Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Toleransi

Oleh

image-gnews
Iklan

Ketika banyak orang risau tentang defisit toleransi beragama di sekitar kita, saya teringat Pasuruan. Kota kecil itu dikenal sebagai gudang pesantren. Madrasah banyak didirikan, juga sekolah negeri, sekolah swasta, termasuk sekolah Katolik. Maka, santri bersarung dan berkupluk, pelajar bercelana pendek, pastor dan suster berjubah dan berkalung salib, dulu bukan pemandangan aneh di kota kecil itu.

Di SMA, saya masuk sekolah Katolik, dan saya tak pernah melupakan satu pertemuan yang jarang pada tahun 1977. Pastor Harmelink, seorang guru warga negara Belanda, berkunjung ke rumah kakek saya. Pastor yang selalu berjubah dan bersepeda itu diterima kakek saya yang hampir tak pernah lepas dari kopiah dan sarung di rumah kami. Kakek saya menyampaikan terima kasih atas perkenan Pastor Harmelink memberi izin bagi saya dan teman-teman yang Islam untuk melaksanakan salat Jumat. Kakek saya juga tidak keberatan dengan permintaan pastor itu untuk mengadakan pelajaran budi pekerti di halaman gereja.

Pada masa Pastor Harmelink menjalankan misinya di kota itu, hiduplah seorang kiai besar di Pasuruan. Dialah Kiai Abdul Hamid, seorang ulama asal Lasem, Jawa Tengah, yang dipercaya sebagai "waliallah" yang tinggi ilmunya. Kiai Hamid dikenal sangat halus budi bahasanya, tidak suka menonjolkan diri, apalagi "bermain politik" dengan penguasa kota. Bila tiba waktu salat Jumat, ia lebih memilih duduk di pojok masjid dekat menara ketimbang berada di saf paling depan. Selain pantang melangkahi anggota jemaah yang datang lebih dulu, Kiai Hamid sengaja menghindar dari serbuan orang yang berebut mencium tangannya. Ia memaafkan maling yang mencuri sarung santri di pondoknya, bahkan mengundang si maling untuk datang beribadah di pondoknya.

Kiai Hamid sangat tahu perannya sebagai ulama: mengajar dan menyempurnakan akhlak. Ia menyediakan diri mengajar pada Ahad pagi. Ia mengajar kitab-kitab tasawuf, seperti Bidayatul Hidayah dan Salalimul Fudlala. Ia mengamalkan ilmu yang sudah didalaminya selama puluhan tahun. Kendati ia punya pengaruh besar di kalangan Nahdlatul Ulama, saya tak pernah mendengar Kiai Hamid bicara politik praktis, apalagi menyebar kebencian terhadap agama lain atau pemerintah setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya percaya Kiai Hamid tahu persis aktivitas para penyebar agama lain di kotanya, seperti Pastor Harmelink itu. Tapi ia tak pernah menyulut kebencian atau membakar emosi pengikutnya untuk membenci pengikut agama lain. Yang dilakukan Kiai Hamid adalah menambah ilmu pengikutnya, barangkali karena ia percaya bahwa, semakin dalam ilmu agama seseorang, maka semakin kokoh benteng keimanannya. Kiai Hamid yang bertutur lembut ini sungguh jauh dari potret ulama masa kini yang bergelora, dengan kata-kata panas, seakan siap menghakimi siapa saja yang dianggap tidak membela Islam.

Di Jakarta hari-hari ini, sulit benar saya mendapati ulama dengan akhlak sebaik Kiai Hamid. Yang gampang saya temui, ustad atau khatib di masjid yang selalu bicara kebaikan agamanya dan keburukan agama orang lain. Yang terlalu sering saya dengar, ulama yang mengkafirkan orang lain, menentukan bahwa si pemeluk agama lain akan masuk neraka. Ujaran kebencian, menarik garis antara Islam dan bukan Islam dalam kehidupan sosial, memutlakkan soal-soal akhirat yang semestinya menjadi rahasia Allah seperti menjadi mode belakangan ini. Saling hujat, saling maki, tumbuh subur di media sosial, memecah keluarga, merusak pertemanan.

Saya tak tahu kapan ini semua berakhir. Saya juga tak tahu apakah Tuhan akan menurunkan lagi seorang Kiai Hamid.

