Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dimitri

Oleh

image-gnews
Iklan

Ada satu cerita tentang kematian Tuhan.
Pada suatu pagi yang cerah, seorang sinting berlari ke pasar, dengan membawa lampu terang. Ia berteriak, "Aku mencari Tuhan! Aku mencari Tuhan!"
Orang-orang geli.
"Kamu kehilangan dia?" ada yang bertanya.
"Memangnya dia hilang, seperti anak-anak?" kata yang lain.
"Atau sedang bersembunyi? Atau pindah alamat?"

Si orang sinting tak mempedulikan cemooh itu. Ia menyeruak ke tengah kerumunan. Serunya: "Kalian tahu ke mana Tuhan pergi?"

Orang-orang diam, mungkin menganggap pertanyaan itu tak penting dijawab. Si sinting pun berkata, "Kita telah membunuhnya-kau dan aku. Kita adalah pembunuh-pembunuh Tuhan...."

Cerita ini, saya salin bebas dari karya Nietzsche, Frhliche Wissenschaft (1882), menunjukkan satu keadaan ketika yang disebut Tuhan di kitab suci dan rumah ibadat tak lagi relevan bagi hidup. Tak ada orang yang tampak kaget, kehilangan, cemas-atau sebaliknya, lega, ketika Tuhan dinyatakan tak mati.

Hanya orang sinting itu justru yang peduli. Ia mencari Tuhan di pagi yang cerah dengan membawa lampu; ia nyaris putus asa: jika Tuhan tak ada, tak ada lagi dasar yang kukuh. Jika Tuhan mati, hilang pegangan tentang mana yang benar dan dusta. Manusia tak akan berdiri di atas dasar yang kekal, di pusat yang mutlak tak tersentuh sejarah. Kejahatan jadi sah.

Di momen itu, kecemasan si sinting mirip yang dirasakan Dimitri dalam novel Karamazov Bersaudara. Tokoh novel Dostoyevsky itu gentar: jika tak ada Tuhan, apa jadinya nanti dengan manusia? "Tanpa Tuhan dan kehidupan kelak? Itu berarti apa saja diperbolehkan sekarang...."

Dimitri agaknya memerlukan Tuhan sebagai penjaga garis dan sekaligus wasit. Putra sulung Fyodor Karamazov ini penuh kontradiksi dan kegalauan. Dibandingkan dengan kedua saudaranya, ia berada di tengah-tengah dalam soal iman. Alyosha: alim, lembut hati. Ivan: tak percaya bahwa Kristus, dengan cinta-kasihnya, tepat bagi dunia di mana manusia tak bisa dikasihi dan dipercayai. Dimitri hidup berdosa, tapi ia menyatakan akan mencintai Tuhan selamanya, bahkan kalaupun ia dimasukkan ke neraka.

Ia opsir ganteng pemikat perempuan dan peminum yang hidup boros; uang problem yang gawat baginya. Tapi ia menyukai puisi, memahaminya dengan baik-khususnya puisi Jerman yang tak mudah. Favoritnya: sajak-sajak Schiller. Penyair sahabat Goethe ini percaya, seni mampu melepaskan manusia dari hidupnya yang brutal seperti hewan dan membawanya ke dunia cita-cita luhur persaudaraan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dimitri sendiri terombang-ambing: ia sering terbawa nafsu, tapi ada dorongan hatinya untuk menjaga kehormatan dan sikap yang luhur. Ia pernah mencoba memerkosa Katerina, tapi di saat terakhir niat ini ia urungkan. Kecantikan, katanya, itu hal yang menakutkan. Ia jatuh cinta kepada Grushenka, tapi cemburu; ia curiga ayahnya akan merebut perempuan itu. Padahal Grushenka mencintainya, walau terlambat. Syahdan, Fyodor ditemukan tewas, dan Dimitri, anak sulungnya yang membencinya, dituduh jadi si pembunuh. Pemuda yang sedang kesulitan uang ini juga diduga merampok ayahnya sendiri.

Hakim memvonisnya 20 tahun kerja paksa di Siberia. Tapi ini pengadilan yang keliru. Si pembunuh sebenarnya kawan Ivan Karamazov. Ia berbuat kejahatan dengan keyakinan yang datang dari Ivan, bahwa di dunia yang tanpa Tuhan, "semua diizinkan".

Yang menarik dalam novel Dostoyevsky yang termasyhur ini (disukai Einstein dan Stalin) adalah Tuhan yang hadir di mana-mana justru ketika Ia dipersoalkan dan diragukan. Tuhan menyusup, dengan nama lain, dengan penyamaran, ke dalam hubungan yang saling asih antarmanusia. Tuhan boleh dianggap mati, tapi cinta, kebaikan, dan keadilan tak jadi mustahil. Maka tak benar bahwa semua hal, terutama kekejian, jadi sah.

