Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Solidaritas

Oleh

image-gnews
Iklan

... melambai-lambai, nyiur di pantai....

Romo Imam melambaikan tangan kanannya, sementara tangan kiri asyik memegang handphone. Ia ikut bernyanyi meski suaranya tak begitu keras. "Tolong sampaikan sama Mas Addhie, saya ikut merinding menyaksikan konser spontan di Balai Kota Jakarta ini," kata Romo seperti baru sadar kalau saya sudah duduk manis di depannya.

"Addhie M.S. itu orang hebat yang rendah hati. Sempat-sempatnya mengirimi saya CD yang berisi lagu-lagu daerah yang sudah dia olah dalam bentuk orkestra. Padahal saya hanya akrab di media sosial," kata saya.

Romo mematikan lagu di handphone-nya. "Yang membuat dia lebih hebat daripada seniman dan budayawan lainnya adalah konser spontan yang dikerjakannya itu tak dikaitkan dengan dukung-mendukung seseorang. Bahkan disebutkannya tak ada kaitan dengan penahanan Ahok, tak ada pula kaitan dengan pilkada Jakarta. Dia hanya gelisah melihat bangsa ini seperti terpecah-pecah. Lalu dia memilih tiga lagu: Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan Garuda Pancasila. Pilihan yang tepat, Indonesia adalah negeri yang indah dan damai jika tetap berlandaskan Pancasila. Ini konser spontan solidaritas untuk bangsa," kata Romo.

Saya tertarik dengan kata solidaritas itu. "Romo, saat ini solidaritas bergema untuk Ahok setelah dihukum dua tahun penjara. Di berbagai tempat orang berkumpul menyalakan lilin, karangan bunga dikirim ke tempat penahanan Ahok, ribuan orang menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk untuk ikut menjamin penangguhan penahanan Ahok. Para selebritas terus memuji kehebatan Ahok sambil menyebutkan orang sebaik Ahok tak pantas dipenjara dan harus dilepaskan dari tahanan, bahkan harus dibebaskan dari hukuman. Mereka mendesak hakim pengadilan tinggi segera menangguhkan penahanan Ahok dan segera pula menyidangkan banding untuk membebaskan Ahok."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Romo memotong ucapan saya: "Jadi, kalau pengadilan tinggi nanti menangguhkan penahanan Ahok dan memberi vonis bebas, artinya itu karena desakan kelompok massa, kan? Bukan karena mendalami proses hukum dan fakta-fakta dalam persidangan? Apakah itu tidak intervensi namanya?"

Saya tak bisa menjawab. Romo melanjutkan: "Hakim itu serba salah ketika kita memihak kepada orang yang diadili dan orang itu dihukum. Kita sebut hakim terpengaruh aksi massa, hakim tak bersih, keadilan telah mati, macam-macam. Lalu aksi-aksi dilakukan, bahkan sampai malam hari. Coba kalau dibebaskan, hakim pasti dipuji. Hakim yang tak goyah dengan godaan meski ke kantor naik angkutan kota, hakim berintegritas, hakim teladan, ini kemenangan hukum, macam-macam pula. Ini risiko pengadil, yang kalah ngamuk, yang menang berpesta. Kalau sepakat proses hukum dijunjung dan dihormati, seharusnya ketidakpuasan itu hanya dilakukan dengan menelaah keputusan hakim, lalu berjuang di pengadilan banding. Jika hanya ini dilakukan, putusan banding pun tak perlu dicurigai diintervensi. Sekarang jadi penuh prasangka, siapa pun yang kalah akan menyebut ada intervensi."

Saya diam. "Sampeyan kok diam?" tiba-tiba Romo menegur. Saya kaget. "Saya kagum solidaritas orang kepada Ahok sampai di berbagai daerah. Semuanya memuji. Seharusnya dia yang menang di pilkada Jakarta." Romo tertawa. "Ya, termasuk orang Bali seperti sampeyan semua kagum pada kerja Ahok. Tapi begitu Ahok diisukan menjadi calon Gubernur Bali, kalian menolak. Alasannya, masih banyak orang Bali yang mampu, komunikasi Ahok tak cocok dengan budaya Bali, macam-macam. Sama dengan orang Jakarta, kan?"

Saya seperti petinju dipukul KO. PUTU SETIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

2 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

6 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

8 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

12 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.


Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

13 menit lalu

Olivia Rodrigo/Foto: Instagram/Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo Tegaskan Dukungan untuk Kamala Harris atas Isu Hak Reproduksi

Olivia Rodrigo menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris dengan mengunggah ulang video yang mengkritik kebijakan Donald Trump tentang aborsi.


Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

13 menit lalu

Anak-anak Palestina menangis saat berebut makanan dimasak oleh dapur amal, di tengah kelangkaan makanan, saat konflik Israel-Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara, 18 Juli 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Cegah Wabah, WHO Kirim Lebih dari 1 Juta Vaksin Polio ke Gaza

WHO mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk mencegah anak-anak terkena wabah


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

13 menit lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

13 menit lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo (tengah) berbincang dengan kuasa hukumnya saat mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Rafael menyatakan masih pikir-pikir soal kemungkinan mengajukan banding atas vonis 14 Tahun penjara dan denda Rp 500 juta yang dijatuhkan  Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kepadanya. TEMPO/Imam Sukamto
Segini Harta Kekayaan Hakim MA yang Perintahkan Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan

Lewat putusan kasasi, hakim MA (Mahkamah Agung) memerintahkan harta istri Rafael Alun Trisambodo dikembalikan. Segini kekayaan hakim tersebut.


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

13 menit lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

13 menit lalu

WhatsApp Web. Kredit: Tech Advisor
Login WhatsApp Web Kini Bisa Tanpa Nomor Telepon, Muncul Risiko Penipuan Akun

Privasi pengguna kian aman saat memakai WhatsApp Web yang didaftarkan tanpa nomor telepon. Namun, pengguna jadi harus mewaspadai akun palsu.