Toriq Hadad
@thhadad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Wahid Foundation: Ada 43,16 Persen Konten tentang Terorisme di Tiktok

1 menit lalu

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com
Riset Wahid Foundation: Ada 43,16 Persen Konten tentang Terorisme di Tiktok

Wahid Foundation mengungkap hasil penelusuran konten terkait bekas teroris yang dibuat dengan teknologi AI dan disebarkan melalui Tiktok.


Pengacara Sean 'Diddy' Combs Komplain Soal Makanan di Penjara

2 menit lalu

Sean
Pengacara Sean 'Diddy' Combs Komplain Soal Makanan di Penjara

Pengacara Sean 'Diddy' Combs mengeluh tentang makanan yang diberikan kepada kliennya selama di penjara.


Cara Login ke Facebook yang Lupa Kata Sandi dan Nomor Tidak Aktif

11 menit lalu

Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Cara Login ke Facebook yang Lupa Kata Sandi dan Nomor Tidak Aktif

Berikut beberapa solusi yang bisa Anda coba untuk mengakses kembali akun Facebook Anda.


Kun Wardana Janjikan Beasiswa untuk Guru Honorer Jakarta

20 menit lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta, Kun Wardana, saat ditemui awak media usai menyapa warga di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. TEMPO/Anastasya Lavenia
Kun Wardana Janjikan Beasiswa untuk Guru Honorer Jakarta

Salah satu cara Kun Wardana untuk memberdayakan guru honorer adalah dengan merekrut mereka menjadi tim pembina adab.


PTPP Mendukung Program Air Bersih di Kupang NTT

36 menit lalu

PT PP (Persero) Tbk  memberikan bantuan berupa pembuatan sumur bor dan reservoir air bersih untuk  warga Desa Oelpuah di kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dok PT PP
PTPP Mendukung Program Air Bersih di Kupang NTT

PT PP (Persero) Tbk sebagai BUMN konstruksi dan investasi di Indonesia memberikan bantuan berupa pembuatan sumur bor dan reservoir air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sumber daya air warga desa Oelpuah, di kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.


PKS Bilang Sudah Sodorkan Kadernya untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

39 menit lalu

Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta jajarannya  menerima kunjungan pimpinan PKS di kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Oktober 2024. Pimpinan PKS yang hadir di antaranya Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Sekjen Aboe Bakar Al-Habsyi, hingga Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan. Tempo/Novali Panji
PKS Bilang Sudah Sodorkan Kadernya untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

PKS meminta publik menunggu nama kader PKS yang disodorkan menjadi menteri di Kabinet Prabowo.


OJK Gelar Pertemuan Tahunan Dewan Pengawas Syariah 2024

40 menit lalu

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara dalam Pertemuan Tahunan (Ijtima' Sanawi) Dewan Pengawas Syariah Tahun di Jakarta, pada Jumat, 11 Oktober 2024. Dok. OJK
OJK Gelar Pertemuan Tahunan Dewan Pengawas Syariah 2024

OJK terus berupaya mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah dengan meningkatkan daya saing keuangan syariah melalui berbagai regulasi dan program inisiatif yang telah dan akan diterbitkan.


Berasal dari Bahrain, Ini Profil Presiden AFC Salman bin Ibrahim Al Khalifa

42 menit lalu

Sheikh Salman bin Ebrahim al Khalifa. (ESPNFC)
Berasal dari Bahrain, Ini Profil Presiden AFC Salman bin Ibrahim Al Khalifa

Presiden AFC, Salman bin Ibrahim Al Khalifa, diketahui berasal dari Bahrain.


Pramono Anung Berencana Rombak Kantor Camat Jadi Hunian Jika Menang Pilkada Jakarta

42 menit lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung, saat blusukan dan sosialisasi program dengan warga Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat, Kamis, 10 Oktober 2024. Pramono Anung memaparkan solusinya untuk mengentaskan kemiskinan di Jakarta.  TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Berencana Rombak Kantor Camat Jadi Hunian Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung menyebut akan membuat terobosan jika menang di Pilkada Jakarta 2024. Terobosan itu membangun perumahan di gedung Kecamatan.


Mewujudkan Kesejahteraan: Dirut BRI Bahas Pentingnya Investasi Dalam Sumber Daya Manusia

44 menit lalu

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso dalam acara Katadata Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu, 10 September 2024. Dok. BRI
Mewujudkan Kesejahteraan: Dirut BRI Bahas Pentingnya Investasi Dalam Sumber Daya Manusia

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, mengungkapkan kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap atau perangkap pendapatan menengah.