Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok

Oleh

image-gnews
Iklan

Ahok ada, pernah ada, akan ada. Tempatnya lain, waktunya berbeda, tapi tiap kali kita akan ingat ketika ketidakadilan berhasil menghukum orang yang tak bersalah, ketika politik, kebencian, dan purbasangka disebut "hakim".

Di Prancis, di akhir abad ke-19, Ahok bernama Alfred Dreyfus. Ia opsir pasukan artileri, seorang keturunan Yahudi dari daerah Alsace, di timur laut Prancis, di perbatasan dengan Jerman. Ia didakwa membocorkan rahasia militer ke pihak Jerman; dengan bukti yang terlalu tipis, ia dinyatakan bersalah melalui proses pengadilan militer yang tertutup. Ia dipecat dengan tak hormat.

Pada 5 Januari 1895, sebuah upacara digelar di halaman l'cole Militaire di Champ-de-Mars, Paris, untuk mempertontonkan pemecatan itu ke depan publik. Perwira yang dianggap pengkhianat itu harus mematahkan pedangnya di lutut pejabat yang menghukumnya. Medalinya direnggutkan dari baju seragamnya yang dirobek dan ia disuruh berjalan berkeliling lapangan, untuk diludahi dan dicemooh. Dreyfus tetap mencoba menyuarakan kesetiaannya kepada Prancis, tapi khalayak berteriak terus, "Yahudi jorok! Pengkhianat!" Yang terhasut dan penghasut bersatu. Seorang wartawan sayap kanan yang terkenal, Maurice Barres, menulis dengan penuh kebencian: ia gambarkan bagaimana kacamata Dreyfus bertengger di hidungnya yang "etnis", yang Yahudi, dan bagaimana sosok tubuhnya yang "asing" menimbulkan rasa mual bagi yang melihatnya.

Kemudian ia dibuang ke Pulau Iblis, nun di Amerika Selatan, dijaga ketat, untuk seumur hidup.

Seluruh proses adalah sebuah skandal. Bukti untuk menghukum Dreyfus hanya sebuah tanda tangan pada bordereau, memo rahasia seorang perwira Prancis di Markas Besar yang berisi penawaran informasi kepada atase militer Jerman. Tanda tangan itu tak cocok dengan tanda tangan Dreyfus, tapi penyidik menandaskan bahwa ketidakcocokan itu karena "dipalsu".

Empat tahun kemudian, kesewenang-wenangan ini terungkap, berkat kerja keras Mathieu, adik Dreyfus, yang mengumpulkan data dan koneksi untuk membuktikan sesatnya pengadilan kakaknya. Kecaman mula terdengar, kian lama kian keras, kepada kalangan militer yang menutup-nutupi kepalsuannya.

Kasus pun dibuka kembali. Seorang perwira lain, Mayor Esterhazy, kini dituduh, dengan bukti yang lebih meyakinkan, sebagai si pengkhianat. Tapi para pembesar tentara tetap mempertahankan posisi dan institusi mereka, dan vonis bagi Dreyfus tak berubah. Di saat itulah Emile Zola menyiarkan sebuah pamflet, "J'accuse" ("Aku menuduh"). Sastrawan besar itu mengarahkan telunjuknya ke muka jenderal dan kolonel yang memanipulasi peradilan.

Tapi kata-katanya melampaui sekadar amarah. Ia menulis dalam pamflet itu: "Satu kejahatan untuk meracuni pikiran orang-orang yang halus budi dan bersahaja, dengan mengobarkan gelora reaksionisme dan antitoleransi.... Satu kejahatan untuk memanfaatkan semangat patriotik dengan melayani kebencian."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polemik pun membelah masyarakat Prancis. Zola diadukan sebagai pemfitnah. Ia diadili-dan melarikan diri ke Inggris. Kian tajam ketegangan antara para "Dreyfusard", yang yakin Dreyfus tak bersalah, dan mereka yang meneriaki perwira itu sebagai "Yudas", nama Yahudi yang mengkhianati Yesus.

Purbasangka rasial jadi api. Anti-Semitisme menyusup dalam ke masyarakat Katholik Prancis yang juga membawa panji-panji anti-asing. Juru bicara rasialisme, seperti harian Katholik La Croix dan koran douard Drumont, La Libre Parole, menebarkan benih paranoia sosial yang kian akut.

Pada gilirannya, Kasus Dreyfus memicu gerakan Zionisme yang meyakini perlunya umat Yahudi-yang ditolak bahkan di Prancis-punya tanah air sendiri.

