Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film CODA: Kisah Ruby Rossi dalam Dunia Sunyi

Oleh

Film Coda yang memenangkan Oscar sebagai film terbaik tahun ini. Foto: Twitter.
Film Coda yang memenangkan Oscar sebagai film terbaik tahun ini. Foto: Twitter.
Iklan

CODA

Sutradara: Sian Heder
Skenario: Sian Heder
Berdasarkan: La Famille Bélier karya Éric Lartigau
Pemain: Emilia Jones, Troy Kotsur, Marlee Matlin, Eugenio Derbez, Ferdia walsh-Peelo, Daniel Duranr

* * *

Di perairan Gloucester, Ruby Rossi bersama sang ayah dan kakaknya Leo mengarungi pagi yang masih gelap, sembari meraup kawanan ikan dalam jaring. Rubby bernyanyi kepada laut, seolah mengundang ikan ke permukaan, meski ayah, Leo, dan ibunya tak menyadari betapa suara si bungsu begitu menggetarkan, begitu membelai jiwa.

Di desa nelayan kawasan Manchester, keluarga Rossi adalah bagian dari penduduk yang mencari nafkah sebagai nelayan, berkawan dengan asinnya laut dan gemuruh badai. Namun keluarga Rossi adalah keluarga tunarungu. Hanya Ruby Rossi (yang diperankan oleh pendatang baru Emilia Jones) si bungsu yang lahir dengan pendengaran sempurna dan bersuara emas yang tak disadari keluarganya. 

Di sekolahnya, Ruby lebih dikenal sebagai gadis berbau amis karena saban hari setelah bergaul dengan laut dan ikan sejak subuh, dia terkadang tak sempat berganti baju lagi. Ruby tak saja menjadi bulan-bulanan teman sekolahnya, dia bahkan hanya bisa memandang si ganteng bersuara emas Miles (Ferdia Walsh-Peelo) dari jauh. 

Tak heran, sebagaimana remaja SMA, si ganteng mendaftar kelompok koor, maka Rubypun ikut-ikutan mendaftar supaya bisa bertemu dengan pujaan hati. Tanpa disadari, Ruby melejit menjadi bintang kelas. Sang guru, Pak V (Eugenio Derbez) menemukan intan yang perlu diasah dan menawarkan diri menjadi pembimbing Ruby untuk audisi menuju sekolah tinggi musik terkemuka, Berklee College of Music di Boston.

Tetapi pertanyaan terpenting: mungkinkah Ruby bisa meninggalkan keluarganya yang sangat tergantung kepadanya sebagai jembatan pada "dunia yang bisa mendengar"? Film yang diadaptasi dari film Prancis-Belgia berjudul La Famille Bélier karya Éric Lartigau ini memperkenalkan sesuatu yang baru kepada penonton awam. 

Jika pada film "Sound of Metal" (Darius Mader, 2019) bercerita seorang penggebuk drum yang perlahan-lahan kehilangan kemampuan pendengarannya dan belajar memasuki "dunia sunyi", film ini justru menceritakan Child of Deaf Adults (CODA), kisah Ruby, sang anak dari pasangan tunarungu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film ini baik sang ayah (diperankan Troy Kotsur yang memperoleh Oscar sebagai Peran Pendukung Pria Terbaik) dan ibunya Jackie (Marlee Matlin) sama-sama diperankan oleh aktor dan aktris tunarungu. Nama Marlee Matlin yang melejit dalam film "Children of a Lesser God" (Randa Haines, 1986) berhasil menyabet penghargaan Aktris Terbaik Academy Awards tahun 1987 mengalahkan aktris besar seperti Sissy Spacek dan Jane Fonda. 

Inilah yang membedakan film CODA, bahkan dengan film orisinil sumber dari cerita film ini La Famille Bélier yang dikritik karena tak menggunakan aktor aktris tunarungu. Tetapi bukan sekadar sikap para sineas film ini, melainkan juga cerita sederhana dan penuh humor yang berakhir menyenangkan ini seolah mengembalikan "nama baik" film-film happy-ending. 

