Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penistaan

Oleh

image-gnews
Iklan

Api. Minyak. Jerami. Tiga barang murah itu diinginkan 'Ayn al-Qudt sebagai bagian pelaksanaan hukuman matinya-mungkin semacam pengantar sederhana ke dunia para syuhada. Tampaknya ia tak ingin meninggalkan dunia dengan tanda-tanda keagungan. Kematian seorang sufi, juga ketika ia dibunuh, adalah prosedur ringan ke haribaan Tuhan.

Tapi para algojo Sultan Mahmud bin Muhammad Tapar dan wazirnya, Al-Dargazini, tak ingin memperlihatkan jalan ringan apa pun di depan khalayak.

Hari itu, 23 Mei 1131, setelah orang ramai berkumpul di lapangan Kota Hamadhan, tempat kelahirannya, 'Ayn al-Qudt dikuliti hidup-hidup. Kemudian, menurut seorang sejarawan, ia disalibkan di tembok sekolah tempat ia dulu mengajar. Setelah itu tubuh sang sufi digeletakkan di tanah, dibungkus tikar jerami, disirami minyak, dan dibakar. Umurnya baru 33 tahun.

Api, minyak, jerami-akhirnya itu semua instrumen kekejaman. Atau kebencian. Atau peralatan kekuasaan yang merasa diri mutlak dalam memutuskan dosa dan ajal seseorang.

Sampai hari ini, tak jelas apa dosa 'Ayn al-Qudt. Dalam Beyond Death: The Mystical Teachings of 'Ayn al-Qudt al-Hamadhni, Firoozeh Papan-Matin mengutip seorang sejarawan dari masa itu yang mengaitkan hukuman mati itu dengan kejatuhan posisi politik orang-orang yang mendukung sang sufi. Tapi 'Ayn al-Qudt sendiri, dalam pembelaan yang disusunnya selama dalam penjara di Bagdad, mengacu ke karya-karya yang ditulisnya, bukan hubungan-hubungan politiknya. Di sana ia tunjukkan kedekatannya dengan pemikiran Al-Ghazali, ulama yang sangat dihormati itu.

Bagi 'Ayn al-Qudt, para penuduhnya, yang mengutip kata-katanya sebagai bukti bahwa ia telah murtad, adalah orang-orang yang "lemah pikiran". Mereka mendakwanya mengikuti ajaran kaum Ismailiah yang dimusuhi para ulama. Dikatakan pula ia membawakan pandangan sesat, ajaran "kafir", yang dikemukakan para filosof semacam Ibnu Sinna-pelanggaran yang pantas dihukum mati. Padahal, kata sang sufi yang menulis Tamhdt itu, yang ia lakukan adalah mengemukakan hal-hal yang juga ada dalam karya-karya Al-Ghazali. Karena semua dipaparkan dengan bahasa filsafat, kata 'Ayn al-Qudt, kaum "lemah pikiran" menyimpulkan bahwa ia penganut ajaran yang dikutuk.

Dengan kata lain, tafsir itu salah, dan tak hanya itu: sewenang-wenang dan mematikan.

Tapi benarkah tafsir salah yang membuatnya dihukum mati? Atau keterlibatannya dalam pergulatan politik? Mungkin sekali kedua-duanya. Tafsir dan politik, terutama dalam kehidupan agama-agama, memang bertaut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekuasaan butuh teks untuk menghalalkan dan mempertahankan dirinya; 1.700 tahun sebelum Masehi Raja Hammurabi memahatkan hukum-hukumnya: ia membuat teks. Sejak masa itu keadilan tak dibiarkan mengambang dalam pikiran; keadilan perlu jadi dalil dan direkam dan rumusannya didistribusikan. Juga ketika agama-agama berkembang jadi lembaga, ketika pengalaman religius dijadikan pedoman untuk orang ramai, teks ("Kitab Suci") pegang peran utama. Bahkan berangsur-angsur agama identik dengan teks.

Tapi teks tak pernah berdiri sendiri. Bersamanya, melekat tafsir. Nasir Hamid Abu Zayd, sarjana muslim Mesir yang terkenal sebagai pembahas Quran, mencatat hal itu terutama dalam peradaban Arab, yang disebutnya sebagai hadarat al-nass (peradaban teks) dan sekaligus hadarat al-ta'wil (peradaban tafsir). Ayat-ayat Quran yang diterima Muhammad SAW dan diutarakan kepada umatnya adalah pesan Tuhan dan sekaligus tafsir atas pesan itu-interpretasi yang diekspresikan dalam bahasa Arab di zamannya. Tafsir, dalam kata-kata Abu Zayd, adalah sisi lain dari teks.

