Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ben Affleck di Luar Kisah Boston

Oleh

image-gnews
Film Live by Night
Film Live by Night
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ben Affleck menulis, menyutradarai dan tampil sebagai peran utama film yang diangkat dari novel Dennis Lehane. Anak kepala polisi yang menjadi kepala mafia.

LIVE BY NIGHT

Sutradara: Ben Affleck

Skenario: Ben Affleck

Berdasarkan novel karya Dennis Lehane

Pemain: Ben Affleck, Elle Fanning, Brendan Gleeson, Chris Messina, Sienna Miller, Zoe Saldana, Chris Cooper

Amerika pada tahun1923.

Agama dan moralitas sedang tancap gas. Minuman keras hanya dihirup secara sembunyi-sembunyi, dan di mana-mana khotbah moral dan agama menjadi oksigen yang dihirup kaum moralis. Adalah seorang anak Kepala Polisi  Boston yang memilih untuk menjadi anggota mafia Irlandia yang keji. Bukan hanya itu, dia juga bercinta dengan simpanan si kepala mafia. Si anak kepala polisi yang nekad ini adalah Joe Coughlin (Ben Affleck). Bos Mafia Irlandia itu adalah  Albert White (Robert Glenister) yang menguasai area Boston termasuk si jelita Emma Gould (Sienna Miller).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cinta segitiga? Ini hanya kisah lima menit pertama. Setelah ini cerita semakin rumit dan terdiri dari banyak lapis. Akibat kegilaannya meniduri pacar Bos, Joe  Coughlin yang diburu mafia Irlandia, lari ke Florida dan membangun kerajaan minuman keras, sebagai perpanjangan tangan geng mafia Itali.  Dia sukses. Tentu saja harus mencekik, membunuh dan membakar sana sini. Semua gaya kekejian yang kita kenal digunakan.

Segala yang kita sudah saksikan dalam The Untouchables, Once Upon a Time in America sudah dieksploitir. Yang membuat film ini pertama-tama menarik secara visual karena film yang diangkat dari novel  Dennis Lehane ini mengambil setting tahun 1920-an, ketika masih berlakunya masa Prohibition, di mana undang-undang melarang produksi , penjualan dan peredaran minuman alkohol. Sebuah masa ketika agama sangat mendominasi kehidupan sosial di AS.

Maka yang menarik dari cerita ini bukan sekedar tembak menmbak dan pengkhianatan antar anggota mafia yang bersaing di Florida , tetapi juga masuknya elemen pertempuran moralitas, agama dan mencoba bertahan hidup bebas. Di antara pertikaian moral itulah , para geng kemudian membangun “pelosok” , suaka bagi mereka yang ingin menghirup alkohol dan berdansa tanpa gangguan.  Maka lapis-lapis persoalan berikut muncul: Loretta Figgis (Elle Fanning), seorang gadis  bekas pengguna narkoba menjadi seorang penyebar agama; Joe Coughlin berada dalam dilema menghadapi gadis yang kharismatik ini. Belum lagi gangguan lain seperti kelompok Ku Klux Klan dan pengkhianatan di dalam organisasinya.

Setelah mengejutkan dunia dengan kemenangan film Good Will Hunting sebagai penulis skenario berdua sohib Matt Damon, Ben Affleck berhasil masuk ke dalam kumpulan sineas berbakat yang diperhatikan. Meski sebagai aktor Ben Affleck tak pernah tampil mengesankan tapi juga tak buruk, adalah perannya sebagai sutradara film Gone, Baby Gone  (2007), The Town (2010) dan Argo (2012) yang kemudian melentingkan namanya sebagai kelompok sutradara Hollywood papan atas. Affleck kemudian memiliki sebuah  ciri khas “Boston kid” yang selalu mampu memberi narasi yang menarik tentang kotanya, kekerasan yang terkandung dalam kota itu, dan kehidupan sehari-hari orang  Boston.

Setelah keluar dari zona nyamannya dalam film Argo, di mana Affleck langsung meloncat ke setting Teheran , Iran, Affleck kini mencoba meloncat kembali ke Amerika. Florida di tahun 1923. Karena penonton juga sudah dididik oleh serial Boardwalk Empire produksi HBO yang menggunakan setting yang sama, maka penonton film mengharapkan sesuatu yang lebih ajuh dan lebih menukik. Tak cukup dengan visual cantik dan mode yang eksotis (Florida di tahun 1920-an dan musik latin yang dominan tentu saja selalu memberikan warna yang hangat dalam Ke Amerikaan yang begitu ‘putih’). Tapi dalam film ini, Affleck seekor beruang panda di lingkungan yang salah tempat. Mungkin pilihan awal untuk menampilkan Leonardo Di Caprio sebagai Joe Coughlin adalah pilihan yang lebih tepat , sedangkan Affleck bisa konsentrasi menjadi penulis skenario dan sutradara (atau menjadi Batmanpun boleh). Di luas casting dirinya yang agak salah tempat, pemain lain, termasuk Elle Fanning justru bagus dan bersinar.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

54 menit lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

1 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

2 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

9 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

10 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

13 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

15 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

16 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.