Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ambivalensi Indonesia di ASEAN

image-profil

image-gnews
Iklan

I Gede Wahyu Wicaksana
Dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Surabaya

Masa depan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memang sangat bergantung pada kontribusi Indonesia, karena Indonesia-lah yang paling banyak berkorban demi menjaga kelangsungan ASEAN. Namun perkembangan satu dekade terakhir menunjukkan sikap Jakarta yang ambivalen.

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967. Tiga puluh tahun kemudian, Indonesia menjadi "kakak" bagi anggota lain. Ia senantiasa siap hadir demi menegakkan keutuhan dan kesatuan ASEAN. Pada 1971, Malaysia mengajukan proposal untuk merangkul Tiongkok guna mengantisipasi perluasan pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Indonesia menolak dengan dalih kedatangan Tiongkok bisa jadi mengundang intervensi Washington dan Moskow secara langsung, yang pada gilirannya ASEAN jatuh ke pergolakan militer.

Malaysia, Singapura, dan Filipina juga pernah mendesak agar ASEAN menerima usul pakta pertahanan dari Amerika Serikat untuk menghalau bahaya komunisme. Sekali lagi, Jakarta tidak setuju. Alternatifnya, Indonesia merintis Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN), serta penerapan konsep ketahanan regional dan nasional di kawasan Asia Tenggara. Intinya, solusi bagi masalah ASEAN harus ditemukan dan dilaksanakan sendiri oleh ASEAN dengan berlandaskan pada kekuatan sendiri.

Indonesia tidak hanya bicara. Gagasan independensi ASEAN diwujudkan melalui upaya diplomasi Jakarta untuk mendamaikan perang saudara di Kamboja. Sepanjang 1980-an, isu Kamboja mendominasi forum dan menguras energi diplomasi Indonesia. Perdamaian Kamboja membuat masyarakat internasional yakin akan keampuhan ASEAN dan khususnya keandalan diplomasi Jakarta. Dengan demikian, Indonesia dan ASEAN dijuluki dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.

Kegaduhan mulai muncul setelah krisis keuangan Asia Timur. Posisi Indonesia kerap disepelekan. Gonjang-ganjing ekonomi dan politik dalam negeri memang mempengaruhi kewibawaan Indonesia di mata ASEAN. Indonesia dipandang tidak kredibel, misalnya dalam urusan hak asasi manusia di Myanmar, gagal menangani kabut asap, lemah melawan terorisme, menerapkan kebijakan dagang proteksionis padahal mensponsori perdagangan bebas, dan beraneka ragam persoalan intra-ASEAN yang menyudutkan Indonesia. Sebagai jawaban atas kritik itu, Jakarta membidani kelahiran Piagam ASEAN 2007 sekaligus memperingati 40 tahun ASEAN. Jakarta mentransformasi kolaborasi ASEAN menjadi multilateralisme terintegrasi. Konsep rumit ini mengisyaratkan agar ASEAN lebih bersatu dan padu dalam berbagai bidang ekonomi, politik, keamanan, sosial, dan budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ironisnya, setelah gerak sentrifugal ASEAN diakselerasi, Indonesia justru tambah intensif bermain di luar ASEAN. Dalam G-20, Indonesia selalu menyebut diri sebagai satu-satunya wakil ekonomi paling berkembang dari Asia Tenggara, seakan mengabaikan eksistensi kolega ASEAN. Bermunculan spekulasi bahwa Jakarta menganggap keberadaan ASEAN membelenggu peran global Indonesia.

Pada pertemuan puncak 60 tahun Konferensi Asia-Afrika 2015, Indonesia secara terbuka menyebutkan momentum kebangkitan mega-regionalisme Dunia Ketiga melawan dominasi kekuatan industrialis Barat. Pernyataan ini disambut hangat oleh delegasi dari Afrika dan Asia, selain anggota ASEAN. Mungkin tidak disadari oleh para diplomat di Jakarta, pernyataan-pernyataan penting mengenai kebijakan luar negeri Indonesia akhir-akhir ini lebih sering disampaikan di tengah arena diplomasi non-ASEAN-sesuatu yang dapat menyinggung kohesi sesama anggota. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia melontarkan ide Kemitraan Indo-Pasifik yang melampaui jangkauan ASEAN. Presiden Jokowi mencetuskan poros maritim dunia tanpa menjelaskan sedikit pun tentang peran ASEAN.

