Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lelah

Oleh

image-gnews
Iklan

Bangsa kita ternyata tak pernah lelah. Jika saja tak lelah itu dalam urusan menjaga negara kesatuan, mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, merajut terus kebinekaan, dan memupuk toleransi sebagaimana diwariskan pendahulu, tentu sesuatu yang membanggakan. Namun yang terjadi belakangan ini justru memprihatinkan. Kita tak pernah lelah untuk bertengkar, saling menghujat, dan saling menyalahkan. Kebenaran dimonopoli oleh sebuah kelompok atau golongan, bukan sebagaimana para bijak menyebutkan bahwa kebenaran bisa datang dari segala arah, termasuk arah yang tidak kita sukai.

Presiden Joko Widodo sangat jelas menyebutkan betapa parahnya situasi belakangan ini ketika kita tak lelah untuk saling berbenturan. Sesuatu yang sia-sia. Energi dibuang percuma berbilang tahun hanya untuk saling menghujat. Berita bohong alias hoax terus-menerus diproduksi, entah oleh siapa. Bisa jadi hoax dibuat sendiri oleh seseorang atau sekelompok orang lalu diributkan sendiri oleh orang atau sekelompok orang itu seraya menuduh orang lain yang melakukannya. Sudah tak jelas lagi siapa yang salah dan siapa yang benar. Kesalahan atau kebenaran ditentukan oleh siapa yang paling banyak bersuara.

Meski menyampaikan rasa kesalnya ini dengan gestur kemarahan, Jokowi tak pernah menyebutkan satu contoh peristiwa apa yang dia maksudkan sebagai "pekerjaan sia-sia yang harus segera dihentikan" itu. Tapi orang tak perlu menebak contohnya karena semua sudah kasat mata. Sebut saja kasus Basuki Tjahaja Purnama, baik dalam urusan apa yang disebut penistaan agama maupun dalam kaitan pemilihan Gubernur Jakarta. Ini pun sesungguhnya hanya satu contoh.

Terjadi dua kubu besar. Satu kubu melakukan aksi demo berjilid-jilid meminta Basuki alias Ahok diberhentikan sebagai Gubernur Jakarta dan dimasukkan penjara. Padahal proses hukum sudah berjalan dan dalam situasi yang normal serta bermartabat seharusnya hukum di atas segalanya. Sudah bisa ditebak kubu lain menuduh kubu yang berdemo itu mencoba intervensi hukum. Lalu, ketika proses hukum selesai tahap pertama di pengadilan negeri dan Ahok betul ditahan, kubu pro-Ahok juga melakukan berbagai aksi seraya menyebutkan keadilan sudah mati. Hidup-matinya keadilan seolah-olah bisa dinobatkan oleh sebuah kelompok. Adapun sistem peradilan yang kita miliki berjenjang, masih ada pengadilan banding lalu diteruskan dengan pengadilan kasasi. Betapa panjangnya perjalanan kasus itu dan betapa tak lelahnya orang-orang untuk beraksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, ketika Ahok menulis surat dari rumah tahanan dan dibacakan istrinya dengan terisak, kita segera disadarkan bahwa kelelahan untuk melakukan pekerjaan sia-sia ini harus diakhiri dan Ahok melakukan peran besar itu. Ahok mencabut memori banding. Ia rela dipenjara dengan harapan aksi yang melelahkan dan memacetkan jalanan segera diakhiri. Kalaupun peradilan banding tetap bersidang karena "kemauan" jaksa dan apa pun hukuman yang ditimpakan kepada Ahok, itu bukan urusan Ahok lagi. Itu urusan hukum, urusan jaksa dan hakim, begitu kalau disederhanakan.

Momentum ini harusnya meredam saling hujat dan caci maki, lalu kita kembali pada persoalan bangsa yang semakin membuat miris, munculnya radikalisme dan ancaman teroris. Aksi brutal ISIS sudah tiba di Filipina, semakin dekat dengan kita. Teror bom muncul di Kampung Melayu. Kita tak takut, tapi seharusnya di sini kita tak lelah-lelah untuk meyakinkan umat bahwa jihad dengan teror itu bukanlah ajaran agama. Itu jihad kebodohan. PUTU SETIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

3 menit lalu

Pemain Borussia Dortmund Niclas Fullkrug melakukan selebrasi bersama Marcel Sabitzer dan Jamie Bynoe-Gittens. REUTERS/Wolfgang Rattay
Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

6 menit lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

33 menit lalu

Pemilik kambing, Sauang menunjukkan kandang 17 ekor kambing yang dipotong di tempat di Sawangan, Depok, Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.


Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024. Ahmad Muhdlor Ali, diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Kabupaten Sidoarjo, Siska Wati, pasca terjaring operasi tangkap tangan KPK, terkait dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.


Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

1 jam lalu

 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi melantik Brigjen Dwi Irianto menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, 29 April 2024. Dok Polri
Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.


Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

1 jam lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.


Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

1 jam lalu

Tersangka perampasan ponsel Yusuf Arifin dibawa ke Satreskrim Polres Metro Depok, Selasa, 1 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.


Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

3 jam lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

4 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

4 jam lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.