Persoalannya: bagaimana cara menentukan bahwa sebuah tafsir menyatu pas dengan teks itu sendiri? Dan siapa yang menentukan sebuah tafsir tepat, atau sebaliknya menyeleweng, bahkan jadi penistaan?

Beberapa abad setelah 'Ayn al-Qudt dihukum mati, para pemikir akhirnya menerima bahwa tak ada jawab yang memuaskan. Kebenaran tafsir tak ditentukan sepihak. Sebuah tafsir benar atau salah tak berdasarkan maksud sang penggubah teks. Apalagi sang penggubah (juga dengan "P") tak bisa ditanya lagi. Tapi juga bukan sang pembaca yang menentukan jawab. Apa yang disebut sebagai intentio lectoris, "maksud sang pembaca" dalam menafsirkan, akan menghadapi lapis-lapis makna yang tak terhingga.

Maka pergulatan tentang tafsir dan dalam tafsir tak pernah selesai, apalagi dalam mencoba mengerti apa yang kita baca sebagai sabda Tuhan yang maha-gaib. Akhirnya, secara terbuka atau pura-pura, pergulatan itu diselesaikan dengan kekuasaan-lewat benturan politik. Sabda, tafsir, dan politik: ketiganya berkelindan.

Tapi tak berarti kebenaran bisa didapat dan diberdirikan dengan tegak. Seperti yang terjadi di Hamadhan hampir sembilan abad yang lalu, yang membekas hanya kekejaman yang membisukan. Yang ada hanya kemenangan sementara-sama fananya dengan api, minyak, jerami.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

8 menit lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

Ali Fikri mengatakan saat ini ajudan bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dalam kondisi sehat setelah sempat melukai diri di toilet KPK.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

8 menit lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

9 menit lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

17 menit lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

17 menit lalu

Petugas KAI Commuter bersama relawan saat sosialisasi keselamatan perkeretaapiaan di perlintasan sebidang Stasiun Pondok Jati, Jakarta, Rabu, 27 September 2023. KAI Commuter melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dikarenakan kurangnya kesadaran pengguna jalan raya untuk mendahulukan perjalanan kereta api yang akan melintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

Berdasarkan informasi pusat pengendali perjalanan kereta api di Jember, korban tertabrak kereta api Sritanjung di perlintasan sebidang tak terjaga.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

28 menit lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

38 menit lalu

Capres Terpilih Prabowo Subianto, datang ke St. Regis Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 17.19 WIB, didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menghadiri Buka Bersama Partai Demokrat pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

AHY menyebut Partai Demokrat telah berhasil mencapai misi besar atau utamanya dalam memenangkan Pilpres 2024.


Ponsel iPhone 12 Dapat Update Pengisian Baterai Nirkabel Qi2, Lebih Cepat Dua Kali Lipat

43 menit lalu

CEO Apple Tim Cook berpose dengan iPhone 12 Pro baru di Apple Park di Cupertino, California, AS dalam foto yang dirilis 13 Oktober 2020. Apple resmi memperkenalkan generasi iPhone terbarunya, iPhone 12 pro dan iPhone 12 Pro Max dalam acara bertajuk Hi Speed yang digelar virtual, Rabu dinihari waktu Indonesia, 14 Oktober 2020. Brooks Kraft/Apple Inc./Handout via REUTERS
Ponsel iPhone 12 Dapat Update Pengisian Baterai Nirkabel Qi2, Lebih Cepat Dua Kali Lipat

Update Nirkabel Qi2 pada ponsel iPhone 12 sudah didukung teknologi MagSafe Apple.


Liverpool Tak Lagi Menargetkan Xabi Alonso untuk Pengganti Jurgen Klopp, 2 Pelatih Ini Jadi Incaran Baru

57 menit lalu

Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Liverpool Tak Lagi Menargetkan Xabi Alonso untuk Pengganti Jurgen Klopp, 2 Pelatih Ini Jadi Incaran Baru

Liverpool mengurungkan rencananya mengejar Xabi Alonso sebagai pengganti Jurgen klopp, dengan dua kandidat kini muncul sebagai opsi alternatif.