Sardi setelah private screening film Kabut Berduri di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. Dok. Netflix
Cerita Lukman Sardi Tinggal dengan Orang Tua Angkat saat Syuting Kabut Berduri

Lukman Sardi menceritakan pengalamannya yang sangat berkesan ketika tinggal di Rumah Panjang saat syuting film Kabut Berduri di Kalimantan.


Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

1 hari lalu

Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam trailer film A Complete Unknown. Foto: YouTube
Transformasi Timothee Chalamet sebagai Bob Dylan dalam Trailer A Complete Unknown

Perubahan penampilan Timothee Chalamet yang mengikuti gaya berpakaian Bob Dylan dalam trailer A Complete Unknown.


Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

1 hari lalu

Mamat Alkatiri, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Abdur Arsyad, Chun Funky Papua, dan Ernest Prakasa di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Rilis Trailer Resmi, Tonjolkan Dinamika Hubungan Ayah dan Anak

Film Kaka Boss dibintangi oleh Godfred Orindeod tentang drama keluarga dari Indonesia Timur yang tinggal di Jakarta.


Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

1 hari lalu

Film Inside Out 2. Foto: Instagram/@pixar
Inside Out 2 Kalahkan Frozen 2 sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Sejarah

Inside Out 2 menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di box office seluruh dunia setelah mengalahkan Frozen 2.


Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

2 hari lalu

Poster film The Fabelmans. Foto: Wikipedia.
Selain Drama Korea Our Movie, Ini Deretan Karya Sineas yang Menceritakan Industri Film

Drama Korea Our Movie menambah daftar karya sineas yang menceritakan tentang seluk beluk dunia film.


Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

2 hari lalu

Arie Kriting, Putri Nere, Glory Hillary, dan Godfred Orindeod di acara konferensi pers sekaligus penayangan official trailer film Kaka Boss yang diadakan di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Film Kaka Boss Berawal dari Keresahan Arie Kriting, tentang Keluarga Indonesia Timur

Kaka Boss disutradarai oleh Arie Kriting menghadirkan drama keluarga Indonesia Timur yang berfokus pada hubungan ayah dan anak.


Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

2 hari lalu

Robert Downey Jr. dalam Avengers: Endgame (2019)
Sutradara Incaran untuk Film Baru Avengers, Mengenal Russo Bersaudara

Joe Russo dan Anthony Russo sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan Marvel Studios untuk menggarap dua film baru Avengers


Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

3 hari lalu

Poster film Doraemon: Nobita's Earth Symphony. Foto: Wikipedia
Deretan Film Petualangan Doraemon dan Nobita, Variasi Alur Cerita dan Populer

Doraemon: Nobita's Earth Symphony film ke-43 dari waralaba Doraemon