Film-film Hollywood sudah begitu formulaik, begitu klise dengan resep "happy ending" hingga lama-kelamaan penonton -paling tidak dalam beberapa tahun terakhir- banyak yang beralih pada produksi Eropa atau Asia (tepatnya Korea, India, dan Jepang). Film Coda, meski mengangkat tema yang cukup serius -bagaimana dunia sunyi dan dunia bising, bisa bertemu dan berhadapan dengan intim.

Hal lain yang asyik dari film ini adalah bagaimana CODA dengan santai menggambarkan orang tua Ruby berhubungan intim untuk menunjukkan betapa kehidupan dan rutinitas mereka sebagai manusia biasa. Bahwa adegan saat ayah Ruby mencoba memahami kedahsyatan suara anaknya -dengan memegang leher Ruby agar merasakan vibrasi suara, adalah babak yang mengharukan. Apalagi adegan akhir yang tak perlu diceritakan karena memang film ini sebaiknya disaksikan saja. Ruby menemukan cara bagaimana bernyanyi untuk mereka yang hidup di dunia sunyi. 

Kendati babak demi babak film ini tetap menggunakan formula yang sudah kita kenal, tetapi sutradara Sian Heder menampilkan hal-hal istimewa yang membuat penonton kembali percaya: film yang menyenangkan tak berarti klise. Ketika akhirnya menyaksikan Ruby mengucapkan perpisahan sementara dengan perairan yang dicintainya untuk menumbuhkan bakatnya dalam menyanyi, dia tahu dia tetap tak akan meninggalkan dunia sunyi keluarganya. Dia sudah tahu bagaimana bernyanyi untuk mereka.

LEILA S. CHUDORI

Baca juga:
CODA Raih Predikat Best Picture Oscar 2022, Troy Kotsur Rebut Hati Penonton

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

4 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. Kendaraan dinas pejabat Kementerian Perhubungan resmi berganti dari yang berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar listrik. ANTARA/Sigid Kurniawan
Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

Mobil listrik untuk pejabat dan operasional Kementerian dan lembaga tidak perlu dan percuma. Bisa menambah kemacetan.


Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

9 hari lalu

Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

Para peniru dan penebar kabar bohong itu nekat membuat tanda verifikasi yang menyerupai verification badge asli yang dibuat oleh platform media sosial.


Pesta Selebritas di Partai Politik

11 hari lalu

Artis dan presenter Aldi Taher sempat didiagnosa memiliki kanker kelenjar getah bening. Benjolan kanker yang sempat bersarang di leher Aldi Taher telah hilang setelah melakukan rangkaian pengobatan dan kemoterapi. Dok.Tempo/ Agung Pambudhy
Pesta Selebritas di Partai Politik

Jangan hanya melihat popularitas calon legislator, tapi perhatikan rekam jejak mereka secara utuh. Kita sedang memilih mereka yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam lima tahun mendatang


Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

11 hari lalu

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

Keanekaragaman hayati mampu menjadi benteng pertahanan perubahan iklim dan mengawal pemerintah dalam upaya menguatkan komitmen melindungi Bumi.


Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

12 hari lalu

TikToker, Bima Yudho Saputro yang viral setelah membuat video berjudul Alasan Lampung Gak Maju-Maju. Foto: TikTok/@Awbimaxreborn
Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

Respons kritik dengan verifikasi. Jika kritik di media sosial itu terbukti salah, bantahlah di media yang sama.


Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

13 hari lalu

Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

Dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tercermin dari peringkat pendidikan negara-negara di dunia.


Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa

14 hari lalu

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian RI, Taufiq Bawazier pada acara Kick Off di Beerhall, SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 28 November 2022. (Foto: TEMPO/ Kholis Kurnia Wati)
Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa


Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

17 hari lalu

Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

Yandri memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten.


Sesat Klaim Janji Investasi

17 hari lalu

Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sesat Klaim Janji Investasi

Komitmen pendanaan transisi energi melalui skema JETP masih terkatung-katung. Pemerintah sebaiknya introspeksi.


Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

17 hari lalu

Hendrik Dikson Sirait
Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

Omong-omong, aku senang melihat fotomu yang ditaruh di depan pusara. Kau tersenyum. Rapi dalam balutan jas dan dasi. Badanmu berisi. Mirip aku jugalah.