Pada 2012, Indonesia mendorong pengembangan skema kerja sama ekonomi komprehensif (RCEP) sebagai formula kompleks dari kemitraan ekonomi ASEAN-1, yang mencakup 16 negara termasuk Australia, India, Jepang, dan Tiongkok. RCEP dimobilisasi untuk menandingi Trans-Pacific Partnership besutan Amerika. Namun, seperti biasa, dalam proses negosiasi program kerja sama ekonomi regional, Indonesia termasuk partisipan yang paling sengit menolak point-poin liberalisasi nontarif. Seorang diplomat senior Singapura bahkan mengkritik sikap maju-mundur Indonesia seperti "kurang yakin dan tidak serius". Keluhan juga pernah diutarakan oleh perwakilan ASEAN yang mengibaratkan kebijakan proteksionisme Indonesia merugikan tujuan bersama.

Ambivalensi ini sejalan dengan tradisi politik yang lahir dari persepsi sarat kontradiksi. Di satu sisi, Indonesia adalah negara besar yang ditunjang oleh ekonomi, demografi, dan posisi yang unggul. Namun, di sisi lain, ia waswas terhadap ancaman sistem kapitalisme global. Karena itulah marak respons seperti anti-globalisasi, anti-Barat, dan anti segala hal lain yang bernuansa non-Indonesia. Walhasil, di luar negeri Indonesia lantang menyuarakan dukungan terhadap liberalisme dan universalisme, tapi di dalam negeri sibuk menutup diri. Bila tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin ASEAN akan jadi organisasi antarbangsa yang membuat banyak proses tapi sedikit kemajuan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahanan Pangan Dibahas di KTT Menteri Luar Negeri ASEAN

7 jam lalu

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo
Ketahanan Pangan Dibahas di KTT Menteri Luar Negeri ASEAN

Ketahanan pangan adalah salah tantangan global dan kawasan saat ini sehingga perlu dipastikan ketersediaan, akses dan harganya.


Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertepuk tangan saat Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berjabat tangan dalam upacara pertukaran dokumen di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, Sabtu, 16 Desember 2023.  Eugene Hoshiko/Pool via REUTERS
Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak Jepang untuk mengembangkan kemitraan dengan fokus pada pertumbuhan hijau, ekonomi digital serta perdamaian dan stabilitas.


Bertemu Uni Eropa, Menlu Retno Serukan Penghormatan terhadap Hukum Internasional

11 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) dan Menlu Slovenia Tanja Fajon (kanan) bertemu di Ljubljana pada Rabu 26 Juni 2024. ANTARA/HO-Kemlu RI.
Bertemu Uni Eropa, Menlu Retno Serukan Penghormatan terhadap Hukum Internasional

Menlu Retno mengatakan penghormatan terhadap hukum internasional penting bagi ASEAN, Uni Eropa, Ukraina hingga Palestina.


AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

14 jam lalu

Delegasi AIPA-FAO-IISD dalam pertemuan pada 25 Juli 2024, untuk membahas upaya memperkuat implementasi Pedoman ASEAN tentang Investasi Bertanggung Jawab di Bidang Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (ASEAN RAI). Sumber: dokumen Tim Dokumentasi AIPA-FAO-IISD.
AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

Hasil dari investasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadi alat penting memajukan rantai nilai pertanian dan investasi di seluruh Asia Tenggara


Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

16 jam lalu

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

Retno Marsudi menyerukan pentingnya ASEAN untuk bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida di Gaza


Retno Marsudi Ajak Selandia Baru Jadi Penghubung ASEAN dengan Pasifik

17 jam lalu

Reaksi Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat konferensi pers usai pertemuan bilateral mereka di Jakarta, Indonesia, 14 Maret 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Retno Marsudi Ajak Selandia Baru Jadi Penghubung ASEAN dengan Pasifik

Kemitraan ASEAN dan Selandia Baru akan genap berusia 50 tahun. Momentum baik ini perlu dimanfaatkan untuk memajukan hubungan kedua pihak


Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

Retno Marsudi mengingatkan kemitraan ASEAN-Cina yang sudah lebih dari tiga dekade, harus saling memberikan manfaat.


Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

Retno Marsudi menyinggung isu Myanmar di KTT AMM menyusul situasi di Myanmar semakin buruk.


Retno Marsudi Tekankan Perlindungan HAM di Pertemuan AMM

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan pidatonya saat jumpa pers di Jakarta, 27 Oktober 2022. Para Menteri Luar Negeri ASEAN ikuti pertemuan tertutup di kantor Sekjen ASEAN di Jakarta, yang secara khusus membahas soal Myanmar. REUTERS/Willy Kurniawan
Retno Marsudi Tekankan Perlindungan HAM di Pertemuan AMM

Retno Marsudi mengingatkan diperlukan komitmen politik semua pihak agar upaya pemajuan HAM di kawasan ASEAN dapat dilakukan


Menlu Retno Sebut Pemajuan HAM Jadi Kunci Masa Depan ASEAN

2 hari lalu

Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menlu Retno Sebut Pemajuan HAM Jadi Kunci Masa Depan ASEAN

Menlu Retno menyerukan perlunya ASEAN melakukan pemajuan HAM baik di dalam kawasan maupun secara global.