Tapi cerita-cerita besar tak punya satu faset. Pendiri Zionisme, Theodore Herzel, justru percaya Dreyfus bersalah. Di sisi lain Dreyfus sendiri tak melihat ia dianiaya karena ke-Yahudi-annya. Ia meyakini republik yang ia cintai tetap republik dengan cita-cita Revolusi Prancis yang memisahkan agama dari kekuasaan politik dan mengakui hak yang sama bagi setiap orang.

Tapi baru pada 1906, haknya dipulihkan. Ia diterima kembali di ketentaraan dengan pangkat dinaikkan jadi mayor dan menerima bintang la Legion d'honneur.

Memang ada yang lain yang penting, dan merisaukan, dalam kisah Dreyfus di Prancis abad ke-19 seperti halnya cerita Ahok di Indonesia abad ke-21. Sebagaimana ditulis Adam Gopnik dalam The New Yorker 28 September 2009, Kasus Dreyfus penting diingat karena di sana tampak bagaimana sejumlah besar orang yang penuh senyum ternyata mudah melibatkan diri dalam kebencian yang brutal-kebencian yang terbit dari keyakinan agama. "Kebencian dan perilaku bigot bukan sisa masa lalu yang dikuasai takhayul," tulis Gopnik, "tapi seunggun api yang hidup-yang mudah datang dan membakar."

Dari Ahok ke Ahok: agama memang tampak memisahkan diri dari apa yang semula jadi akar rohaninya sendiri: kerinduan akan kebenaran, kerinduan akan keadilan, kerinduan akan damai.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kembali Setelah 5 Tahun, TVXQ Sukses Pukau Cassiopeia Indonesia Sejak Penampilan Pertama

2 menit lalu

Konser TVXQ di ICE BSD. Foto: TEMPO| Raden Putri.
Kembali Setelah 5 Tahun, TVXQ Sukses Pukau Cassiopeia Indonesia Sejak Penampilan Pertama

Sejak konser TVXQ dimulai, suara riuh teriakan Cassiopeia, sebutan untuk penggemar boyband ini, telah menggema memenuhi ruangan.


Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib Bandung Kalahkan Persebaya Surabaya 3-1, Persik vs Persita Imbang 1-1

6 menit lalu

Laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu, 20 April 2024. Twitter @persebayaupdate.
Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib Bandung Kalahkan Persebaya Surabaya 3-1, Persik vs Persita Imbang 1-1

Persib Bandung mengalahkan Persebaya Surabaya pada pekan ke-32 BRI Liga 1 2023-2024 dengan skor 3-1. David Da Silva mencetak tiga gol dalam laga itu.


Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

14 menit lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

21 menit lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

28 menit lalu

Max Verstappen (kanan) di Formula 1 Cina 2024. (Dok F1)
Usai Rajai Sprint Race, Max Verstappen Rebut Pole dalam Kualifikasi Formula 1 China 2024

Pembalap Red Bull Max Verstappen kembali menunjukkan dominasinya setelah merebut posisi pole untuk balapan utama Formula 1 China 2024.


Indonesia vs Yordania: Ivar Jenner Akui Kehadiran Justin Hubner Beri Dampak Positif untuk Timnas U-23

39 menit lalu

Justin Hubner. pssi.org
Indonesia vs Yordania: Ivar Jenner Akui Kehadiran Justin Hubner Beri Dampak Positif untuk Timnas U-23

Ivar Jenner mengaku senang Justin Hubner akhirnya bisa bergabung dengan skuad Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.


AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

42 menit lalu

Pemukiman Yahudi yang dibangun pemerintah Israel di wilayah ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

AS menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Ben-Gvir dan dua entitas yang mengumpulkan dana untuk pria Israel yang dituduh melakukan kekerasan terhadap pemu


Coventry City vs Manchester United, Erik Ten Hag Akui Bakal Jadi Laga Berat di Piala FA

44 menit lalu

obbie Mainoo dari Manchester United merayakan gol kedua mereka bersama Diogo Dalot dan Casemiro dalam pertandingan Liga Premier Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Manchester, Inggris, 7 April 2024. REUTERS/Carl Recine
Coventry City vs Manchester United, Erik Ten Hag Akui Bakal Jadi Laga Berat di Piala FA

Manchester United membidik trofi Piala FA untuk mengobati kekecewaan buruknya penampilan tim di Liga Inggris musim ini.


Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

47 menit lalu

Bupati Taput, Nikson Nababan, ground breaking pembangunan jalan hotmix dan penanggulangan prasasti Jembatan Trisakti dan Jembatan Marhaen
Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.


Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

50 menit lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberikan respons atas panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) kepada empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2024.di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

Gibran Rakabuming Raka berangkat ke Jakarta, pada Jumat, 19 April 2024. Kabarnya, ia akan bertemu dengan sejumlah tokoh