Si sinting dalam parabel Nietzsche salah. Tuhan memang sudah mati dibunuh, tapi itu Tuhan yang sudah dijadikan obyek, berhala yang dikonstruksikan kekuasaan manusia, Tuhan yang tak berbicara lagi sebab ada orang-orang yang mengangkat diri jadi juru bicara-Nya dan mengambil alih kata-kata-Nya. Sementara itu, Tuhan yang tak jadi berhala tetap membuat keajaiban-keajaiban dalam keindahan yang bersahaja.

"Meskipun aku mungkin tak percaya ada tatanan dalam alam semesta, Alyosha, aku mencintai daun-daun kecil yang rentan ketika tumbuh di musim semi. Aku mencintai langit biru, aku menyayangi sejumlah orang... aku mencintai beberapa perbuatan mulia orang-orang, meskipun aku tak lagi punya harapan bagi mereka.... Aku ingin bepergian di Eropa, Alyosha.... Tapi aku tahu akan hanya pergi ke pekuburan, meskipun sebuah pekuburan yang sangat berharga.... Sungguh tak ternilai mereka yang dimakamkan di sana; tiap butir batu di sekitar nisan bercerita tentang kerja mereka, pergulatan mereka, pengetahuan mereka, hingga aku akan merunduk mencium batu-batu itu, meskipun aku yakin semua itu cuma sebuah pekuburan.... "

Si sinting (dan Nietzsche) jauh dari Dimitri.

Goenawan Mohamad

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

11 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

17 menit lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
Prabowo Diminta Evaluasi Penghiliran Nikel

Presiden terpilih Prabowo Subianto didesak untuk melakukan evaluasi program penghiliran nikel.


Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

21 menit lalu

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. TEMPO
Survei Elektabilitas Ahok Kedua Teratas di Jakarta, PDIP: Semua Masih Dinamis

Ahok memang menjadi salah satu nama calon potensial yang saat ini dimiliki PDIP.


Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

21 menit lalu

Pak Kasur. kesekolah.com
Mengenang Pak Kasur: Tokoh Pendidikan Pernah Jadi Anggota Badan Sensor Film

Pak Kasur menjadi salah seorang tokoh pendidikan di negeri ini. Ini perjalanan hidupnya, dan khususnya dedikasinya pada pendidikan anak-anak.


Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

25 menit lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. AFP/Pedro Pardo
Kapal Penumpang di Anambas Tenggelam, Tiga 3 Orang Meninggal

Kapal penumpang KM Samarinda rute Tarempa - Matak, Kabupaten Anambas, tenggelam, Jumat 26 Juli 2024. Setidaknya tiga orang meninggal.


Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

29 menit lalu

Pelatih Timnas Australia U-19, Trevor Morgan (kiri) dan Pelatih Timnas Thailand U-19, Emerson Pereira da Silva (kanan) saat konferensi pers menjelang laga semifinal Piala AFF U-19 2024, di Hotel Wyndham Surabaya, 26 Juli 2024. Foto: TEMPO/Hanaa Septiana
Semifinal Piala AFF U-19 2024 Australia vs Thailand Sabtu Sore 27 Juli: Simak Komentar Pelatih Kedua Tim

Laga Timnas Australia vs Thailand akan hadir pada babak semifinal Piala AFF U-19 2024, Sabtu sore. Simak komentar kedua pelatih jelang laga.


5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

43 menit lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
5 Fakta Dugaan Sabotase Kereta Cepat Sebelum Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Sabotase kereta cepat disebut-sebut sebagai upaya terencana beberapa jam menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.


Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

47 menit lalu

Joan Mir pembalap MotoGP di Repsol Honda. (Foto: Repsol Honda)
Berita MotoGP: Joan Mir Perpanjang Kontrak di Repsol Honda hingga 2026

Pembalap MotoGP Joan Mir memperpanjang kontraknya dengan tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC/Repsol Honda) selama dua musim.


Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

49 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Indikator Keberhasilan Pilkada 2024: Partisipasi Generasi Muda sampai Semua Pihak Patuhi Aturan

Beberapa indikator Pilkada 2024 berhasil, antara lain partisipasi generasi muda sebagai pemilih terbesar dan mematuhi aturan oleh semua pihak terlibat


Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

53 menit lalu

Stand Up Comedian Arie Kriting dengan gaya khas orang Timur tampil menghibur penonton di ajang Tujuh Hari Untuk Kemenangan Rakyat di Teater Salihara, Jakarta,  19 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah
Komika Arie Kriting Besut Film Kaka Boss, Berikut Film Lain yang Dibintanginya Termasuk Agak Laen

Arie Kriting menjadi sutradara film Kaka Boss. Sebelumnya, ia telah bermain dalam beberapa film termasuk Agak Laen.